KOMPAS.com - Regional |
1.278 Hektar Terumbu Karang Pesisir Sumbar, Rusak Posted: 08 Dec 2011 07:57 AM PST PAINAN, KOMPAS.com - Kerusakan terumbu karang di perairan laut Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mencapai 70 persen dari luas 1278,18 hektar. "Hasil penelitian Universitas Bung Hatta tahun 2004 menunjukan kondisi terumbu karang perairan laut di Pesisir Selatan kian rusak. Dari luas terumbu karang 1278,18 hektare, hanya 30 persen dalam kondisi dan selebihnya rusak," ujar Sekretaris Dinas Kelautan Perikanan Pesisir Selatan, Yozki Wandri didampingi Kepala Sekasi (Kasi) Pelestarian Pengelolaan Pesisir, Dini Rahma Syahputra di Painan, Kamis (8/12/2011). Ia menambahkan, banyak penyebab yang membuat hancurnya terumbu karang di daerah itu, tapi yang dominan kerusakan akibat ulah tangan manusia, seperti mencari ikan dengan racun (pemutasan ikan) dan pengeboman ikan. Selain itu, bencana alam, seperti banjir, juga menyebabkan kerusakan tempat makan dan bersarangnya ikan laut tersebut. "Kondisi alam juga salah satu pnyebab rusaknya terumbu karang, seperti halnya banjir yang sering terjadi di kabupaten ini. Tanah dan material lainnya yang terbawa air akibat banjir akan mengendap dan menimbun terumbu karang di laut," sebutnya. Pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2006 telah mengalokasikan anggaran guna mengurangi kapasitas kerusakan terumbu karang di Pesisir Selatan dengan merehabilitasi tempat-tempat terumbu karang yang mengalami kerusakan terparah. Rehabilitasi dilakukan di sekitar laut Pulau Aua Kecil dan Aua Besar, Kecamatan IV Jurai, yang merupakan kawasan kerusakan terumbu karang terparah di kabupaten itu. Kegiatan rehabilitasi tersebut merupakan proyek percontohan pemerintah dalam mengurangi kapasitas kerusakan terumbu karang. Kemudian pada 2008 dan 2009, Pesisir Selatan kembali memperoleh alokasi anggaran yang sama dari pemerintah pusat untuk rehabilitasi terumbu karang itu. Rehabilitasi terumbu karang tersebut dengan membuat rak-rak atau lemari besi dengan dialiri listrik yang dipasang di sekitar kawasan pesisir Pulau Aua Kecil dan besar. Doni mengungkapkan, Pemkab Pesisir Selatan sampai sekarang belum mampu mengalokasi anggaran untuk rehabilitasi kerumbu karang karena keterbatasan anggaran, sementara Dinas Kelautan Perikanan sudah sering mengusulkannya. "Keberadaan terumbu karang sangat mempengaruhi kelangsungan ekosistem laut, termasuk kehidupan sumber daya hayati di dalamnya. Terumbu karang merupakan tempat bertelur jenis ikan strategis, seperti ikan tuna dan lainnya. Maka itu perhatian kita semua termasuk pemerintah harus ikut menjaga kelestarian terumbu karang ini," katanya. Full content generated by Get Full RSS. |
Bertemu Bupati, Buruh Tambah Kecewa Posted: 08 Dec 2011 07:55 AM PST Upah Buruh Bertemu Bupati, Buruh Tambah Kecewa Amanda Putri Nugrahanti | Marcus Suprihadi | Kamis, 8 Desember 2011 | 15:55 WIB SEMARANG, KOMPAS.com- Bupati Semarang Mundjirin tadi malam akhirnya mau menerima perwakilan buruh yang siang harinya berunjuk rasa memprotes upah minimum Kabupaten. Namun dari hasil pertemuan pada pukul 20.00 itu, para buruh akhirnya harus kecewa, karena Mundjirin menyatakan sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Para buruh sebelumnya menuntut bupati untuk merevisi usulan angka UMK untuk Kabupaten Semarang yang diajukan kepada Gubernur Jateng Bibit Waluyo. Buruh menginginkan angka UMK Rp 964.000, sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL), bukan Rp 941.600 seperti yang diajukan bupati. "Saya sudah mencoba mengirimkan surat permohonan revisi kepada gubernur, tetapi entah surat itu sampai atau tidak," kata Mundjirin.
|
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan