ANTARA - Mancanegara |
Mandela dan istri rayakan Ultah pernikahan Posted: 17 Jul 2013 09:04 PM PDT Johannesburg (ANTARA News) - Saat Nelson Mandela memperingati hari jadi ke-95, Kamis, ia juga merayakan 15 tahun pernikahannya dengan Graca Machel. Selama enam pekan Machel tetap berada di samping ranjang rumah sakit untuk mendampingi suaminya sepanjang waktu. Ia melewatkan acara amal untuk Mandela bahkan tidak mengunjungi rumah mereka di Johannesburg. Perempuan kelahiran Mozambik yang berusia 27 tahun lebih muda dari Mandela itu telah 15 tahun mendampingi Mandela dalam pernikahan mereka. "Kami memastikan untuk saling berada di sisi yang lain karena sebelumnya kami adalah orang yang kesepian. Kita hanya hidup satu kali," katanya sebelum masa-masa erat dengan suaminya menjadi berantakan. Machel menikah dengan Mandela pada 1998, atau 12 tahun setelah suami pertamanya, mantan presiden Mozambik, Samora Machel, meninggal dalam kecelakaan pesawat yang misterius. Pada saat itu Mandela telah bercerai dari istri pertamanya Winnie selama dua tahun, tetapi sebelumnya dipisahkan selama 30 tahun akibat pemenjaraan. Pasangan itu bertemu pertama kali pada tahun 1990 dan kemudian berteman, saat pernikahan kedua Mandela sedang layu, hubungan mereka berkembang. Setelah kerap dipergoki bergandengan tangan bahkan mencuri-curi berciuman dalam pernikahan Robert Mugabe, kepresidenan mengumumkan secara resmi pasangan Mandela itu. Meskipun dikenal cerdas dan karyanya yang mengesankan dalam mendorong penghapusan buta-aksara, Machel mendapat pandangan skeptis dari warga Afrika Selatan. Itu terjadi karena secara nasional Winnie Madikizela-Mandela --yang popular-- ikut-ikutan menjulukinya sebagai gundik Mandela. Pada tahun 2010 majalah Times memasukkan namanya dalam daftar 100 orang paling berpengaruh. Sebagai ahli PBB untuk urusan anak-anak di daerah konflik bersenjata, dia juga menentang pernikahan kanak-kanak. Graca fasih berbahasa Inggris, Prancis, Italia, Portugis, Spanyol dan bahasa ibunya Tsonga. (Uu.M007) |
TV Italia batal tayangkan kontes kecantikan Posted: 17 Jul 2013 07:19 PM PDT Roma (ANTARA News) - Acara ini mungkin membuka jalan bagi Sophia Loren untuk menjadi bintang Hollywood, tetapi televisi pemerintah Italia kini berpendapat bahwa kontes ratu kecantikan sudah menunjukkan (akhir) zamannya, bahkan liputannya menurun setelah 25 tahun. Di negara itu perempuan berbusana minim adalah pemandangan yang biasa dalam berbagai saluran televisi, khususnya Mediaset milik mantan perdana menteri Silvio Berlusconi. Keputusan itu memicu perdebatan. Anggota dewan pria Radio dan Televisi Italia (RAI), Antonio Verro mengatakan kepada Radio 24 bahwa pimpinan RAI -- perempuan-- Anna Maria Tarantola ingin menghapuskan tayangan kontes kecantikan karena memandang acara itu memberikan "contoh buruk". Verro tidak sependapat dan berharap RAI setidaknya bisa menayangkan ajang kecantikan itu dalam bentuk yang dikurangi. Setiap tahun ribuan remaja putri bersaing menuju final lomba kecantikan yang banyak membantu perjalanan karir sejumlah aktris dan presenter TV sejak acara itu dimulai pada tahun 1939. Sophia Loren ikut lomba tersebut pada tahun 1950 dan terpilih menjadi "Ratu Luwes". Kritik menyebutkan, mempertontonkan peserta berjajar di depan juri seperti tahun-tahun yang sudah berlalu, dilakukan oleh perempuan-perempuan dengan cara mengurangi penampilan mereka, banyak yang diperindah melalui bedah plastik atau diet. Mereka menyebutkan bahwa ini adalah bagian dari ladang media untuk memakai kamera guna menyoroti tanpa malu-malu bagian tubuh perempuan, dada, kaki, khususnya di saluran Mediaset. Sutradara film Roberta Torre mengatakan kepada harian L`Unita bahwa pertunjukan itu mempertontonkan perempuan layaknya "babi siap disembelih" dan mendesak peserta untuk menyeragaman standar kecantikan yang ideal. Laura Boldrini, juru bicara pada majelis rendah memuji keputusan RAI sebagai "pilihan warga dan modern" dan mengatakan bahwa televisi Italia hanya memberi ruang sempit bagi perempuan untuk menyampaikan pendapat. "Sisanya cuma bisu, kadang tanpa busana," ujarnya dalam jumpa pers mengenai kekerasan terhadap perempuan di Milan pekan ini dan menyebutkan bahwa pusat perhatian terhadap penampilan perempuan saat ini menempatkan mereka sebagai sasaran eksploitasi kaum pria. Boldrini, mendapat banyak kecaman atas ucapannya itu. Penyelenggara kontes kecantikan, Patrizia Mirigliani mengatakan, lomba kecantikan diselenggarakan di seluruh dunia dan dia mengubah bentuknya untuk menampilkan perempuan yang lebih modern. Aktris Lucia Bose (82) menjadi Ratu Italia pada tahun 1947 mengatakan kepada L`Unita bahwa kontes tersebut merupakan "potongan sejarah" Italia dan banyak bintang-bintang legendaris Italia berutang pada kontes itu. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan