Ahad, 26 Mei 2013

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Ganjar Berterima Kasih dan Serukan Perubahan

Posted: 26 May 2013 03:21 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran struktural PDI Perjuangan, para relawan, dan seluruh warga Jawa Tengah, khususnya yang telah memberikan dukungan dalam Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Minggu (26/5/2013).

"Atas perjuangan saudara bersama segenap rakyat Jateng, pada hari ini berdasarkan hasil perhitungan cepat lembaga survei, kita meraih kemenangan yang luar biasa. Ini merupakan titik awal membuka pintu gerbang perubahan," kata Ganjar dalam pesan singkat, Minggu malam.

Ganjar mengajak seluruh warga Jateng untuk ikut serta dalam mengawal pembangunan Jateng yang berdikari. "Dengan semangat gotong-royong, melakukan perubahan ke arah yang lebih baik," kata Ganjar.

Seperti diberitakan, Ganjar dan pasangannya Heru Sudjatmoko yang diusung PDI Perjuangan unggul dalam hasil hitung cepat beberapa lembaga survei. Salah satunya, hasil hitung cepat Saiful Mujani Research Consulting, Ganjar-Heru mendapat 49,93 persen. Ganjar-Heru juga unggul dalam perolehan sementara yang diinformasikan oleh Komisi Pemilihan Umum Jateng.

Di urutan kedua, yakni Bibit Waluyo-Sudijo Sastro Atmojo yang diusung Partai Demokrat, PAN, dan Partai Golkar. Adapun pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono berada di urutan ketiga. Pasangan tersebut diusung enam parpol, yakni PPP, PKS, Gerindra, Hanura, PKB, dan PKNU.

Memprihatinkan, Anggota DPR Tak Dikenal Konstituen

Posted: 26 May 2013 03:01 PM PDT

Memprihatinkan, Anggota DPR Tak Dikenal Konstituen

Penulis : Sandro Gatra | Minggu, 26 Mei 2013 | 22:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Centre for Strategic and Internasional Studies (CSIS) membuktikan rendahnya hubungan antara anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan rakyat yang menjadi konstituennya. Meski sudah sekitar empat tahun menjabat, anggota DPR itu tak pernah dikenal oleh sebagian besar warga yang diwakilinya.

Survei CSIS dilakukan dengan melibatkan 1.635 responden di 31 provinsi pada 9-16 April 2013. Warga Papua dan Papua Barat disurvei karena situasi yang tidak kondusif. Hasilnya, sebanyak 82 persen responden tidak kenal siapa anggota Dewan di daerahnya. Hanya 18 persen responden yang mengenal.

"Kita kehabisan kata-kata. Kalau sampai empat tahun konstituen tidak kenal, berarti ada proses yang salah dalam hubungan konstituen dengan wakilnya," kata Ketua Departemen Politik dan Hubungan Internasional CSIS Philips J Vermonte saat jumpa pers di Jakarta, Minggu (26/5/2013).

Hasil survei CSIS juga menunjukkan bahwa 88,3 persen responden tidak tahu bagaimana cara menghubungi wakilnya di parlemen. Hanya 11,7 persen yang tahu bagaimana menyampaikan aspirasi ke mereka. Angka itu, kata dia, memperlihatkan adanya sikap apatis masyarakat. Mereka mengira, kalaupun disampaikan, harapan tidak akan berubah.

Philips menambahkan, rendahnya fungsi representasi parpol/politikus berdampak pada masih tingginya publik yang belum menentukan sikap maupun golput. Hasil survei menunjukkan, 40,5 persen responden belum menentukan pilihan parpol dan 2,7 persen akan golput.

"Angka undecided voters dan golput masih relatif tinggi karena lemahnya hubungan antara parpol atau politisi dengan konstituen. Hubungan timbal balik mereka tidak sehat, tidak seperti yang diharapkan dalam sistem demokratis, yakni hubungan representasi yang kuat," pungkas Philips.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan