KOMPAS.com - Regional |
Bayi Kembar Siam Lahir di Malang Posted: 30 Apr 2012 08:00 AM PDT MALANG, KOMPAS.com - Bayi kembar siam lahir di Kota Malang, Jawa Timur. Saat ini kondisi bayi masih dalam penanganan medis di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Sayang, pihak RSSA melarang pihak wartawan untuk melakukan peluputan bayi kembar siam, di bagian dada tersebut. Alasan pihak RSSA, pihak keluarga masih syok, tak mau ditemui oleh awak media. "Sejak awal orang tua tidak mau. Dan kondisinya masih syok," kata DR Dr H Kurnarman Keman Sp.Og, selaku Ketua tim yang menangani bayi kembar, saat ditemui wartawan di di RSSA Malang. Dari data yang terhimpun, Senin (30/4/2012), bayi kembar siam tersebut lahir melalui jalan cesar di RSSA Malang, sekira pukul 09.00 WIB. Bayi tersebut adalah anak dari pasangan Yusuf dan Rusmilawati, warga Jalan Lahor 22, Kelurahan Bunolrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Bayi kembar siam tersebut diberi nama Auridsa Nihlahani dan Auridsa Nihlahana. Puluhan wartawan yang mendatangi Humas RSSA Malang, tidak diperbolehkan untuk melakukan peliputan. "Maaf orang tuanya tidak berkenan," kata Titik Intyas Kasubag Humas RSSA Malang, ditemui di kantornya. Bayi saat ini, sedang berada di ruang rawat inap Irna III RSSA Malang. Saat Kahumas ditanya tentang alamat orang tua bayi, perawat mengatakan tidak mengetahui. "Tidak tahu, karena sudah ada tim khusus yang telah menanganinya," kata salah satu perawat di ruang Irna III, kepada wartawan. Adapun ibu bayi kembar siam itu, sudah sejak Jumat (27/4/2012) berada di RSSA Malang. Namun, baru dilakukan operasi pada Senin (30/4/2012) pagi. Bayi kembar siam tersebut adalah anak kedua dari pasangan Yusuf dan Rusmilawati. Anak pertama sudah berumur 6 tahun, dengan lahir normal. Sementara itu, foto bayi kembar siam saat di RSSA Malang, dikirim ke beberapa wartawan, oleh pihak keluarga Yusuf dan Rusmilawati. |
Keluarga Minta Bantuan Pemulangan Jenazah Posted: 30 Apr 2012 07:53 AM PDT Pembunuhan di AS Keluarga Minta Bantuan Pemulangan Jenazah Muhammad Hasanudin | Glori K. Wadrianto | Senin, 30 April 2012 | 14:53 WIB DENPASAR, KOMPAS.com- Keluarga Luh Endang Susiani (31) mendatangi kantor DPRD Bali, Senin (30/04/2012) siang tadi untuk meminta bantuan supaya jenazah bisa segera dipulangkan ke kampung halamannya di Dusun Tegal Sari, Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali. Sebelumnya pihak keluarga sempat dihubungi oleh pihak Kepolisian AS dan ditawarkan dua opsi apakah dikremasi di AS atau dipulangkan ke Bali. Pihak keluarga memutuskan untuk memilih opsi kedua yakni jenazah Susiani dipulangkan ke kampung halamannya. Karena khawatir proses pemulangan melalui prosedur yang berbelit-belit, pihak keluarga meminta anggota DPRD Bali untuk membantu proses pemulangan tersebut. "Kami khawatir prosedurnya akan rumit dan kami belum tahu harus berbuat apa," ujar Komang Eka Suaseni di kantor DPRD siang tadi. Menanggapi permintaan keluarga korban, DPRD Bali siang tadi memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja Wayan Wiratha dan Kepala Badan Nasional Penemapatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Hasil pertemuan dengan BNP2TKI, Pihak keluarga diminta membuat surat resmi untuk mempercepat pemulangan jenazah yang nantinya akan disampaikan BNP2TKI ke pihak-pihak terkait. Seperti diberitakan, Luh Endang Susiani tewas ditembak perampok saat pulang dari tempat kerjanya Jum'at malam. Saat itu Susiani dan pacarnya Nyoman Arum yang baru saja masuk ke dalam mobil, ditodong seorang perampok yang hendak meminta uang kepada mereka. Perampok kemudian mengeluarkan Nyoman Arum dari mobil dan membawa lari mobil Toyota Camry 2000 tersebut bersama Susiani. Namun naas, saat polisi berhasil menemukan mobil tersebut, Susiani sudah tewas ditembak. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan