Sindikasi international.okezone.com |
Posted: 04 Jan 2013 05:01 AM PST TEL AVIV – Mantan ketua Badan Intelijen Israel (ISA) Yuval Diskin mengecam kebijakan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengenai isu nuklir Iran dan Palestina. Diskin menyebut Netanyahu sebagai sosok lemah dan tidak kompeten untuk menjaga keamanan Israel. Diskin juga memberikan kritik yang serupa terhadap Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak, "Saya dan rekan-rekan saya di intelijen tidak merasa nyaman dengan kebijakan Netanyahu dan Barak mengenai nuklir Iran," ujar Diskin. "Kami tidak percaya kepada mereka berdua. Netanyahu dan Barak memberi kesan mereka menyembunyikan sesuatu dari kami. Kami takut mereka melakukan sesuatu diluar kontrol dan mengancam keamanan Israel," tambahnya, seperti diberitakan Arutz Sheva, Jumat (4/1/2013). Ia juga mengecam Netanyahu karena dianggaop tidak bisa memanfaatkan kekuatan militer Israel untuk meningkatkan posisi tawar Negara Yahudi itu di isu Palestina. "Operasi militer yang dilakukan Netanyahu justru memperkuat posisi Hamas dan mempermalukan Mahmoud Abbas," terangnya. Pemerintah Israel sendiri menganggap pernyataan Diskin keluar konteks karena mantan pejabat intelijen itu memiliki dendam pribadi dengan Netanyahu. "Dia mengkritik Netanyahu karena kesal tidak terpilih menjadi pemimpin Mossad," ujar seorang pejabat di kantor perdana menteri yang tidak disebut namanya. ISA merupakan lembaga intelijen yang fokus terhadap keamanan dalam negeri, sedangkan Mossad adalah lembaga intelijen untuk operasi yang bersifat internasional. Selain kedua lembaga tersebut, Militer Israel juga memiliki lembaga intelijennya sendiri yang bernama Amman.(AUL) |
2010, Presiden Mesir Sebut Israel "Keturunan Kera" Posted: 04 Jan 2013 04:02 AM PST KAIRO - Sebelum menjabat sebagai Presiden Mesir, Mohamed Morsi adalah seorang yang benar-benar menolak proses perdamaian Israel dan Otoritas Palestina. Morsi pun menyebut Israel sebagai keturunan "kera dan babi". Institut Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) menerjemahkan video Morsi pada 2010 silam. Morsi yang merupakan anggota Ikhwanul Muslimin, kerap menyuarakan dukungan ke Hamas dan mengecam Israel. Morsi turut mengutarakan boikot terhadap produk Israel dan Amerika Serikat (AS). "Negosiasi tak berguna antara Israel dan Palestina ini membuang-buang waktu. Zionis akan mengulur waktu dan mencuri kesempatan yang besar karena Palestina, negara Arab, dan warga Muslim rugi," ujar Morsi, di MEMRI TV, Jumat (4/1/2013). "Tidak pihak bertanggung jawab yang bisa mengharapkan kemajuan dari proses ini. Mereka (Israel) adalah penjajah Palestina, mereka adalah penyerang warga Palestina, mereka adalah keturunan kera dan babi," imbuhnya. Morsi dengan lantang mengklaim, Otoritas Palestina diciptakan oleh AS dan kelompok Zionis untuk menyengsarakan warga Palestina. Morsi pun menyebut Israel sebagai penjajah dan penghisap darah warga Palestina. "Kita harus mendukung segala bentuk perlawanan terhadap mereka. Harus ada gerakan perlawananan militer Palestina untuk melawan kriminal Zionis yang menyerang Palestina dan warganya. Harus ada perlawanan politik dan ekonomi lewat boikot," tegasnya. MEMRI juga sempat mempublikasikan video Morsi saat Morsi menggelar kampanye Pilpres Mesir. Morsi menegaskan, Jihad adalah langkahnya dan Al-Qur'an adalah konstitusi. Sejauh ini, komentar-komentar keras terhadap Israel lebih sering diutarakan oleh Mohammed Badie yang juga berasal dari fraksi Ikhwanul Muslimin. Badie yang sering dipandang sebagai mentor senior organisasi itu, sering disebut sebagai Presiden Mesir yang sesungguhnya.(AUL) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan