Jumaat, 1 Februari 2013

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Tembok kompleks Makam Sunan Kudus diperbaiki

Posted: 01 Feb 2013 07:40 AM PST

Kudus (ANTARA News) - Tembok yang ada di kompleks Makam Sunan Kudus, Jawa Tengah, dikembalikan seperti sebelumnya agar batu bata tampak terlihat, kata juru bicara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Deny Nur Hakim.

"Awalnya, tembok tersebut dilapisi semen. Kemudian muncul ide agar tembok yang ada di kompleks Makam Sunan Kudus, tepatnya di dekat tajuk itu dikembalikan seperti semula agar seperti tembok kuno yang terlihat batu batanya tanpa ditutupi lapisan semen," ujarnya, di Kudus, Jumat.

Ia mengatakan, ide tersebut dimunculkan oleh pihak Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, sehingga biaya proses revitalisasi tembok kuno tersebut juga ditanggung oleh yayasan.

Usulan tersebut, katanya, mendapat persetujuan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng.

Pengerjaannya, kata dia, dikerjakan oleh tenaga ahli dari BPCB Jateng.

Kegiatan revitalisasi tembok kompleks Makam Sunan Kudus tersebut, awalnya hanya dikerjakan oleh dua pekerja, kemudian ditambah dua pekerja lagi untuk mempercepat proses pengerjaannya agar cepat selesai.

"Pekerjaan tersebut, dimulai sejak awal Januari 2013 dan bulan ini dipastikan sudah berakhir," ujarnya.

Selain perbaikan tembok yang ada di kompleks Makam Sunan Kudus, tajuk juga akan menjadi sasaran perbaikan berikutnya beserta atap Menara Kudus.

Bangunan bersejarah tersebut mengalami pergeseran bangunan atap menara yang terbuat dari kayu yang terlihat hanya ditempatkan di atas bangunan menara yang terbuat dari batu bata.

Penyebabnya, salah satunya karena getaran yang ditimbulkan oleh kendaraan yang melintas di sekitar kawasan Menara Kudus.

Bangunan Menara Kudus tersebut, mulai mengalami kerusakan di sejumlah titik yang diduga akibat faktor alam.

Secara kasat mata, terlihat ada proses pelapukan sisi luar batu bata yang jumlahnya diperkirakan mencapai puluhan persen sesuai informasi petugas.

Untuk itu, yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus bekerja sama dengan BPCB Jateng berencana membuat duplikat bangunan Menara Kudus sebagai salah satu upaya pelestarian Menara Kudus.

Selama ini, Menara Kudus yang dibangun sejak 1549 Masehi atau 956 Hijriah sering digunakan untuk mendukung aktivitas keagamaan, terutama untuk menandai waktu salat lima waktu dengan menabuh beduk maupun kentongan yang berada di atas menara tersebut.

Bangunan menara tersebut, digunakan pula untuk menempatkan pengeras suara.

Dengan adanya duplikat menara, maka aktivitas yang sebelumnya sering dilakukan di Menara Kudus bisa dialihkan ke menara duplikat, sehingga kerusakan yang dimungkinkan karena adanya aktivitas di menara bisa diminimalkan.

(KR-AN/N005)

Belajar budaya Korsel di Jakarta

Posted: 01 Feb 2013 07:38 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Pusat kebudayaan Korea Selatan (Korean Cultural Center) mengadakan berbagai kegiatan untuk memperkenalkan budaya negara itu kepada masyarakat Indonesia.

Berbagai kegiatan tersebut seperti seminar, pameran, kelas budaya, kelas bahasa Korea, pemutaran film Korea, perpustakaan hingga informasi pendidikan. Hal ini sudah rutin dilakukan sejak berdirinya pusat kebudayaan Korea 2011 lalu.

"Di sini fokus untuk promosi kebudayaan," ujar petugas pusat kebudayaan Korea, Anto.

Organisasi yang berada di bawah naungan pemerintah Korea yang bertempat di kawasan SCBD ini juga memiliki banyak fasilitas, seperti ruang pertemuan, IT Show Room, ruang-ruang kelas hingga perpustakaan dengan koleksi lebih dari 4.000 buku.

"Kalau angka pasti belum dihitung lagi, tapi sekitar lebih dari empat ribu buku, juga ada cd dan dvd," kata Anto.

Berdasarkan pantauan Jumat pagi, buku-buku di perpustakaan tersebut cukup lengkap, mulai dari buku tentang masakan, kesenian hingga hukum yang berlaku di Korea.

Anto menambahkan, jika masyarakat Indonesia ingin meminjam buku di perpustakaan, maka harus mendaftar sebagai anggota terlebih dahulu dan menaruh deposit sebesar Rp200 ribu. Setiap buku bisa dipinjam asalkan deposit yang ada tidak diambil.

Untuk pendaftaran sebagai anggota tidak dikenai biaya. Anto juga menjelaskan bahwa banyak keuntungan dengan mendaftar sebagai Anggota di antaranya mendapatkan informasi rutin kegiatan pusat kebudayaan Korea hingga diskon kursus bahasa Korea.

Selain melalui perpustakaan yang lengkap, pusat kebudayaan Korea juga membuka kelas bahasa Korea dari tingkat paling dasar. Kursus bahasa akan dijalankan selama tiga bulan dalam setiap tingkat. Masyarakat Indonesia yang ingin mengikuti kelas bahasa Korea cukup membayar sebesar Rp720 ribu untuk tingkat dasar hingga menengah.

Pusat kebudayaan Korea juga mengadakan kegiatan rutin seperti pemutaran film yang dibuka untuk umum yang diselenggarakan di ruang pertemuan pusat kebudayaan korea, "Hanbok Experiences" atau sesi foto memakai baju tradisional korea yang diadakan dua kali dalam sebulan setiap Jumat pertama dan ketiga.

Pada bulan Februari ini. "Hanbok Experiences" mengadakan program special yaitu sesi foto bersama pasangan menggunakan replika baju raja dan ratu Korea yang diadakan pada 1 dan 15 Februari 2013.

Pusat Kebudayaan Korea berdiri pada tahun 2011 dengan tujuan untuk memperkenalkan dan menyebarkan kebudayaan Korea di Indonesia, meningkatkan persahabatan antara kedua negara melalui pertukaran kebudayaan dan sumber daya manusia serta meningkatkan pemahaman antar dua negara.
(A011/S023)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan