Jumaat, 13 Julai 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Wandeuk, Potret Hidup Kaum Remaja

Posted: 13 Jul 2012 12:45 AM PDT

Judul: Wandeuk
ISBN: 978-602-9397-24-6
Penulis: Kim Rye-ryeong
Penerjemah: Seini Intanalia Zalukhu
Tebal:vi+254 hlm
Penerbit: Bentang Belia
Terbitan: I, April 2012


Proses menjadi "orang hebat" memang melelahkan. Ibarat pepatah, untuk menggapai puncak gunung harus rela melalui jalan terjal penuh bebatuan. Artinya, meski harus dilalui dengan jalan menjenuhkan, namun harga sebuah sukses itu adalah kenikmatan tak ternilai. Pencarian sukses ini setidaknya dimulai sejak masa-masa muda. Sebab, masa muda adalah usia segar dengan stamina tubuh dan otak masih menggebu-menggebu.
 
Buku berjudul Wandeuk ini "lumayan" asyik untuk direnungi. Dengan bahasa renyah karya fiksi, kita bisa berselancar tentang tantangan mencapai puncak kesuksesan. Yang terpenting, seperti amanat dalam novel ini seseorang mampu menaklukkan diri sendiri. Masa remaja adalah masa pencaharian. Di usia remaja, segala keinginan tekadang muncul seperti air bah tak terbendung. Sehingga, bagi sekalian pemuda yang tidak mampu mensiasati keinginan yang dicita-citakan bisa menjadi bumerang kepada karir yang ditempuhnya. Sebagian mereka, bisa terjebak kepada tindakan 'berandalan'.

Dalam novel karya penulis Korea ini, kita diajak bisa bijaksana dalam memaknai kehidupan. Meski dengan alur karya sastra, namun pesan moral dalam buku ini sangat tinggi. Lewat tokoh Wandeuk, penulis mencoba mengapresiasi kehidupan remaja. Tokoh Wandeuk dalam novel ini seperti membagkitkan gairah untuk terus menjadi pemenang dalam kehidupan ini. Karya yang sudah diangkat ke layar lebar denga judul Punch pada tahun 2011 lalu ini sarat dengan lika-liku hidup remaja. Dengan nuansa remaja yang nakal, tokoh dalam novel ini mengambil peran strategis memberikan kritik kepada kepribadian kaum remaja.

Sebagaimana dalam alur karya sastra, penulis novel ini membuka karyanya dengan babak awal mengenai kehidupan sang tokoh. Wandeuk, sebagai tokoh utama dalam novel ini awalnya  adalah anak yang pendiam namun nakal. Dia menbenci gurunya di sekolah (SMA) yang bernama Ddongju. Tetapi, kehadira guri ini memberikan perubahan terhadap mental da semangat hidup Wandeuk. Sang tokoh berhasil melewati cerita-cerita hidupnya dengan jiwa kesatria.

Karya ini memang mengambil setting sekolah dan dunia remaja secara umum. Meski demikian, alur cerita dalam novel ini mengarah dan terarah. Sehingga, membaca karya ini tidak musti 'rontok rambut kepala'. Yang terpenting, karya ini layak menjadi referensi kalangan muda-mudi menjalani kehidupannya. Manfaat buku ini setidaknya dimaksudkan untuk mengajari muda-mudi konsisten dalam mencoba menjadi orang yang diperhitungkan. Selamat membaca!

ZAITUR RAHEM, Mahasiswa Pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan  Aktif menulis di sejumlah media: Radar Surabaya, Kendari Pos, Annida Online, Jawa Pos, Kompas, Majalah KUNTUM Jogjakarta, MPA, Nuonline, Memorandum, Tabloid Info dan majalah Parlemen.


(//mbs)

5 Polisi Diperiksa Terkait Bentrok Mandailing Natal

Posted: 13 Jul 2012 12:39 AM PDT

JAKARTA - Kepolisian Daerah Sumatera Utara saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap lima orang anggota polisi sebagai saksi terkait bentrok massa di lokasi pertambangan emas milik PT Sorikmas Mining di Desa Humbang, Naga Juang, Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.

"Kita masih terus melakukan pendalaman. Selain polisi, ada juga empat saksi dari perusahaan PT Sorikmas Mining dan tiga dari masyarakat," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, di kantor Divisi Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (13/7/12).

Namun, Agus enggan menyebutkan identitas para saksi yang diperiksa tersebut. Proses pemeriksaan masih terus berjalan.

Sebelumnya, polisi sudah menetapkan tujuh tersangka dalam ricuh massa tersebut.  Ketujuh orang tersebut adalah YS, PT, YP, SF,KD, LP dan MN. Kini, kata Agus, Polda Sumut masih melakukan pendalaman terkait peranan ketujuh tersangka tersebut.

"Enam tersangka ditahan di Polda Sumut. Sedangkan satu tersangka masih perawatan di rumah sakit karena mengalami luka di bagian kepala, terkena lemparan batu. Tapi nanti tetap akan diperiksa," jelas Agus.

Peristiwa ini sebelumnya terjadi pada Sabtu 7 Juli lalu. Bentrokan tersebut dipicu dari tuntutan dari masyarakat yang meminta ganti rugi terkait pembebasan lahan di lokasi pertambangan tersebut. Saat menyampaikan tuntutan itulah, terjadi bentrok antara warga dan petugas keamanan PT Sorikmas Mining.
(put)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan