detikcom |
Di Tengah Banjir, Ubi dan Teh Manis Menjadi Menu Pembuka Puasa Para Nenek Posted: 22 Jul 2013 01:10 PM PDT Jakarta - Memasuki pertengahan bulan Ramadan, wilayah Ibukota diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Tak ayal, hujan yang melanda Jakarta dalam beberapa hari itu pun menyebabkan banjir di beberapa kawasan. Kondisi ini tak urung mengganggu aktivitas warga yang bermukim di daerah yang dilanda banjir. Namun, hal ini tak mengganggu ibadah puasa yang dijalani warga yang kediamannya direndam banjir. Sentul (69), warga Kampung Pulo RT 05/02, memilih tetap tinggal di rumahnya meskipun ketinggian air diprediksi akan naik lagi. Janda beranak tiga ini pun tetap berpuasa meski dengan makanan seadanya. "Ini buka puasa pakai ubi sama teh manis doang," ujarnya saat ditemui detikcom di rumahnya, Senin (22/7/2013). Sentul mengaku sudah tinggal disana selama 63 tahun. Suaminya sudah meninggal sekitar 30 tahun yang lalu. Meski memiliki tiga orang anak, tetapi ketiga anaknya tinggal jauh dari dirinya dan hanya sesekali menengok untuk menanyakan kabar. Saat ditemui, Sentul tak sendiri. Dia juga mengajak kedua tetangganya, sesama janda untuk menemaninya. Fatmah (65) dan Marnah (67) tampak menemani Sentul duduk di lantai di loteng rumahnya. Ditanya kenapa tidak mengungsi saja, Sentul berujar dirinya lebih memilih tinggal di rumah karena tidak tahu harus mengungsi dimana. "Mau ngungsi dimana, jauh banget, abis itu harus dempet-dempetan. Mending di rumah aja deh," tutur wanita yang menempati rumah 2 lantai dengan tipe 3x8 tersebut. Sebenarnya, kelurahan setempat membagikan konsumsi berupa nasi kotak bagi warga untuk berbuka puasa. Namun entah kenapa wilayah RT 05 belum mendapat bagian. Ketua RT 05/02, Heri Hernayadi (45) yang ditemui terpisah mengkonfirmasi hal tersebut. Heri juga menjelaskan tentang keberadaan warganya yang mengungsi di loteng dan berbuka puasa hanya dengan ubi dan teh manis. "Pas jam 5 itu saya pulang, biasa saya kan keliling tuh ngecek warga. Ini ada warga yang kena banjir juga, saya tanya sudah bedug kok belum buka terus katanya udah kok sama ubi sama es teh manis doang," jelas Heri. Heri berujar sekitar pukul 12 siang tadi banjir di daerahnya sudah surut. Namun, ketinggian air diprediksi akan meninggi karena dirinya mendapat kabar bahwa ketinggian air Depok naik 120 cm. "Tadi pas saya berangkat kerja air udah mulai surut sekitar jam 12, jam 4 dapat kabar kalau air naek lagi, dapat kiriman dari Katulampa katanya, cuma jam 5 udah surut, terus jam 6 saya baru dapat kabar dari pintu air Depok naek 120 cm," ujar Heri. Dibakar Cemburu, Seorang Pria di Blitar Menikam Kemaluan Istri dan Pria Tetangganya hingga Korban Tewas.Saksikan di "Reportase Pagi", jam 04.45 - 05.20 WIB, hanya di TRANS TV (dni/ahy) Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Dua ABG Jadi Korban Penodongan Pria Mabuk di Cipayung Jaktim Posted: 22 Jul 2013 12:40 PM PDT Jakarta - Dua orang anak baru gede, DA (16) dan AN (16), menjadi korban penodongan oleh sekelompok pemuda mabuk di wilayah Cipayung, Jakarta Timur. Pelaku membawa satu unit handphone korban. Kejadian bermula ketika AD dan AN hendak menuju ke SPBU di Setu dengan menggunakan sepeda motor. Saat berada di pom bensin tersebut mereka melihat keramaian di pom tersebut. Akhirnya mereka mengurungkan niatnya untuk mengisi bensin. Saat perjalanan pulang itulah keduanya dibuntuti dua pemuda yang juga menggunakan sepeda motor. "Mereka nyetop kita dan nuduh kita nantangin mereka pas di pom bensin," kata DA saat dihubungi detikcom, Selasa (23/7/2013) dini hari. Kedua pelaku mengancam korban dan meminta sejumlah uang. Namun korban enggan menuruti permintaan pemuda yang diketahui di bawah pengaruh alkohol itu. Pelaku akhirnya mengajak korbannya ke suatu tempat di wilayah Lubang Buaya. Salah satu pelaku berada di motor DA dan AN berada di motor pelaku. Korban rupanya dibawa ke sebuah lapangan di dekat SMPN 81, Lubang Buaya. Di sana pelaku memaksa orban untuk meminjam handphone korban. "Katanya mau nelepon, kita diancam," ujar DA. Dari situ, pelaku selanjutnya membawa korban ke sebuah gang di daerah Pondok Gede. Korban mengaku tidak ingat nama jalan dimana pelaku membawa mereka. "Berhenti di tempat kosong, kayak jalan biasa, cuma sepi, terus pelaku ngetik sms, katanya mau ngambil barang sejenis ganja," ujarnya. Korban mengaku, pelaku sempat memukul dirinya dan korban lainnya lantaran dirinya kedapatan mengintip isi sms yang diketik pelaku. Setelah itu, kedua pelaku meninggalkan mereka berdua di lokasi itu dengan membawa telepon seluler milik korban. Korban sempat melaporkan kejadian tersebut pada warga sekitar sebelum akhirnya memilih pulang ke rumah. Dibakar Cemburu, Seorang Pria di Blitar Menikam Kemaluan Istri dan Pria Tetangganya hingga Korban Tewas.Saksikan di "Reportase Pagi", jam 04.45 - 05.20 WIB, hanya di TRANS TV (dni/ahy) Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from news.detik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan