detikcom |
| SBY Berniat Copot Muladi Sejak Lama Posted: 16 Feb 2011 12:51 PM PST  Kamis, 17/02/2011 03:51 WIB "Tidak mendadak, ini sudah dijadwalkan lama," ujar Juru Bicara Presiden Bidang Dalam Negeri Julian Aldrin Pasha, kepada detikcom, Kamis (17/2/2011). Namun Julian mengaku belum mengetahui alasan pencopotan Muladi. Sekalipun berhembus spekulasi politik bahwa pencopotan Muladi sebagai awal dari rangkaian reshuffle kabinet. Muladi sendiri sampai saat ini sudah 6 tahun menjabat posisi Gubernur Lemhannas. "Cuma sekarang waktunya saja yang tepat," terang Julian. Pengganti Muladi adalah adik kandung mantan Jaksa Agung Hendarman Supandji, Budi Soesilo Supandji. Rencananya Presiden SBY akan memimpin upacara serah terima jabatan siang ini pukul 11.00 WIB. "Besok tidak hanya pelantikan Gubernur Lemhannas tapi juga pengucapan sumpah jabatan 9 anggota, ketua, dan wakil ketua Komisi Ombudsman," tandasnya. Muladi dilantik menjadi Gubernur Lemhannas pada tanggal 30 Agustus 2005 menggantikan Ermaya Suradinata. Meski dilantik menjadi Gubernur Lemhannas, Muladi menyatakan tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya di partai politik, yakni sebagai Ketua Bidang Hukum, HAM dan Otda DPP Partai Golkar, kala itu. Bahkan mantan Menteri Kehakiman ini yakin Lemhannas yang dipimpinnya itu dapat menjadi sebuah lembaga kajian akademis yang netral. Dengan demikian, kajian-kajian lembaga ini nantinya dapat melibatkan semua partai. (van/feb) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Tutup
Redaksi: redaksi[at]detik.com |
| Ahmadiyah Diusulkan Ditempatkan di Pulau Terpencil Posted: 16 Feb 2011 11:09 AM PST Kamis, 17/02/2011 02:09 WIB "Kita kan banyak pulau kosong, tinggal saja di sebuah pulau, jadi nggak ribut. Ini salah satu jalan keluar. Kita Indonesia punya 17 ribu pulau dan masih banyak yang kosong," usul Anggota Komisi VIII DPR, HM Busro saat RDPU antara Komisi VIII dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/2/2011). Menurur Busro perselisihan Ahmadiyah muncul karena adanya masyarakat yang menolak kehadiran ajaran ini. Pemisahan dengan warga non Ahmadiyah dinilai bisa meredam konflik yang terjadi. "Kita pilih di pulau biar hidupnya layak. Ini saudara kita juga," terangnya. Dalam kesempatan tersebut, politisi Golkar ini juga mempertanyakan sikap Ahmadiyah terhadap SKB 3 menteri. Ia mendapat informasi bahwa jemaat Ahmadiyah di Cikeusik tetap melakukan penyebaran ajarannya dimana hal tersebut dilarang oleh SKB. "Kita kemarin dari Cikeusik, kami tanya sama warga, ternyata bapak-bapak masih mengadakan dakwah ke tetangga. Bahkan, Ismail Suparman mendapat sokongan dana Rp 10 juta dari Ahmadiyah?," tanya Busro. Hal itu langsung dibantah oleh Amir JAI. Menurutnya tidak ada jemaat Ahmadiyah yang melanggar SKB 3 Menteri. "Apalagi soal jemaat kita bayar, itu tidak ada. Kita tidak pernah membayar jemaat kita," tegas Amir JAI, Abdul Basij. Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Tutup
Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Sending your message| You are subscribed to email updates from detikcom To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 | |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan