KOMPAS.com - Regional |
Khutbah Budi Syarif Terlalu Keras soal Jihad Posted: 11 May 2013 08:32 AM PDT BANDUNG, KOMPAS.com- Ketua DKM Miftahul Shalihin Dasimin (70) di Gang Kelana, Desa Banjaranwetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, mengaku telah menghapus jadwal khutbah Jumat, Budi Syarif alias Angga (33), karena isi khutbahnya dianggap terlalu keras tentang jihad. "Budi sebelumnya salah satu pengisi khutbah Jumat di DKM kami, namun setelah berkordinasi dengan Pak RW, akhirnya jadwalnya dihapus sejak beberapa bulan lalu karena materinya terlalu keras," kata Dasimin di Banjaranwetan Kabupaten Bandung, Sabtu (11/5/2013). Ia mengaku mengenal Budi karena yang bersangkutan termasuk warga dan ahli masjid jami itu. Ia mengaku materi khutbahnya cukup keras, terutama terkait jihad. "Bila tetap memberikan ceramah Jumat, dikhawatirkan menimbulkan keresahan di masyarakat pada waktu itu. Sehingga ia tidak diberi jadwal khutbah lagi," katanya. Namun demikian, ia mengaku kaget mendengar Budi atau Angga terlibat dan tewas dalam baku tembak dengan Tim Densus 88 Antiteror di Cigondewah, Kecamatan Margaasih, Bandung. Sebab, selama ini ia mendengar dari keluarganya bahwa Budi bekerja di Sumatera. Ia juga tidak ada kontak cukup lama dengannya, dan tidak tahu pekerjaan apa yang dijalani oleh Budi selama ini. "Kaget saja, benar-benar kaget. Saya tahu persis keluarganya baik-baik, saya tidak menyangka," kata Dasimin yang juga hadir pada saat penggeledahan rumah Suparman, orang tua Budi Syarif di Gang Kelana, Desa Banjaranwetan, Kabupaten Bandung, Jumat kemarin. Pria yang berkemeja putih dan berkopiah itu hanya duduk di kursi, sambil memperhatikan penggeledahan yang dilakukan di rumah permanen berlantai dua itu. Budi Syarif merupakan salah satu terduga teroris yang tewas dalam bakutembak dengan Tim Densus 88 Anti Teror di Cigondewah, Rabu lalu. Editor : Marcus Suprihadi |
Posted: 11 May 2013 08:22 AM PDT Kecelakaan Pilot Pesawat Pupuk Tewas Penulis : Yulvianus Harjono | Sabtu, 11 Mei 2013 | 15:22 WIB BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah Lampung memastikan pilot pesawat penyemprot (bukan pengangkut) pupuk milik PT Sumber Indah Perkasa (Sinar Mas Group) tewas dalam kecelakaan jatuhnya pesawat itu, siang tadi. Kepala Bidang Humas Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih, Sabtu (11/5/2013), mengatakan, pesawat itu jatuh pada Pukul 11.30 WIB. Adapun lokasi jatuhnya pesawat yang digunakan untuk menyemprot pupuk itu adalah di wilayah Merah Tiga, Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji, yang masih termasuk di dalam kawasan perkebunan sawit PT SIP. Kecelakaan ini mengakibatkan pilot pesawat, bernama Muhammad Adipura (46), asal Bogor, tewas dengan kondisi terluka parah di bagian kepala dan kakinya patah. Kondisi pesawat pun ringsek. Almarhum Adipura bertempat tinggal di Vila Duta RT 02/11, Bogor. Editor : Marcus Suprihadi |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan