ANTARA - Hiburan |
Alicia Keys ke Jakarta November Posted: 26 Jul 2013 06:18 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Bintang R&B Alicia Keys akan menggelar "Set The World On Fire Tour" pada 29 November mendatang. Adrie Subono, Chief JAVA Musikindo, bercerita bahwa tahun 2004 lalu ia pernah berencana mengundang Keys namun batal karena saat itu ada ledakan di salah satu kedutaan besar asing di Indonesia. "Beberapa waktu yang lalu dia mengeluarkan album. Saya pun ke Amerika sekitar tiga bulan yang lalu," kata Adrie saat menggelar jumpa media di Jakarta, sore ini. Peraih Grammy Award ini telah mengeluarkan lima album, antara lain "Songs in A Minor" (2001), "As I Am" (2007), dan "Girl on Fire" (2012). Dalam konsernya ini, Keys akan tampil tanpa band pembuka. Menurut Adrie, pelantun "Girlfriend" ini akan tampil minimal selama 90 menit. Tiket konser Alicia Keys dijual mulai harga Rp1 juta hingga Rp3,5 juta. JAVA Musikindo juga menjual 800 lembar tiket kelas Festival pre-sale seharga Rp1 juta. Tiket pre-sale itu dijual pada hari Sabtu, 27Juli, mulai pukul 10.00 WIB. Penjualan tiket dilakukan secara online di situs www.javamusikindo.com. Alicia Keys memulai debutnya da tahun 2001 dengan album "Song In A Minor". Melalui album itu, ia meraih Grammy Awards untuk kategori, antara lain The Best New Artist dan Song of The Year. Selain bernyanyi, Keys juga bermain piano dan mencipta lagunya sendiri. |
Usia berapa paling bahagia dalam hidup? Posted: 26 Jul 2013 06:15 AM PDT Canberra (ANTARA NEws) - Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Centre for Economic Performance di London School of Economics menyebutkan usia paling membahagiakan dalam kehidupan manusia, secara statistik, adalah 23 dan 69 tahun. Berdasarkan data dari 23.161 orang usia 17 dan 85 yang ditanyai mengenai kepuasan hidup dan harapan atas kepuasan hidup di masa depan, para peneliti menyimpulkan kebahagiaan hidup memuncak di usia 23 dan 69, namun mengalami sedikit kemuraman pada usia pertengahan 50-an. Semua itu disebabkan oleh ekspektasi. Orang-orang yang baru menginjak dewasa (usia 20-an awal atau young adults) biasanya sangat optimistis tentang masa depan mereka, sementara mereka yang berusia 69 cenderung meremehkan hal-hal yang akan datang, jadi mereka puas dengan apa yang mereka sudah miliki. "Penemuan tersebut menunjukkan bias terkait usia dalam ramalan kepuasan hidup," kata peneliti Dr. Hannes Schwandt dari Princeton University. "Kawula muda cenderung menaksir terlalu tinggi kepuasaan hidup mereka di masa yang akan datang sementara para orang tua cenderung meremehkannya," katanya. Adapun kelesuan pada usia 50-an, para peneliti berhipotesis bahwa kesedihan mereka disebabkan penyesalan karena tidak mampu mencapai semua yang mereka harapkan ketika sudah mencapai usia tersebut. "Orang-orang di usia 50-an belajar sedikit dari para orang tua, yang umumnya hanya punya sedikit penyesalan. Mereka harus belajar tidak frustasi dengan ekspektasi yang belum tercapai karena siapa tahu mereka malah lebih beruntung dari rekan seusia lainnya," kata dia. Satu alasan kenapa generasi muda begitu bersemangat melihat masa depan adalah karena mereka mungkin belum menyadari betapa cepatnya mereka beradaptasi pada hal-hal seperti perubahan pendapatan. Oleh karenanya, bias usia bisa jadi disebabkan generasi muda yang berekspektasi terlalu banyak dari jumlah pendapatan yang belum diterima, sementara generasi tua yang menghadapi pengurangan pendapatan malah berperilaku sebaliknya. Berdasarkan data, eror dalam peramalan secara kasar cocok dengan profil pendapatan rata-rata yang meningkat selama masa dewasa muda dan menurun setelah usia 50. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Hiburan To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan