ANTARA - Berita Terkini |
Posted: 05 Sep 2011 07:23 PM PDT Berita Terkait Video "Satu tim diplomatik, yang dipimpin oleh penjabat Utusan Khusus Inggris Dominic Asquith, tiba di Tripoli hari ini menaiki pesawat RAF," kata Hague kepada wartawan sebagaimana dilaporkan Xinhua. Hague mengatakan tim tersebut meliputi staf dari Kantor Persemakmuran dan Luar Negeri Inggris (FCO) dan Departemen Pembangunan Internasional (DFID). Mereka akan bergabung dengan tim kecil pendahulu pimpinan FCO yang telah dikirim ke Tripoli pekan lalu, kata Hague. "(Misi diplomatik) itu akan membantu memperkokoh hubungan dengan pihak NTC dan mendukung upaya mereka untuk membangun kembali Libya," kata Hague.(*) C003/A011 Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Pemegang paten Elvis tuntut Arista Music Posted: 05 Sep 2011 07:18 PM PDT Berita Terkait Pemilik paten Elvis itu juga menuntut perusahaan rekaman tersebut, yang kemudian disebut dengan nama RCA. RCA disebut-sebut telah mengeksploitasi Presley senilai 5,4 milyar dolar AS lewat pembelian katalog musiknya di tahun 1973. Pemilik Arista Sony tidak berkomentar apapun. Dibawah kesepakatan tahun 1973, RCA membeli hak katalog Presley itu kembali. Berdasarkan surat berkekuatan hukum, pendapatan 5,4 milyar dolar akan dibagi antara penyanyi itu dan manajernya, Tom Parker. Pemilik Paten Presley mengatakan pembayaran tahunan penyanyi itu atas setiap lagunya sekitar 10 dolar "sangat tidak proporsional" dengan pendapatan yang dihasilkan RCA dari master-master rekaman. Selain menuntut 9 milyar dolar royalti yang belum dibayar, pemegang paten itu meminginkan pembagian keuntungan mendatang hingga 2013-50 setelah kesepakatan itu berlaku. Dan pada tahun ketika hak cipta Arista berakhir dibawah hukum Jerman. Pemilik paten itu mengatakan pihaknya menginginkan "renumerasi yang adil". Di bawah undang-undang hak cipta negara itu, pengadilan Jerman memiliki kekuatan untuk meminta ganti rugi atas kesepakatan yang tidak proporsional dengan konteks yang lebih adil. Leslie Perrin, pimpinan dari firma hukum Inggris Calunius Capital, yang memberikan saran kepada pemegang paten itu, mengatakan bahwa Jerman bertanggung jawab atas 10 persen dari penjualan karya penyanyi itu di dunia dan telah dilanda "demam Elvis". Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan