Sindikasi news.okezone.com |
GOR Dibuat Main Tenis Pak Bupati, Pengungsi Syiah Diusir Posted: 12 Jan 2012 01:39 AM PST SURABAYA - Ratusan pengungsi Syiah dari Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang yang mengungsi di GOR Sampang diusir paksa. Ironisnya, alasan pengusiran lantaran GOR akan digunakan main tenis oleh Bupati Sampang. Menurut Ketua Tim Pengacara Ahlul Bait Indonesia, Muhammad Hadun Hadar pengusiran itu dimotori oleh Departemen Agama (Depag) setempat. "Para pengunsi ini dipaksa untuk meninggalkan GOR Sampang karena akan digunakan untuk main tenis Bupati. Kami sempat berdebat dengan perwakilan Depag Sampang, Abdul Chamim Boha (orang dari Depag) yang berorasi untuk pengusiran itu," kata Hadun ketika dihubungi okezone, Kamis (12/1/2012). Dia menjelaskan, beberapa orang yang mengatasnamakan pegawai Depag itu sempat menarik paksa karpet-karpet yang digunakan alas para pengungsi itu. Hingga akhirnya, ratusan pengungsi yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak ini keluar dari GOR tersebut. Hadun menilai, persoalan ini sudah bukan pada ranah Sunni-Syiah lagi, melainkan persoalan kemanusiaan. "Rupanya di negeri ini rasa kemanusiaan sudah minim. Kami sangat menyayangkan hal itu," katanya. Karena diusir, pengungsi Syiah terpaksa kembali ke kampung halamannya. "Ya akhirnya kami kembali ke kampung halaman dan rencananya akan menumpang di beberapa warga yang rumahnya masih utuh. Kami yakin rasa kemanusiaan itu pasti ada," ujar Hadun. Seperti diberitakan sebelumnya, konflik Syiah-Sunni ini bermula saat pembakaran Ponpes Miftahul Huda yang diasuh oleh KH Tajul Muluk. Ponpes tersebut dituding menyebarkan ajaran Syiah yang dianggap sesat. Akibat pembakaran itu, 278 warga mengungsi di GOR Sampang. (ded) Full content generated by Get Full RSS. |
Kapolri Perintahkan Buru Sumber Pemasok Senpi di Aceh Posted: 12 Jan 2012 01:37 AM PST BLITAR - Kapolri Jendral Pol Timur Pradopo memerintahkan anggotanya memburu asal senjata api yang digunakan para pelaku dalam sejumlah penembakan di Aceh. Jika diketahui dari mana senjata berasal, polisi akan lebih mudah mengungkap motif sesungguhnya peristiwa berdarah tersebut. "Kami akan ungkap kenapa mereka (pelaku) sampai bisa membawa senjata," ujarnya di rumah kakak kandung Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono di Kelurahan Sukorejo, Blitar, Jawa Timur, Kamis (12/1/2012). Sejauh ini, lanjut dia, Polri belum bisa memastikan latar belakang insiden berdarah tersebut apakah terkait dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) atau kriminal murni. Sebab beberapa peristiwa penembakan tidak saling berkaitan. Seperti diketahui, pada 31 Desember 2011 Mess Telkom di Bireun, Aceh, diserang orang tidak dikenal. Pelaku menembaki pekerja galian kabel yang hendak tidur. Dalam peritiwa tersebut, tiga pekerja tewas dan tujuh lainya menderita luka. Seluruh korban merupakan pendatang dari Jawa Timur. Sehari kemudian, 1 Januari 2012, seorang warga di Desa Seureuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara tewas ditembak. Penembakan ini terjadi di sebuah warung kopi menewaskan seorang dan melukai seorang lainnya. Kelompok tak dikenal ini juga menyerang dua rumah warga. Jauh hari sebelumnya juga terjadi penembakan di PT Setia Agung, Aceh Utara. Insiden tersebut menewaskan tiga orang serta melukai lima lainnya. Penembakan juga terjadi perusahaan survei minyak dan gas PT Zaratex NV di Sawang, Aceh Utara. Menurut Timur, dua kejadian sebelumnya (selain 31 Desember 2011 dan 1 Januari) adalah kriminal murni dan tidak terkait dengan pemilukada. "Yang pasti kami akan bekerja keras mengungkap kasus ini. Jadi tunggu saja," pungkasnya. Kapolri Timur Pradopo bersama Panglima TNI Agus Suhartono hari ini berkunjung ke Kota Blitar di sela mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berkunjung ke Jawa Timur. (Solichan Arif/Koran SI/ton) Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan