Khamis, 17 November 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Korut perkuat persenjataan di dekat pulau Korsel

Posted: 17 Nov 2011 09:09 PM PST

Seoul, 18/11 (ANTARA/AFP) - Korea Utara telah memperkuat persenjataan di daerah pesisirnya dengan puluhan meriam baru yang ditujukan ke satu pulau garis depan Korea Selatan, tempat baku tembak lintas-perbatasan tahun lalu, kata satu laporan pada Jumat.

Penyebaran tambahan senjata-senjata 76.2mm dengan kisaran jangkau 12 kilometer itu terlihat dari pulau Yeonpyeong, titik nyala di Laut Kuning, kata Kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Langkah ini muncul setelah Korea Selatan mengirim persenjataan tambahan untuk pulau-pulau dekat perbatasan laut yang disengketakan, katanya.

Kementerian pertahanan menolak memberikan komentar.

"Ini dipandang sebagai reaksi terhadap penguatan persenjataan kami di pulau (garis depan)," kata seorang pejabat militer yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada Yonhap.

Pemboman Korea Utara terhadap Pulau Yeonpyeong pada November 2010 menewaskan dua marinir Korea Selatan dan dua warga sipil serta sejumlah bangunan rusak.

Itu adalah serangan pertama terhadap daerah sipil sejak perang Korea 1950-53.

Hubungan tegang sejak Seoul menuduh tetangganya itu mentorpedo satu kapal perang Korea Selatan pada Maret 2010 di dekat perbatasan Laut Kuning, yang menewaskan 46 orang.

Korea Utara membantah bahwa pihaknya telah menenggelamkan kapal itu, dan Korea Selatan sejak itu menggelar serangkaian latihan militer sendiri atau bersama-sama dengan pasukan Amerika Serikat.

Kendatipun demikian, Korea Selatan akan memulai kembali pengiriman bantuan obat-obatan ke Korea Utara melalui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata seorang pejabat.

Seoul secara resmi telah memberikan kewenangan pada WHO guna menyumbangkan 6,94 juta dolar AS bagi peralatan rumah sakit di Korea Utara, kata pejabat dari Kementerian Unifikasi, yang menangani hubungan lintas perbatasan.

Korea Selatan pada tahun 2009 menyumbangkan 13,12 juta dolar AS kepada WHO untuk membantu tetangganya itu.

Tetapi Seoul memblokir pencairan sekitar 6,94 juta dolar AS dari dana itu setelah menuduh Korea Utara berada di balik insiden tenggelamnya kapal perang mereka, Cheonan, pada Maret 2010 itu.

Dalam beberapa bulan terakhir, Seoul telah membuat beberapa pengecualian terhadap Korea Utara seperti memperbolehkan bantuan makanan pribadi dan beberapa kunjungan tidak resmi lintas batas.

Para perunding dari kedua pihak telah bertemu dua kali dalam beberapa bulan terakhir untuk membahas kemungkinan dimulainya kembali perundingan enam negara (Korea Utara, Korea Selatan, China, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat) terkait pelucutan senjata nuklir.
(H-AK/A023)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Jepang dukung keterhubungan ASEAN

Posted: 17 Nov 2011 08:39 PM PST

Nusa Dua (ANTARA) - Pemerintah Jepang mendukung sepenuhnya konsep dan implementasi konektivitas atau keterhubungan ASEAN, khususnya terkait keterhubungan infrastruktur transportasi.

"Kami akan memberikan dukungan dan bantuan dalam hal infrastruktur," kata Wakil Sekretaris Kabinet Kantor Perdana Menteri Jepang, Noriyuki Shikata kepada wartawan di komplek pelaksanaan KTT ke-19 ASEAN di Nusa Dua, Bali, Jumat.

Shikata menjelaskan, Jepang sangat tertarik untuk terlibat dalam sejumlah proyek pembangunan jalan raya, rel kereta api, dan infrastruktur transportasi lainnya.

Menurut dia, program semacam itu telah mulai diterapkan di beberapa negara anggota ASEAN. Dia menyebut penerapan teknologi perkeretaapian Jepang di Vietnam sebagai salah satu contoh keberhasilan program tersebut.

"Pada dasarnya kami akan mendukung setiap program yang akan berimplikasi positif secara regional," katanya.

Merujuk pada daftar proyek yang diusulkan Jepang pada pertemuan dengan Komite Koordinasi Konektivitas ASEAN (ACCC) di Medan, negara itu mengusulkan lima usul proyek.

Empat usul proyek lain adalah pembentukan dasar kelayakan rantai pasokan, jaringan teknologi informasi generasi baru dan berkecepatan tinggi, serta pengaturan sumber keuangan bagi proyek-proyek konektivitas ASEAN.

Seterusnya Jepang juga mengusulkan proyek pengembangan sertifikasi dan regulasi otomotif untuk membantu memperkuat standar regulasi keamanan kendaraan bermotor ASEAN.

Terkait dengan komitmen Jepang pada penguatan infrastruktur untuk meningkatkan keterhubungan antarnegara anggota ASEAN itu, Wakil Dirjen Biro Urusan Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Jepang, Kimihiro Ishikane mengatakan, pemerintahnya memastikan ada sumber pembiayaan.

Namun Jepang juga mengusulkan perlunya dukungan sumber pendanaan non-pemerintah untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang diperlukan bagi penguatan keterhubungan ASEAN, katanya.
(F008)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan