ANTARA - Mancanegara |
Posted: 11 Jul 2012 08:29 PM PDT Amman (ANTARA News) - Duta Besar Suriah untuk Irak, Nawaf al-Fares, mengatakan ia telah membelot dan bergabung dengan revolusi terhadap Presiden Bashar al-Assad. "Saya mengumumkan saya telah bergabung, mulai saat ini, dengan jajaran revolusi rakyat Suriah," kata Al-Fares seperti dikutip kantor berita Reuters Dalam pernyataan video yang diposting di Facebook pada Rabu, Al-Fares juga menyeru tentara Suriah agar mengikuti tindakannya dan mengalihkan senjata mereka ke para pemimpin Damaskus. "Saya meminta ... anggota militer agar bergabung dengan revolusi dan membela negara serta warga negara ... Mengalihkan senjata mereka ke arah penjahat dari rezim ini," kata Al-Fares yang direkam ketika berbicara di depan bendera Suriah yang berwarna hijau dan putih. Namun dia tidak menjelaskan dimana dia berada maupun alasan pembelotannya. Dia hanya berulang kali mengatakan bahwa pasukan pemerintah telah membunuh warga sipil dalam aksi penindasannya. Nawaf al-Fares, seorang tokoh suku Sunni dari Suriah timur, tahun 2008 ditunjuk menjadi duta besar untuk Baghdad, jabatan sensitif setelah pembekuan hubungan diplomatik selama tiga dasawarsa antara dua negara tersebut. Ia dipandang sebagai pilihan aman karena pernah menjadi penasehat senior Partai Baath, yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad, di Provinsi Deir az-Zor. Al Fares adalah anggota suku Ogeidat, suku utama yang telah lama bersekutu dengan kelompok minoritas Alawi, kelompok asal Bashar al-Assad. (C003) |
AS tak lihat peran Iran akhiri kekerasan di Suriah Posted: 11 Jul 2012 01:17 PM PDT
Berita Terkait "Saya pikir tak seorangpun dapat berargumen bahwa Iran memiliki peran positif dalam perkembangan penyelesaian konflik Suriah," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney kepada wartawan dalam perjalanan menuju Iowa, Selasa. Sebelumnya di Teheran, Selasa, utusan khusus PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan, mengatakan Iran bisa memainkan peran penting dalam penyelesaian konflik di Suriah. Dalam pertemuannya dengan Presiden Suriah, Bashar al-Asaad, di Damaskus Senin mereka menyepakati pendekatan yang akan digunakan untuk penyelesaian konflik Suriah, dan akan menawarkan hal tersebut kepada pihak oposisi Suriah. Iran sebelumnya menyatakan tidak setuju atas segala bentuk intervensi di negara sekutunya, Suriah, namun menganjurkan pemerintah Suriah untuk mengikuti tuntutan masyarakatnya dan melaksanakan reformasi. Mengenai rencana Annan, Carney juga menekankan pentingnya dukungan dari dunia internasional dalam penerapan pendekatan baru yang diusung Kofi Annan untuk penyelesaian konflik Suriah. Selain itu ia juga mengatakan bahwa Presiden Bashar sudah sepantasnya mengundurkan diri dan memberikan jalan bagi transisi politik di negerinya. "Kami masih ragu tentang kesungguhan Presiden Bashar untuk menepati komitmennya, yang juga menjadi alasan lain mengapa ia sudah tidak masuk akal lagi bagi masa depan Suriah," katanya. Konflik di Suriah sudah berlangsung 16 bulan, dimulai sejak Maret 2011 dan menurut para pengamat saat ini sudah merenggut sekitar 17 ribu korban. Konflik itu terjadi setelah adanya gerakan antipemerintah yang menuntut Presiden Bashar mundur dari jabatannya. Presiden itu menduduki jabatannya sejak tahun 2000 menggantikan ayahnya, Hafez al-Asaad, yang meninggal setelah memerintah Suriah selama 29 tahun, demikian Xinhua-OANA. (SDP-51/M016) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan