Rabu, 1 Mei 2013

Republika Online

Republika Online


Restoran Coto Makassar Rambah Australia

Posted: 01 May 2013 07:43 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang mahasiswa asal Sulawesi Selatan Muzayyin Arif berhasil memperkenalkan makanan khas daerahnya,  Coto Makassar ke Australia. Muzayyin adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan di Griffit University, Australia. 

Di sela kegiatan studinya, dia pun mengurus sebuah restoran yang khusus menyediakan menu tradisional tersebut di restoran yang diberi nama Lontara. Nama restoran tersebut diambil dari nama aksara Bugis Makassar. Grand Opening restoran Lontara, dilaksanakan pada Senin (28/4) lalu di Sidney, Australia. 

Dalam surat elektroniknya,  pemuda berusia 31 tahun ini menyatakan sangat berbahagia dan bersyukur restorannya bisa diresmikan. Beberapa warga Indonesia di Sidney turut hadir saat peresmian restoran yang berlokasi tak jauh dari kampusnya itu.

Menurut Muzayyin, ide membuka warung Coto Makassar muncul karena ingin makanan khas itu bisa sejajar dengan makanan asal negara lain seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia yang sudah ada di Australia.

"Saya ingin Coto Makassar bisa terkenal seperti tom yam dari Thailand, laksa dari Singapura atau nasi lemak asal Malaysia,'' ujarnya, Kamis (2/5).

Selain itu, tentu saja untuk mengobati rasa rindu sejumlah warga Sulsel dan Indonesia pada umumnya yang ada di Australia.  Saat ini, warga Indonesia yang bermukin di Sidney sekitar 4.000 orang. Kebanyakan adalah para mahasiswa yang sedang menyelesaikan studi dan tenaga kerja Indonesia. 

Saat pembukaan  restoran Lontraa, kata dia, sebagian warga Indonesia yang ada di Sidney datang menikmati Coto Makassar.

Tak hanya itu, warga Australia pun, menurutnya, cukup banyak yang menikmati makanan daging yang berkuah tersebut. ''Warga Australia dan Indonesia sangat antusias menunggu untuk menikmati Coto Makassar,'' ujarnya. 

Alumni pesantren Darul Istiqamah, Maccopa, Maros ini, tidak bekerja sendiri dalam mengelola restoran. Dia menggandeng beberap warga Sulsel lainnya yang sudah lama menetap di Sidney, yaknu Sitti Fatimah, Muh Hartawan dan Daeng Malewa. 

Salah seorang warga Sidney, Adam Matthew yang mencoba menu Coto Makassar mengaku puas dan menyenangi sajian Coto Makassar tersebut. ''Seratus persen masakan ini beda dengan makanan lainnya, sangat berasa,'' ujarnya.

Ketahuilah Sudut Paling Berkuman di Dapur Anda

Posted: 01 May 2013 08:16 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Anda mungkin sudah habis-habisan membersihkan dapur Anda, namun tahukah Anda ada banyak bakteri dan amuba di titik-titik kecil yang lupa Anda bersihkan?

Bacalah ini untuk mengetahui apakah dapur Anda menyimpan potensi penyakit untuk kesehatan Anda seperti dikutip dari laman dailyhealthpost.

Kulkas

Benar makanan didinginkan untuk menjauhkan dari bakteri, tapi suhu yang dingin tak membunuh bakteri, hanya memperlambat pertumbuhannya. Celah-celah kulkas bisa menjadi tempat nyaman bagi bakteri jika tak Anda bersihkan secara teratur.

Tempat sampah

Ketika Anda menggunakan tempat sampah, kebanyakan makanan memang terbuang, tapi sisa-sisanya yang menempel dan mengering di tempat sampah akan menjadi tempat sempurna untuk tumbuhnya bakteri.

Spons

Spons mungkin menjadi tempat yang paling berkuman di dapur Anda atau bahkan di seluruh ruangan rumah Anda. Untuk mencegah bakteri menyebar ke dapur, khususkan spons-spons pembersih berdasarkan fungsi, misal satu untuk membersihkan makanan, satunya lagi untuk membersihkan permukaan dapur. Jangan lupa ganti spons dengan teratur.

Talenan

Kebanyakan rumah tangga masih menggunakan talenan untuk memotong bahkan makanan atau daging, namun meskipun telah dibersihkan setelah dipakai, talenan bisa menjadi tempat nyaman untuk bakteri. Oleh karena itu gunakan disinfektan secara teratur saat membersihkannya, dan selalu gunakan bagian terpisah dari talenan untuk memotong daging.

Centong/penggorengan plastik

Ujung gagang pegangan centong sering tak terbersihkan atau kurang begitu dibersihkan, padahal ini menjadi tempat menyebarnya kuman ke makanan Anda. Jadi, bersihkan sebersih-bersihnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan