KOMPAS.com - Regional |
Banyak Napi Lapas Kerobokan Pakai "Blackberry" Posted: 11 Jan 2013 07:25 AM PST Banyak Napi Lapas Kerobokan Pakai "Blackberry" Penulis : Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin | Jumat, 11 Januari 2013 | 15:25 WIB DENPASAR, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM hari ini mencanangkan lapas bebas peredaran handphone, pungutan liar, narkoba, dan HIV/AIDS. Lapas Kerobokan Denpasar yang Jumat (11/01/2013) ini menggelar apel pencanangan tersebut mengaku harus bekerja keras untuk mewujudkannya. "Harapan tentu menekan bahkan membuat zero, nol, peredaran narkoba di lapas, peredaran HP di lapas, dan penyebaran HIV/AIDS di lapas," ujar Kepala Lapas Kerobokan Gusti Ngurah Wiratna seusai apel pagi, Jumat. Wiratna mengaku, pada tahun 2012 lalu masih banyak napi yang menggunakan handphone, khususnya Blackberry, di dalam lapas. "Saya cuma pake HP kayak gini, tapi BB mereka (napi) yang (tipe) baru-baru. Semuanya kita bakar," ungkap Wiratna. Untuk membuat efek jera, handphone hasil razia akan dimusnahkan oleh petugas, dan napi yang membawa akan masuk catatan dan berpengaruh pada hak remisi. Lapas Kerobokan akan bertindak lebih tegas kepada petugas lapas yang terlibat memasukkan handphone, bahkan narkoba ke dalam lapas. Selain ancaman sanksi administratif kepegawaian, oknum petugas yang terbukti melanggar hukum juga akan ditindak secara pidana. |
Banjir Rob Landa Dua Desa di Sumenep Posted: 11 Jan 2013 07:11 AM PST Banjir Rob Landa Dua Desa di Sumenep Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman | Jumat, 11 Januari 2013 | 15:11 WIB SUMENEP, KOMPAS.com -- Desa Masalima dan Desa Sukajeruk di Pulau Masalembu, Kecamatan Masalembu, Sumenep, Jawa Timur, diterjang banjir rob. Air laut meluap ke dua desa tersebut dan masuk ke rumah-rumah penduduk. Akibatnya, warga kedua desa itu harus mengungsi ke lokasi yang bebas bajir. Ketinggian air laut yang masuk ke rumah warga, menurut Camat Masalembu Wahyu Kurniawan Abadi, mencapai 1 meter lebih. "Kejadian seperti ini baru kali ini di dua desa itu sehingga warga kaget dan pilih mengungsi," kata Wahyu kepada Kompas.com melalui ponselnya, Jumat (11/1/2013). Banjir rob tidak hanya menerjang rumah-rumah warga, tapi juga masuk ke jalan-jalan protokol di pulau Masalembu. Hal itu menyebabkan aktivitas warga lumpuh. Warga yang biasa berkendaraan roda dua memilih tidak keluar rumah karena khawatir bisa merusak mesin kendaraannya. Menurut Wahyu, perumahan guru di SDN Karamian 3 pulau Karamian juga rusak karena diterjang angin kencang. "Para guru yang tinggal di perumahan juga sudah mengungsi ke rumah warga yang luput dari terjangan angin," ungkapnya. Sebelumnya, 60 rumah warga di Karamian juga mengalami kerusakan akibat diterjang angin kencang. Bahkan, seluruh sekolah di pulau Karamaian sudah dua hari diliburkan untuk mencegah korban jiwa jika bangunan sekolah roboh. "Sekolah sudah diliburkan sejak kemarin dan warga sudak diimbau untuk tidak berada di dekat pepohonan besar yang mudah roboh," pungkasnya. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan