Khamis, 21 April 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Polisi Sebut "P" Otak Pelaku Bom Buku & Serpong

Posted: 21 Apr 2011 11:00 PM PDT

JAKARTA - Mabes Polri mengatakan pelaku teror bom buku dan bom Serpong yang berinisial P merupakan salah satu otak dari teror bom buku dan bom Serpong.

"Ya memang P otaknya," singkat Kabagpenum Kombes Pol Boy Rafli di Mabes Polri Jalan Trunojoyo No. 1 Jakarta Selatan, Jumat, (22/4/2011).
 
P diketahui adalah pelaku teror bom yang tertangkap di Aceh.

Saat ditanya apakah benar salah seorang pelaku yang tertangkap adalah berprofesi sebagai sutradara? "Kita belum tau yang mana tapi, P memang ada, D ada," jawabnya.

Boy menambahkan bahwa tidak ada keterkaitan antara bom buku, bom Serpong dengan Bom di Mapolres Cirebon.

"Cirebon tidak, kalau asal mereka kita belum dapat kepastian satu per satu, asal usul maksudnya ya dia dari daerah mana," tegasnya.

(crl)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

FPI: NII Doktrin Islam dengan Paksaan

Posted: 21 Apr 2011 10:48 PM PDT

DEPOK - Setiap orangtua kini merasa khawatir dengan ancaman doktrin Negara Islam Indonesia (NII) yang dapat menyebabkan putra-putri mereka hilang. Tak hanya itu, setiap anggota baru diwajibkan membayar sejumlah uang untuk cuci dosa dan mengikuti pembaiatan.

Menanggapi masalah ancaman NII, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Depok Habib Idrus Al Gadhri menilai penyebaran Islam versi NII sudah salah kaprah. Sebab, kata dia, Islam adalah agama yang disebarkan secara damai bukan dengan paksaan.

"Dengan cuci otak begitu, berarti sudah memaksakan kehendak. Islam tidak dengan paksaan, apalagi sampai harus ada uang cuci dosa," katanya kepada okezone, Jumat (22/4/2011).

Selain itu, kata Idrus, FPI selalu berupaya menegakkan syariat Islam, dan tetap pada falsafah Pancasila. Berbeda dengan NII yang memang hendak membentuk negara Islam versi mereka.

"Mereka ingin membentuk negara Islam versi mereka, intinya kalau dengan cara hipnotis, cuci otak, itu sudah di luar kendali manusia. Tidak boleh memaksa karena semakin meresahkan," tegasnya.

Idrus menambahkan, saat ini FPI masih fokus pada pembubaran ajaran Ahmadiyah. Sehingga belum menelusuri lebih lanjut sepak terjang organisasi NII.

"Kita fokus ke Ahmadiyah, saya belum paham di mana saja penyebaran mereka," tandasnya.
(hri)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan