Rabu, 1 Mei 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Ine perankan tiga tokoh di legenda "Padusi"

Posted: 01 May 2013 04:58 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Aktris Sha Ine Febriyanti memerankan tiga tokoh wanita dalam legenda drama tari (legendra) "Padusi".

Dalam lakon yang mengangkat tiga cerita dari Sumatera Barat itu, Ine menjadi Puti Bungsu, Siti Jamilan, dan Sabai nan Aluih. Karakter ketiga tokoh itu pun sangat berbeda.

"Aku ingin menggali rasanya dulu, sulitnya di situ karena pergantiannya kan cepat," kata Ine saat jumpa media di Jakarta, Rabu sore.

Ine mengaku kaget saat diminta menjadi ketiga tokoh itu. Tambah lagi, katanya, dalam pementasan kali ini, banyak yang terlibat mulai dari penari, musisi, dan multimedia. Ine yang tidak berdarah Minang pun tidak diharuskan berbicara dengan logat Minang.

"Secara logat aku nggak dibentuk melogatkan bahasa Padang, takut membingungkan penonton, karena semua elemen sudah menunjukkan budaya Minang," jelasnya.

Menjadi tokoh Minang pun tidak membuatnya melakukan riset hingga ke tanah Minang. "Di sekitar saya ada tempat untuk meriset juga, ada Niniek L. Karim, Jajang C. Noer, Uda Tom (Tom Ibnur), saya jadi nggak perlu banyak riset," katanya.

"Penari-penarinya juga sering cerita tentang legenda, itu membantu saya masuk ke peran saya sendiri," ceritanya.

Legendra "Padusi" karya Tom Ibnur ini menceritakan perjuangan tiga wanita bernama Puti Bungsu, Siti Jamilan, dan Sabai nan Aluih.

Cerita dirangkai melalui sosok perempuan urban bernama Padusi (Marissa Anita) yang mengunjungi Sumatera Barat untuk menjelajahi tanah kelahiran nenek moyangnya.

Lakon yang disutradarai Rama Soeprapto dan naskah oleh Nia Dinata ini akan dipentaskan di TIM pada tanggal 11-12 Me1 2013. Tiket legendra "Padusi" dijual mulai harga Rp 250.000,- hingga Rp 1.000.000,-.

Pendapat chef Edwin Lau soal makanan sehat

Posted: 01 May 2013 03:04 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Bila menurut sebagian orang makanan yang sehat tidak memiliki rasa, tidak bagi koki Edwin Lau.

"Makanan sehat punya rasanya sendiri," kata Edwin Lau, yang dijumpai saat peresmian restoran Marugame Udon di Jakarta Barat.

Ia pun memberi contoh dengan membandingkan buah stroberi dengan durian. Bagi sebagian orang, rasa stroberi tidak seenak durian. Tapi, menurut Edwin Lau, kandungan yang ada dalam buah itu lebih sehat daripada durian.

Untuk itu, Edwin yang baru membuka sebuah restoran sushi dan steak beberapa bulan yang lalu itu lebih menekankan pada sehatnya makanan yang dikonsumsi.

"Mengejar cita rasa terus, ujungnya malah nggak sehat," tuturnya.

Kesehatan sangat penting bagi sang koki. Ia berprinsip semakin sehat dirinya, ia menjadi semakin produktif.

"Kalau nggak sehat, makan makanan enak, jadi sakit. Kalau sehat, kemungkinan sakit itu kecil. Kalau bugar, nggak sakit," katanya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan