KOMPAS.com - Regional |
Buleleng, Gianyar Sampai Denpasar Punya Cerita Posted: 01 Oct 2012 08:09 AM PDT KOMPAS.com - Berbicara soal sepeda, Pulau Dewata tak hanya berhubungan dengan pariwisata, karena sepeda di Bali juga punya cerita. Sebuah relief lelaki menaiki sepeda terpahat abadi di salah satu dinding Pura Madue Karang, Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Relief itu merupakan penghormatan terhadap lelaki yang bernama WOJ Nieuwenkamp. Ia adalah seniman dan fotografer asal Eropa, yang dipercaya datang dan tinggal di Buleleng antara tahun 1930-1937. Masyarakat setempat saat itu mengaku belajar banyak dengan seniman Eropa ini, khususnya pengenalan pada transportasi sepeda. Karena itu, warga mengabadikannya sebagai rasa penghormatan di sebelah utara dinding bagian Pura (tempat ibadah umat Hindu Bali) Madue Karang. Dalam tesis bahasa Inggris koleksi Universitas Udayana I Ketut Budarma (2010), Nieuwenkamp tercatat sebagai orang asing pertama di Buleleng. Namun, keberadaan sosok seniman Eropa ini juga belum banyak orang tahu, meski jejaknya diabadikan di diding tempat beribadah umat Hindu. Dalam perkembangannya, sepeda di Pulau Dewata semakin pesat. Bahkan, tak sedikit tokoh memiliki pengalaman dengan bersepeda. Salah satunya adalah Suteja Neka (72), pemilik Museum Neka, di Ubud, Kabupaten Gianyar. Sepeda begitu berarti dalam sepanjang sejarah hidupnya, sehingga berupaya mengabadikan gaselo miliknya mulai 1960. "Neka begitu cinta dengan sepeda gaselonya. Saya tak membiarkan sedikit debu pun menyentuh sepeda tercinta ini. Saya membeli dari hasil jerih payah sebagai guru saat itu. Sepeda ini pun menjadi saksi pernikahan saya sampai membesarkan Neka gallery," kata Suteja, di rumahnya, Ubud, Senin (10/9). Selanjutnya, sepeda memasuki Kota Denpasar sejak 2008, dan kembali mendapatkan tempat melalui program car free day pemerintah setempat di sekitar Lapangan Puputan Badung. Wali Kota Denpasar, Rai Mantra Dharmawijaya, bercita-cita kota yang dipimpin juga mampu mengurangi emisi melalui berolah raga sepeda. Ia mengakui tak mudah mewujudkan mimpinya, serta mengajak masyarakatnya cinta lingkungan. Namun, ia menyadari hal itu butuh konsistensi terdapat waktu. Rai Mantra pun berusaha menghidupkan hobi bersepedanya. Hobi pejabat sekelas Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Budi Gunawan, tak main-main, termasuk Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayjen Wisnu Bawa Tenaya. Demi kecintaan terhadap olahraga ramah lingkungan ini, keduanya memiliki lebih dari dua sepeda dengan harga yang tak murah. Mereka pun menularkannya kepada seluruh anggotanya, agar kembali melestarikan sepeda ini sebagai tanda cinta lingkungan dan memberi contoh kepada masyarakat yang baik. Program car free day pun berkembang tak hanya di Denpasar sebagai pelopor di Bali. Sejumlah kabupaten pun mengikuti progam ini. Ketua Komite Sepeda Indonesia (KSI) Bali, Kolonel Infrantri Triyono, mengatakan, pesatnya kesadarn masyarakat hidup sehat dengan sepeda terus bertambah. Anggota masyarakat cinta sepeda dari berbagai komunitas di bawah pimpinannya, tercatat sekitar 15.000 orang di Bali . Bersepeda sambil melancong menikmati pesona alam Bali sebagai alternatif berwisata di Bali. Bebas polusi dan sehat. Maka, Buleleng, Gianyar sampai Denpasar pun punya cerita yang tak terlupakan... . (AYU SULISTYOWATI) |
Terganggu Asap, Siswa Dipulangkan Posted: 01 Oct 2012 07:38 AM PDT Kebakaran Lahan Terganggu Asap, Siswa Dipulangkan Penulis : Irma Tambunan | Senin, 1 Oktober 2012 | 14:38 WIB JAMBI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jambi dan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi memulangkan sebagian siswa sekolah dasar (SD), karena pekatnya kabut asap kebakaran lahan. Pemulangan itu untuk menghindari bertambahnya penderita infeksi saluran pernapasan, akibat bencana tersebut. Siswa yang dipulangkan mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini hingga siswa SD kelas satu hingga kelas tiga. Kabut asap sudah sangat pekat sejak pukul 06.00 WIB. Siswa sempat masuk sekolah pukul 07.00 WIB , namun kemudian langsung dipulangkan oleh pihak sekolah. Kepala SDN 131 Kota Jambi, Junaida, mengatakan, pemulangan sebagian siswa dilakukan setelah ada surat dari pemerintah daerah yang menyebutkan bahwa kondisi indeks kualitas udara telah mencapai batas tidak sehat yaitu 100, sejak Sabtu dan Minggu kemarin. "Kondisi udara sudah di ambang batas indeks tidak sehat , jadi siswa kelas satu hingga kelas dua kami liburkan dulu karena kondisi ini sangat berbahaya bagi kesehatan dan pernapasan anak-anak," ujar Junaida. Selain meliburkan siswa kelas bawah, kegiatan belajar mengajar di luar kelas juga dihentikan. Sebagai contoh, upacara sekolah dan olahraga ditiadakan untuk sementara waktu. Akan tetapi, lanjutnya, libur sementara ini belum dapat dipastikan sampai kapan. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan