Republika Online |
Si Kecil Mulai 'Centil'? Biarkan Saja Posted: 18 Jan 2012 08:42 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, Gadis kecil Anda mulai 'centil'? Jangan salah, tidak ada konotasi negatif di sana. 'Centil' ala si kecil adalah keinginan dia untuk memulai mematut diri. Dia mulai punya selera berbusana sendiri dan ogah menerima begitu saja pilihan sang ibu. Kalau begini situasinya, jangan panik. "Saat ini, dunia mode anak semakin berkembang. Dengan begitu, semakin banyak pilihan bagi anak untuk berpakaian dan mengeluarkan kepribadian mereka. Contohnya, baju anak perempuan tak lagi hanya berkutat dengan baju-baju model putri," kata Pemimpin Redaksi Parenting Indonesia, Prameshwari Sugiri, beberapa waktu lalu. Menurut Imesh, sapaan Prameshwari, dengan memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih pakaian, maka secara otomatis anak bisa mengembangkan karakter mereka. Apalagi, sekarang ini anak-anak lebih sadar mode dibanding anak-anak pada zaman dulu. Namun, masalah yang sering terjadi adalah orangtua terlalu menyetir anak dalam selera berpakaian. "Seringkali selera orangtua diterapkan pada pakaian anak, sehingga anak tak bisa leluasa dalam berpakaian," kata Imesh. Orangtua maupun anak masing-masing mempunyai koridor dalam menentukan pakaian anak. Namun, dalam hal ini orangtua berperan sebagai pembimbing. Anak juga tak serta merta dibiarkan memilih baju yang mereka suka, karena anak kadang belum bisa menempatkan diri sehingga masih butuh bimbingan dari orangtua. "Misalnya saat membeli baju untuk anak yang masih berusia 1-2 tahun. Ibu bisa memilih 3-4 pakaian, dari pakaian yang telah diambil, anak diberi kesempatan untuk memilih," kata Imesh. Dengan begitu, orangtua tetap bisa mengarahkan namun anak tetap mempunyai pilihan.Orangtua juga harus memberikan pengertian tentang jenis-jenis baju. Ada baju yang hanya boleh untuk tidur, main, dan pergi, sehingga anak bisa bijak dalam menentukan pakaian yang akan dikenakan. Bisa pula latih anak dengan menata lemari bajunya sendiri. Orangtua juga mempunyai peran sebagai figur contoh bagi anak dalam berpakaian. Misal saat bepergian, orangtua bisa mencontohkan bahwa berpakaian harus bagus, rapi, dan bersih. Sehingga anak saat akan pergi melihat orangtua mereka dan mencontoh. Ayah dan ibu juga bisa mengarahkan untuk pilihan berbusana itu. Misalnya, ketika pakaian anak sekarang sudah banyak yang mencontoh pakaian orang dewasa, biarkan anak memilih pakaian walaupun itu pakaian dengan model pakaian orang dewasa. "Namun, jika anak sudah terlihat tidak nyaman, maka itu berarti pakaian tersebut tak pantas dikenakan oleh anak," kata Imesh. Full content generated by Get Full RSS. |
Ada Cara Gampang Diet: Jangan Banyak Makan Nasi Posted: 18 Jan 2012 07:12 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, Para peneliti menemukan bahwa meskipun ada banyak unsur dari diet yang baik, membatasi asupan kalori secara hati-hati adalah bagian paling penting dalam mengendalikan berat badan.Untuk Indonesia, tentu saja, ini terkait dengan urusan menyantap nasi yang mengandung kalori tinggi. Enam puluh persen orang dewasa Amerika kelebihan berat badan dan lebih dari tiga puluh persen mengalami obesitas. Tapi, warga Amerika bukan satu-satunya yang berjuang mengurangi lingkar pinggang mereka. Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa obesitas telah mencapai proporsi epidemi secara global, dengan lebih dari 1 milyar orang dewasa kelebihan berat badan. Dr Dariush Mozaffarian mempelajari hubungan antara diet dan penyakit kronis di Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Harvard. Ia mengatakan, "Kita perlu melakukan pergeseran paradigma dalam hal diet." Tetapi, orang-orang yang berusaha mengubah kebiasaan makan dan mengurangi berat badan mereka harus memilah-milah berbagai diet yang membingungkan. Sebagian menganjurkan untuk mengurangi karbohidrat, yang lain mengatakan kurangi lemak, atau makan lebih banyak protein. Nasihat-nasihat ini membingungkan. Dr George Bray pada Pusat Penelitian Biomedis Pennington di negara bagian Louisiana, ingin mengetahui apakah protein mempengaruhi berat badan. Ia memaparkan, "Penelitian ini dirancang untuk menguji efek dari protein pada tingkat berbeda pada asupan kalori total." Dr Bray menganjurkan para pasiennya untuk menimbang tubuh secara rutin supaya mereka bisa cepat mengetahui jika berat badan naik. Dr Mozaffarian mengatakan menjaga berat badan tubuh bukan hanya sekedar mengurangi porsi makan. "Kita tidak perlu membuat daftar 'hindari ini, hindari itu,' dan menjadi polisi makanan. Namun, tambah makanan tertentu seperti buah-buahan, sayuran, gandum, ikan, minyak sayur dan kacang-kacangan," ujar Dr. Mozaffarian lebih lanjut. Dr Mozaffarian mengatakan menambah enam makanan itu sekitar satu porsi setiap hari akan mengurangi obesitas - dan membantu memperlambat epidemi penyakit kronis yang terasosiasi dengannya. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan