ANTARA - Peristiwa |
Renovasi kelas rusak dianggarkan Rp20,4 triliun Posted: 01 Jan 2012 06:57 AM PST Jumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan di Tanah Air tercatat sebanyak 160.000 ruang kelas. Berita Terkait Video "Jumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan di Tanah Air tercatat sebanyak 160.000 ruang kelas," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh saat menghadiri acara silaturahmi bersama jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan kepala madrasah/sekolah Lembaga Pendidikan Ma`arif NU Kudus dan Jepara di SMP NU Al Ma`ruf, Kudus, Minggu. Berdasarkan persentase, katanya, ruang kelas rusak paling banyak, di antaranya tersebar di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sedangkan dari sisi jumlah, katanya, Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang terdapat ruang kelas rusak terbanyak dengan jumlah 21.000 ruang kelas. Menurutnya, persoalan ruang kelas yang tidak layak tersebut, tidak perlu diperdebatkan karena pemerintah tetap memberikan perhatian dan menargetkan persoalan tersebut segera diselesaikan. Selain itu, lanjutnya, pemerintah juga memberikan perhatian terhadap kesejahteraan para guru, terutama guru swasta. Pada kesempatan tersebut, ia menyinggung soal profesi guru merupakan pengabdian, sehingga diharapkan tetap bekerja secara profesional meskipun gaji yang diterima tidak besar. "Pemerintah tetap akan memperhatikan kesejahteraan guru. Demikian halnya, pengelola sekolah juga diwajibkan memperhatikan kesejahteraan guru," ujarnya. Bahkan, lanjut dia, guru non-pegawai negeri sipil (PNS) diupayakan mendapatkan tunjangan fungsional. Untuk itu, ia berharap, masing-masing daerah melakukan pendataan terhadap guru-guru yang benar-benar mengajar agar bisa mendapatkan tunjangan fungsional, minimal Rp300 ribu per bulan. Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus Sudjatmiko yang mendapat kesempatan berdialog mengungkapkan, persoalan dibatalkannya pemberian tunjangan profesi guru di Kudus, menyusul adanya sejumlah persoalan. Beberapa persoalan yang ditemukan, yakni persoalan data yang belum lengkap, serta adanya guru tidak tetap yang diakui sebagai guru tetap. "Hal ini, tentunya perlu menjadi perhatian lembaga pendidikan untuk lebih tertib administrasi agar ketika guru tersebut didaftarkan menjadi penerima tunjangan profesi tidak terjadi persoalan dikemudian hari," ujarnya. Sudjatmiko berharap, dana tunjangan profesi yang terlanjur dibayarkan tidak diminta mengembalikan, karena nilainya mencapai Rp110 juta. Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Sungai-sungai di Yogyakarta meluap Posted: 01 Jan 2012 05:46 AM PST Sungai-sungai di Yogyakarta kondisinya memang meluap, di antaranya adalah Sungai Belik, Gadjah Wong, Winongo, dan Code. Berita Terkait Video "Sungai-sungai di Yogyakarta kondisinya memang meluap, di antaranya adalah Sungai Belik, Gadjah Wong, Winongo, dan Code," kata Koordinator Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Daerah (BKPBD) Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Minggu malam. Menurut dia, pihaknya sudah meminta seluruh pihak untuk melakukan koordinasi agar menyiapkan keperluan apabila sewaktu-waktu warga melakukan evakuasi. "Pada prinsipnya, kami sudah siap. Jika sewaktu-waktu ada evakuasi, maka kami siap mengirimkan kebutuhan logistik seperti makanan atau tenda," katanya. Ia mengatakan, meluapnya sejumlah sungai tersebut mengakibatkan beberapa rumah terendam bahkan ada rumah yang hanyut terbawa derasnya arus sungai. Sunarno, petugas Pemadam Kebakaran Bencana dan Perlindungan Masyarakat mengatakan, laporan adanya rumah terendam air sudah terjadi sejak pukul 17.30 WIB, yaitu di Kelurahan Surokarsan Kecamatan Mergangsan, yaitu terendam air setinggi satu meter. Sementara itu, di RT 55 Bangunrejo Kecamatan Tegalrejo, terdapat satu rumah yang berada di bantaran Sungai Buntung yang ambrol, selain itu di Ledoksari Pakuncen Tegalrejo, satu rumah yang berada di bantaran Sungai Winongo juga terendam air setinggi pinggan orang dewasa. Di Kecamatan Umbulharjo, dapur rumah milik Bapak Jupali yang berada di RT 36 RW 09 Kelurahan Pandeyan terbawa arus air di Sungai Gadjah Wong. Air Sungai Gadjah Wong juga merendam beberapa rumah yang berada di RT 07, RT 36, RT 38 dan RT 40 di Kelurahan Pandeyan. Di Kali Belik yang masuk wilayah Kelurahan Klitren, air juga merusak talud RT 2 dan RT 3 sehingga air pun masuk ke perumahan warga. "Untuk kerusakan-kerusakan seperti itu, kami akan melakukan perbaikan sementara. Misalnya dengan bronjong," katanya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta mengatakan, telah meminta seluruh camat dan lurah yang wilayahnya dilewati sungai untuk langsung memantau lapangan. "Kami akan mengucurkan anggaran dari pos tak terduga untuk memberikan bantuan. Besok, kami akan melakukan rapat koordinasi untuk menginventarisasi kerusakan," katanya. s(E013) Editor: Ella Syafputri COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan