KOMPAS.com - Internasional |
Afganistan Beres, Kini Giliran Libya Posted: 21 Apr 2011 10:17 PM PDT WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Menteri Pertahanan Robert Gates memutuskan untuk menyerbu Libya dengan Predator, pesawat mata-mata tak berawak yang dipersenjatai. Pesawat itu biasa digunakan untuk "membereskan" gerilyawan Taliban atau Al Qaeda di perbatasan Pakistan dengan Afganistan. Namun sering kali pula pesawat tersebut salah sasaran hingga menewaskan warga sipil. Gates dalam konferensi pers menyebutkan, pesawat itu akan memungkinkan serangan yang tepat sasaran terhadap pasukan Moammar Khadafy. "Ia (Obama) telah menyetujui penggunaan Predator bersenjata," ujar Gates di Washington DC, Kamis (21/4/2011). Menurut dia, dua Predator pertama, yang membawa rudal Hellfire dan dapat tetap di udara selama 24 jam, telah menuju Libya, Kamis. Namun, pesawat itu harus kembali karena cuaca buruk. Demikian menurut Jenderal James Cartwright, Wakil Pemimpin Kepala Staf Gabungan. Pesawat pengintai itu akan ditempatkan di kawasan itu, tetapi akan diterbangkan khusus melalui kendali jarak jauh oleh pilot-pilot di Amerika Serikat (AS). Menurut Gates dan Cartwright, pesawat pengintai yang menuju Libya itu tidak ditarik dari Afganistan. Gates menyatakan, Obama terus menentang pengiriman pasukan darat AS ke Libya. Katanya, tidak ada rencana mengirim pelatih AS untuk menambah pasukan NATO yang telah bekerja dengan pasukan pemberontak, atau untuk meningkatkan kehadiran AS secara substansial. "Tidak ada ruang untuk berdiri diam dalam hal itu," Gates menambahkan. Ketika ditanya mengapa AS tidak ingin meningkatkan perannya di Libya, Gates menjawab bahwa militer AS telah berkurang sebagian. Ia merinci, 100.000 tentara sedang di Afganistan, 50.000 tentara di Irak, dan 18.000 personel di 19 kapal yang membantu Jepang setelah gempa dan tsunami pada bulan lalu. "Tidak ada kekurangjelasan mengenai batas peran AS di sini," kata Gates. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Rumah Judi Dibom, 16 Tewas dan 30 Cedera Posted: 21 Apr 2011 09:04 PM PDT Pakistan Rumah Judi Dibom, 16 Tewas dan 30 Cedera yuli | Jumat, 22 April 2011 | 04:04 WIB AFP/ASIF HASSAN ILUSTRASI - Karachi, Pakistan sering dilanda kekerasan. Ini lokasi ledakan bom yang menewaskan sedikitnya 17 orang di Karachi, Pakistan, 12 November lalu. TERKAIT: KARACHI, KOMPAS.com — Sedikitnya 16 orang tewas dan lebih dari 30 cedera dalam ledakan di sebuah rumah judi di kota pelabuhan Karachi, Pakistan selatan, Kamis (21/4/2011) malam. Ledakan itu terjadi di pangkalan judi terbesar kota itu, yang dikenal sebagai Rummy Club. "Itu sebuah bom rakitan yang ditempatkan di bungkusan di dalam klub tersebut," kata pejabat senior, Sharfuddin Memon. Kompleks itu terletak di daerah miskin Ghasmandi di Karachi selatan. Kepala Kepolisian Daerah Iqbal Mehmood mengatakan, "Kami masih menyelidiki apakah itu tindakan terorisme atau akibat dari persaingan internal." "Itu mungkin akibat dari perang geng yang sering terjadi di antara kelompok-kelompok kriminal di Karachi," tambahnya. Kota yang berpenduduk 16 juta orang itu merupakan pusat ekonomi Pakistan, tempat pasar saham dan urat nadi ekonomi yang tertekan akibat inflasi dan investasi asing yang macet. Karachi dilanda peristiwa pembunuhan etnis dan sektarian, kejahatan, serta penculikan. Kota tersebut juga dilanda ketegangan politik dan persaingan antara kelompok mayoritas yang berbahasa Urdu dan pendatang etnis Pashtun dari barat laut, yang dilanda pemberontakan Taliban. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan