Khamis, 29 November 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


10 Mesin PLN Mati, Warga Alami Pemadaman Bergilir

Posted: 29 Nov 2012 08:41 AM PST

KENDARI, KOMPAS.com - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Kendari terpaksa menonaktifkan 10 unit mesin pembangkit, menyusul protes warga sekitar Kelurahan Wua-wua, Kendari, tempat mesin pembangkit itu berada. Pasalnya, warga di sekitar lokasi memprotes kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin PLN. Akibatnya, warga di Kota Kendari harus merasakan pemadam listrik secara bergiliran hingga beberapa jam.

Yusuf, salah seorang warga Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat menuturkan, pemadaman listrik berlangsung dari pukul 6 pagi sampai sekarang.

"Iya, dari tadi pagi jam 6 listriknya mati sampai saat ini belum juga menyala. Bagaimana kita bisa bekerja kalau listriknya padam," jelas Yusuf, salah seorang pekerja sosial, Kamis (29/11/2012). Pemadaman listrik itu, kata Yusuf, terjadi hampir setiap hari sejak satu pekan terakhir.

Manajer PLN Area Kendari, Ikwan Fahri saat dikonfirmasi membenarkan soal tidak dioperasikannya 10 unit mesin disel pembangkit sektor Wua-Wua, karena adanya protes warga sekitar.

"Kami terpaksa tidak mengaktifkan sementara 10 unit mesin disel, setelah ada kesepakatan antara DPRD Kota Kendari, PT PLN (Persero) Wilayah Sulseselbar, PT PLN Area Kendari, tokoh masyarakat dan camat Wua-wua. Kesepakatan itu untuk mengatasi kebisingan mesin PLN di Kecamatan Wua-wua yang sudah di ambang batas," terangnya, Kamis (29/11/2012).

Pihaknya juga akan segera mencari solusi untuk meredam suara bising, sehingga warga Kendari tak mengalami pemadaman listrik.

"Kami upayakan 10 unit mesin dengan kapasitas 10 megawatt segera aktif pertengahan bulan Desember tahun ini, dan suara bising tidak bakal kedengaran lagi. PLN sektor Wua-wua merupakan pembangkit dengan kekuatan 8 hingga 10 persen pasakon listrik di wilayah Kendari," ungkap Ikwan.

Lebih lanjut ia menambahkan, wilayah Kendari masih mengalami defisit daya listrik. Kendati dipasok dari tiga sektor pembangkit, yakni sektor kota, Poasia dan Wua-Wua. Sementara permintaan sambungan baru, lanjut Ikwan, juga semakin meningkat, baik dari rumah tangga, perhotelan, ruko-ruko dan perumahan. Hal itu disebabkan oleh semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Kendari.

Untuk Kendari, beban puncak mencapai 59 megawat mencakup sistem Kendari, Konawe Selatan dan Asera Kabupaten Konawe Utara. Namun PLN hanya memiliki kemampuan daya sekitar 54 megawat.

Antrean Kendaraan di SPBU Masih Terjadi

Posted: 29 Nov 2012 08:24 AM PST

KEFAMENANU

Antrean Kendaraan di SPBU Masih Terjadi

Penulis : Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere | Kamis, 29 November 2012 | 16:24 WIB

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur masih saja berlangsung hingga saat ini. Akibatnya ratusan kendaraan terpaksa harus antre di dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kabupaten tersebut. Panjang antrean kendaraan mencapai ratusan meter.

"Sudah lebih dari satu minggu ini, BBM sangat langka sehingga terpaksa kita harus antre sampai ratusan meter. Bahkan beberapa hari yang lalu, kendaraan yang antre mencapai 5 kilometer. Terkadang pas sampai giliran kita mau isi, stoknya tiba-tiba habis, jadi terpaksa kita harus menginap semalam di SPBU," kata Mikhael Oni, sopir truk kepada Kompas.com, Kamis (29/11/2012).

Menurut Mikhael di beberapa kabupaten lain seperti di Kupang, Belu, Timor Tengah Selatan (TTS), pengisian BBM sudah mulai normal, karena itu dirinya heran di TTU kondisinya seperti ini. "Kami curiga jangan sampai BBM yang ada sebagian besar diselundupkan ke Timor Leste sehingga setiap hari antre terus. Sebenarnya kuota BBM yang disediakan di SPBU sangatlah cukup untuk kebutuhan warga TTU," jelas Mikhael.

Pantauan Kompas.com di SPBU Naesleu di Jalan Sonbay dan SPBU km 4 di jalan El Tari terlihat ratusan kendaraan antre dan berusaha untuk saling mendahului sehingga sempat terjadi kericuhan kecil, namun segera diatasi oleh beberapa anggota polisi yang berjaga-jaga di SPBU sejak pagi hari.

Sementara itu, pengawas SPBU Naesleu, Vinsen Tanekan mengaku stok BBM yang dikirim Pertamina Kupang untuk premium hanya 25.000 sampai 30.000 liter, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan