ANTARA - Hiburan |
Posted: 07 Jul 2013 03:46 AM PDT Seoul (ANTARA News/CNA) - Penyanyi Korea Selatan, Lee Hyori, dipastikan akan menikahi pacarnya, gitaris Lee Sang Soon, pada September 2013. "Kami merasa September adalah waktu baik. Kami tidak pernah membicarakannya dengan orangtua dan belum ada persiapan apa pun," kata Lee dalam laman untuk penggemarnya. Penyanyi yang lahir pada 10 Mei 1979 di kota Cheongwon itu menimpali, "Kami akan melakukan yang terbaik untuk membangun kehidupan yang indah bersama." Manajemennya kemudian mengungkapkan bahwa Lee dan calon suaminya berniat untuk menyelenggarakan pernikahan sederhana saja dan dihadiri oleh teman-teman mereka. Keduanya mulai berkencan pada tahun 2011, setelah menggarap sebuah lagu bersama-sama. Lee Hyori membuat debut showbiz sebagai bagian dari kelompok cewek Fin.KL pada tahun 1998 yang sekarang tidak berkegiatan, dan kemudian memulai karir solo, dengan merilis album solo pertamanya pada 2003. Ia kian terkenal sejak merilis debut album "Stylish" (2003)
|
Gamelan virtual dukung pelestarian budaya Posted: 07 Jul 2013 03:21 AM PDT Bandung (ANTARA News) - Gamelan virtual yang menuangkan suara gamelan melalui teknologi digital menjadi salah satu bentuk dari pelestarian budaya, kata komposer Iwan Gunawan. "Eksperimen itu menyangkut bagaimana permainan musik melalui teknologi yang membentuk suatu harmonisasi, tapi bisa dikendalikan manusia," kata komposer gamelan virtual yang juga dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) itu di Bandung, Minggu. Untuk menghasilkan sebuah eksperimen tersebut, ia mengemukakan, memerlukan waktu cukup panjang dari mulai merekam satu per satu nada asli gamelan, menganalisis hingga menjadi suatu konfigurasi tertentu sampai membuat media pembelajaran berbasis digital tentang gamelan. "Bukan perkara diatonik atau pentatonik, saya hanya menempatkan nada-nada yang ingin digunakan lalu mengatur kekerasannya sesuai kebutuhan semuanya tergantung keluesan bermain atau fleksibel," katanya. Iwan mengaku terinspirasi dari masa kecil yang sudah terbiasa mendengar dan belajar gamelan dan melihat orang tua mereparasi alat elektronik, sehingga berkeinginan mendengar nada-nada campuran hingga berkhayal bisa mendengar suara gamelan tanpa ada pemainnya. Ia mengatakan, tidak semua apresiator seni itu buruk, namun seyogianya ada dua indikator yang senantiasa harus diperhatikan. "Pertama, aspek pendidikan di sekolah, misalnya murid tidak dibiasakan bagaimana cara mendengarkan musik. Lalu kedua, aspek rutinitas jarang sekali penyelenggaraan pagelaran, padahal sajikan saja dulu jenis musik apa pun masalah selera itu nomor sekian," katanya menambahkan. Kepala Seksi Pengembangan Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Siti Hapiatun, menilai bahwa masyarakat perlu mengapresiasi karya seni dalam negeri, yang salah satunya melalui program revitalisasi, rekonstruksi dan eksperimentasi suara alat musik secara digital. "Meski eksperimentasi merupakan program baru tahun 2013, namun animo masyarakat cukup baik mudah-mudahan hasil dari eksperimentasi itu bisa dikembangkan terus dan sesuai visi Taman Budaya adalah untuk pelestarian dan pewarisan budaya sebagai aset negara," demikian Siti Hapiatun. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan