Sindikasi international.okezone.com |
Ikut Kompetisi Otak Beku, Perempuan Ini Pingsan Seketika Posted: 28 Mar 2013 11:16 AM PDT LONDON - Seorang perempuan pingsan seketika saat mengikuti kompetisi otak beku di sebuah tempat rekreasi air yang tampaknya berada di Amerika Serikat (AS). Dalam kompetisi itu, akan mengadu kecepatan dalam menyedot minuman ekstra dingin sampai habis. Aksi perempuan itu terekam dalam video Youtube dan disaksikan oleh 200 ribu orang. Promotor kompetisi itu mengatakan, "Kami menyebut lomba ini dengan nama kompetisi otak beku karena hal kompetisi ini bisa menyebabkan masalah pada otak Anda." demikian, seperti diberitakan Daily Mail, Jumat (29/3/2013). Pada awalnya, perempuan gemuk itu terlihat cukup percaya diri akan memenangkan pertandingan itu. Perempuan itu berhdapan dengan dua orang kontestan lainnya, seorang pria dan seorang perempuan pirang yang menggunakan bikini. Perempuan itu diberikan minuman dingin berwarna biru, dan langsung menyedot minuman itu hingga isinya tinggal seperempat. Meski demikian, perempuan itu langsung menghadap ke belakang dan sempoyongan. Tangan perempuan itu bergetar dan memegang tangan kontestan lainnya. Kepalanya pun tersungkur di meja bertaplak biru dengan memuntahkan cairan biru dari mulutnya dalam keadaan mata tertutup. Penyebab dari kecelakaan itu masih belum diketahui, namun penyelenggara acara itu menduga, hal itu disebabkan karena perubahan suhu badan yang cukup ekstrim dalam tubuh kontestan. Pada umumnya, 10 detik setelah mereka menengggak minuman, mereka akan mengalami pusing dan 20 detik kemudian, mereka akan mengalami sakit kepala. Oleh karena itulah perlombaan ini disebut dengan nama "kompetisi otak beku." Berita Selengkapnya Klik di Sini(AUL) |
Hong Kong Harapkan Pemilu Demokratis Pada 2017 Posted: 28 Mar 2013 09:03 AM PDT HONG KONG - Harapan akan adanya pemilu yang demokratis pada 2017 mendatang mulai menggema. Hal itu disebabkan karena kritik tidak langsung yang diucapkan oleh seorang pejabat terhadap Pemerintah China. Ketua Komisi Hukum Kongres Rakyat Nasional Qiao Xiaoyang mengatakan, China tidak akan membiarkan calon pemimpin Hong Kong ditantang oleh orang lain. Meski akan ada mekanisme pemilu, China dinilai pasti memiliki andil besar dalam penunjukan pemimpin Hong Kong yang baru. "Pertama, calon komite akan menentukan. Lalu warga Hong Kong akan menggunakan hak suaranya. Pada akhirnya, pemerintah pusatlah yang akan menentukan, apakah calon yang dipilih ini patut menjabat atau tidak," ujar Qiao, dalam sebuah seminar tertutup, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/3/2013). Salah seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat, Albert Ho, berpendapat bahwa tindakan China ditujukan untuk membendung harapan warga mengenai adanya hak pilih universal. Pemilu di Hong Kong dinyatakan olehnya sebagai pemilu palsu. "Ini merupakan hak pilih palsu, dan tidak lebih baik ketimbang pemilu yang mereka selenggarakan di Beijing. Pemerintah Beijing sangat handal, mereka memegang kartu kunci, mereka handal dalam menekan, membendung harapan, dan mereka bisa memastikan, calon pemimpin (Hong Kong) yang mereka harapkan naik ke tampuk kekuasaan," ujar Albert Ho. Para aktivis pro-demokrasi mulai merencanakan demonstrasi untuk memblokir lalu lintas Hong Kong, bila upaya Pemerintah Beijing dalam penunjukan pemimpin Hong Kong gagal. Mereka pun mulai berjuang untuk bisa mewujudkan cita-citanya dalam merealisasikan demokratisasi di wilayah China itu. Sejauh ini, Hong Kong dipandang sebagai mercusuar reformasi demokrasi dan kebebasan sipil di Negeri Panda itu. Banyak pula warga serta aktivis-aktivis Hong Kong ingin menyaksikan reunifikasi China daratan dan Taiwan, yang sistem pemerintahannya sedikit mirip dengan Hong Kong. Berita Selengkapnya Klik di Sini(AUL) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan