Republika Online |
Ada Benjolan di Payudara, Jangan Panik Dulu Posted: 22 Jan 2012 06:58 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian besar perempuan boleh dibilang sudah paham tentang betapa pentingnya sadari atau periksa payudara sendiri. Kegiatan rutin ini ampuh untuk mendeteksi secara dini kemungkinan munculnya gejala kanker payudara. Namun, jangan cemas dulu ketika terasa adanya benjolan saat melakukan sadari. Dr dr Zubairi Djoerban mengurai ada karakteristik benjolan pada payudara yang harus diwaspadai meski itu tidak bermakna selalu kanker. Fibroadenoma payudara adalah tumor jinak, bukan kanker. Fibro adenoma mammae (biasa disingkat FAM)-mamma atau mammae adalah bahasa kedokteran untuk payudara-adalah tumor jinak yang biasanya ditemukan pada wanita muda (tidak selalu). Umumnya, sekitar usia 16-30 tahun. Lokasi tumor ini cukup sering di payudara kuadran luar, bagian atas, lebih dekat ke arah ketiak. Karena tumor jinak, dokter menjelaskan tidak berbahaya, tidak apa-apa. Namun, ia dapat berkembang, membesar sewaktu hamil, atau mengecil sewaktu menopause. Lebih lanjut, Zubairi mengatakan, diagnosis dapat ditegakkan setelah wawancara (anamnesis), pemeriksaan fisik dilanjutkan dengan USG (ultrasonografi), atau mammogram untuk pasien yang berusia lebih dari 40 tahun, untuk kemudian dipastikan dengan biopsi atau operasi untuk mengambil jaringan yang dicurigai dan diperiksa di bawah mikroskop (pemeriksaan patologi). Meski begitu, guru besar FKUI ini menambahkan, sebagian besar FAM tidak memerlukan operasi, apalagi bila ukurannya kecil, kurang dari satu sentimeter dan tidak menyebabkan keluhan. Eksisi-membuang seluruh massa benjolan-dapat dipertimbangkan bila makin membesar, lebih dari empat sentimeter misalnya, sehingga menyebabkan asimetri dan keluhan pasien. Operasi dianjurkan bila dokter sukar membedakan antara FAM dan tumor filoides. Operasi juga perlu dipertimbangkan bila ada anggota keluarga dekat yang sakit kanker payudara, dokter akan menganalisisnya dengan hati-hati. Fibro adenoma payudara dapat kambuh, muncul kembali. Pemberian obat Danazol (danocrine) dapat dipertimbangkan untuk mengatasi rasa nyeri yang berat. Obat ini tidak dianjurkan diberikan untuk semua pasien FAM. Full content generated by Get Full RSS. |
Berkomunikasi dengan Lansia, Ini Kuncinya Posted: 22 Jan 2012 05:56 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, Menangani para lanjut usia (lansia) memang tidak mudah. Kesibukan anak-anaknya dan jurang generasi yang menganga dengan para cucu, membuat para lansia seolah kehilangan teman dalam keseharian. Agar komunikasi dan sosialisasi dengan kakek dan nenek berjalan lancar, pakar geriatri Dr dr Siti Setiati dan psikolog Elly Risman Musa memberikan saran: -Perhatikan terlebih dahulu apakah nenek atau kakek yang di rumah merupakan lansia yang sehat atau sakit. Bila mereka sehat, perhatian secara psikologis seperti mengajak keduanya mengobrol, akan sangat baik dilakukan. Ingat, sapaan ringan umumnya sangat bermakna bagi mereka. - Ketika nenek kakek sakit, berikan perhatian akan kesehatannya lebih teliti lagi, terutama penggunaan obat-obatan. Jelilah melihat perubahan pada kakek dan nenek, seperti pola makan, atau pola minum. Itu bisa menjadi identifikasi masalah kesehatan secara dini. - Jangan lupa memerhatikan kebutuhan sehari-hari, seperti makan, minum, dan kebersihan, terutama bagi kakek atau nenek yang sudah menderita pikun. - Jaga pola komunikasi dengan kakek dan nenek. Cucu juga sebaiknya diajarkan untuk menjaga komunikasi dengan kakek nenek sehingga mereka merasa tetap dihargai, seperti tetapkan waktu mengobrol yang rutin dengan keduanya. - Nenek kakek juga sebaiknya tetap dilibatkan dalam berbagai aktivitas fisik atau sosial. Tak ada salahnya juga menanyakan saran atau pendapat, agar mereka merasa dihargai sebagai seseorang yang masih eksis. - Saat jalan-jalan bersama keluarga, ajak nenek dan kakek ikut serta. Jangan pernah meninggalkan kakek dan nenek sendirian di rumah. Rasa kehilangan mereka akan semakin besar. - Untuk menjaga keamanan sang kakek atau nenek, ada baiknya jika kamar mereka tak diletakkan di lantai dua. Ini juga menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Terlebih, orang yang berusia lanjut biasanya mengalami pengapuran pada lutut. Kamar di lantai dasar bisa mempermudah mereka beraktivitas. - Bagi mereka yang tinggal jauh dengan nenek dan kakek, ada baiknya menetapkan jadwal rutin untuk mengunjungi mereka. Melihat serta mengobrol sang cucu dapat menjadi obat bagi rasa kesepian mereka. - Ketika sang anak sibuk atau tak punya waktu, solusinya adalah menyewa tenaga perawat. Syaratnya, pastikan orang yang dipekerjakan tersebut dapat menyayangi mereka seperti menyayangi orang tua sendiri. "Namun akan lebih baik lagi jika yang menjaga adalah sang anak sendiri," kata Siti. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan