Selasa, 3 Mei 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Mabes Polri: Granat di Slawi Mirip Punya Pepi

Posted: 03 May 2011 11:02 PM PDT

JAKARTA – Mabes Polri mengungkapkan granat tangan aktif yang ditemukan dalam penggerebekan sebuah kios di kawasan Pasar malam di Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Slawipasar beberapa hari lalu mirip dengan granat milik Pepi Fernando.

Pepi Fernando adalah tersangka kasus teror bom buku dan gereja Christ Catedral, Serpong yang ditemukan di kediamannya di Bekasi.

"Granat itu kurang lebih sama dengan (milik) Pepi Fernando," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu (4/5/2011).

Boy menjelaskan penyidik dan Densus 88 tengah menyelidiki asal usul granat tersebut dan kemungkinan bahan peledak lain yang disimpan oleh tersangka M.

"Kita juga tidak tahu asal usul granat itu. Ini yang akan kita kembangkan," tandas Boy.

Sebelumnya, pasukan Densus 88 Antiteror menggerebek sebuah kios di kawasan Pasar malam di Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Slawi, pada Senin malam sekira pukul 22.00 WIB.

Dalam penggerebekan tersebut, Densus 88 menangkap empat orang yang berada di dalam kios berukuran 3x3 meter tersebut. Satu dari empat orang telah ditetapkan menjadi tersangka berinisial M. (put).

(crl)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Densus Sita Granat Aktif dari Terduga Teroris

Posted: 03 May 2011 10:58 PM PDT

JAKARTA - Petugas Densus 88 Antiteror Polri berhasil menyita satu buah granat tangan aktif dalam sebuah penggerebekan terduga teroris di sebuah kios di kawasan Pasar Malam di Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Slawipasar, Senin 1 Mei malam lalu.

"Hasil pengembangan Densus 88 ditemukan ada satu granat tangan ditemukan didalam barang -barang bawaan M," ujar Kepala bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (4/5/2011).

Boy mengatakan, penemuan granat tersebut kemudian akan dikembangkan untuk selanjutnya dilakukan penelusuran kemungkinan adanya bahan peledak lain yang disimpan tersangka M.

"Saat ini penyidik dan Densus sedang melakukan pengembangan lebih jauh terkait penyimpanan sejumlah bahan peledak lain. Penyidik juga belum mengetahui empat yang menjadi target dari tersangka M," jelas Boy.

Sebelumnya, petugas dari Detasemen Khusus 88 Antiteror menggerebek sebuah kios di kawasan Pasar malam di Desa Pangkah, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Slawi, pada Senin malam sekira pukul 22.00 WIB.

Dalam penggerebekan tersebut, Densus 88 menangkap empat orang yang berada di dalam kios berukuran 3 x 3 meter tersebut. (put)

(hri)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Pelari Maraton Bugil Kejutkan Polisi

Posted: 04 May 2011 03:32 AM PDT

Pelari Maraton Bugil Kejutkan Polisi

Egidius Patnistik | Rabu, 4 Mei 2011 | 10:32 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Seorang pelari maraton AS yang melucuti pakaiannya dalam satu lomba lari mengejutkan petugas polisi AS. Namun mereka balik "memberi kejutan" kepada pelari itu dengan sengatan Taser, demikian laporan media, Selasa (3/5/2011).

Brett Henderson (35) ditangkap karena melakukan perbuatan tak sopan di depan umum selama Flying Pig Marathon, Minggu, demikian laporan Cincinnati Inquirer. Ketika polisi melihat Henderson tak memakai celana, mereka memerintahkan dia untuk masuk ke dalam mobil polisi.

Namun Henderson tetap berlari. Polisi lalu bertindak dengan menggunakan Taser (senjata setrum yang menggunakan arus listrik untuk mengganggu kekuatan otot) dan menundukkan dia, kata surat kabar tersebut.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

CIA: Pengganti Osama Musuh Nomor 1 AS

Posted: 04 May 2011 03:13 AM PDT

WASHINGTON, KOMPAS.com - Meskipun belum bisa dipastikan siapa yang akan menggantikan Osama bin Laden sebagai memimpin baru Al Qaeda, Direktur CIA (Badan Pusat Intelijen AS), Leon Panetta, Selasa (3/5/2011), mengatakan, siapa pun yang menggantikan Osama, orang itu akan menjadi musuh publik baru nomor satu Amerika.

Wakil Bin Laden, Ayman al Zawahiri, diperkirakan sejumlah kalangan akan mengambil alih posisi Osama, tetapi tidak jelas seberapa cepat itu akan terjadi dan Zawahiri mungkin akan lebih dulu fokus pada keamanan kelompok sendiri setelah operasi khusus pasukan AS menewaskan pemimpin jaringan teroris global itu dalam sebuah serangan yang berani. "Dia (Zawahiri) bergerak sangat cepat dalam daftar," kata Panetta pada program "Evening News dengan Katie Couric" di televisi CBS.

Panetta mengatakan, sebelum pemimpin baru Al Qaeda secara resmi ditunjuk, Amerika berharap untuk bisa mengambil keuntungan dari situasi tersebut. "Kami berpikir bahwa hal itu (kekosongan kepemimpinan) akan memberi kami kesempatan untuk dapat terus menyerang mereka yang dalam kondisi kebingungan dan perdebatan terkait siapa yang akhirnya menggantikan Osama," kata Panetta. "Tapi saya dapat meyakinkan Anda, siapa pun yang menggangantikan Osama, ia akan menjadi (buruan) nomor satu dalam daftar kami."

Persembunyian Osama di sebuah kompleks luas di kota garnisun Abbottabad, di utara Islamabad, telah menimbulkan spekulasi luas bahwa keberadaan bekas pemimpin Al Qaeda itu telah diketahui oleh pemerintah Pakistan. Namun Panetta mengatakan, pemerintah AS tidak punya petunjuk intelijen bahwa "Pakistan ... menyadari bin Laden ada di sana, atau bahwa kompleks itu adalah tempat di mana ia bersembunyi."

Kenyataan bahwa kompleks itu terletak dekat dengan akademi militer elit dan bahwa bin Laden telah tinggal di sana sekitar lima tahun, kata Panetta, tetap merupakan sesuatu yang harus dijelaskan oleh Islamabad. "Saya hanya berpikir bahwa mereka perlu menanggapi pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa mereka tidak tahu ada kompleks semacam itu," katanya.

Ketika ditanya, apakah Pakistan seharusnya dinyatakan sebagai negara teroris? Panetta menjawab bahwa hubungan AS-Pakistan memang merupakan suatu yang "sangat rumit dan sulit". Namun ia memperingatkan, ikatan hubungan itu tidak boleh putus. "Dengar, kami nyaris melakukan perang di negara mereka untuk mengejar Al Qaeda," katanya. "Dan pada saat yang sama, kami sedang berusaha untuk membantu mereka dalam upaya agar (mereka) bisa menghadapi terorisme di belahan dunia itu. Dan mereka telah memberikan kami sejumlah bantuan, dan mereka, dalam sejumlah hal, telah bekerjasama dengan kami."

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Intelijen AS: Gaddafi Masih Hidup

Posted: 03 May 2011 07:53 PM PDT

Pemimpin Libya Muammar Gaddafi. (FOTO ANTARA/REUTERS/Louafi Larbi)

Berita Terkait

Video

Washington (ANTARA News) - Para pejabat intelijen Amerika Serikat yakin pemimpin Libya Muamar Gaddafi, yang telah tidak tampak di depan umum sejak serangan rudal NATO yang menurut laporan telah menewaskan anak laki-lakinya, masih hidup, kata Direktur CIA Leon Panetta pada televisi NBC.

"Data intelejen terbaik yang kami miliki adalah bahwa ia masih hidup," kata Panetta dalam wawancara dengan NBC News, Selasa.

Gaddafi, yang merebut kekuasaan dalam kudeta 1969, tidak terlihat di depan umum sejak serangan rudal NATO Sabtu yang menghantam sebuah rumah di kompleksnya di Tripoli. Para pejabat Libya mengatakan Gaddafi selamat, tapi putra bungsunya dan tiga cucunya tewas.

NATO tidak dapat mengkonfirmasi laporan bahwa anak laki-laki Gaddafi, Seif al-Arab Gaddafi, telah tewas.

Lebih dari sebulan setelah negara-negara Barat memulai serangan udara terhadap Libya, pertempuran telah berlarut-larut antara pasukan yang setia pada Gaddafi dan pemberontak yang kurang dipersenjatai yang mengharapkan untuk memaksa Gaddafi secara cepat turun dari kekuasaan.

Beberapa pengkritik menyatakan NATO telah melampaui mandatnya dengan serangan Sabtu malam terhadao rumah di Tripoli itu. NATO bersikeras mereka hanya menyerang instalasi militer dan tidak berupaya untuk pemimpin Libya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Bush Tolak Undangan ke Ground Zero

Posted: 03 May 2011 07:44 PM PDT

Mantan Presiden AS, George W Bush. (REUTERS.com)

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Mantan presiden AS George W. Bush, yang masa jabatannya diwarnai oleh serangan 11 September, menolak undangan untuk bergabung dengan penggantinya Barack Obama di New York, kata beberapa pejabat Selasa (3/5).

Obama dijadwalkan mengunjungi Ground Zero, lokasi yang pernah jadi tempat World Trade Center di New York, Kamis, cuma beberapa hari setelah pasukan khusus AS pada akhir pekan lalu menyerbu tempat tinggal Osama bin Laden di Pakistan sehingga menewaskan pemimpin Al-Qaida dan "perencana" serangan tersebut.

Tapi pemimpin Al Qaida itu tidak bersenjata ketika pasukan khusus Amerika Serikat menyerang tempat tinggalnya di Abbottabad, Pakistan, "meskipun ia melawan sebelum ditembak", kata juru bicara Gedung Putih Jim Garner, Selasa.

Garney menolak memberikan perincian lain mengenai tindakan Osama bin Laden pada saat serangan itu.

"Perlawanan tidak (selalu) membutuhkan senjata api," katanya.

Meskipun Bush diundang untuk datang ke New York guna menghadiri acara itu, ia memutuskan untuk tak hadir, kata juru bicaranya.

"Mantan presiden Bush takkan hadir pada Kamis. Ia menghargai undangan tersebut, tapi telah memilih untuk, setelah masa jabatannya, menjauh dari tempat itu," kata juru bicara David Sherzer. "Ia terus merayakan bersama semua warga Amerika kemenangan penting ini dalam "perang melawan teror"."

Seorang pejabat Gedung Putih mengkonfirmasi Bush "diundang tapi tak bisa datang, yang tentu saja kami pahami".

Selama kunjungannya ke New York, Obama dijadwalkan bertemu dengan keluarga mereka yang tewas pada 11 September 2001, ketika Al-Qaida menabrakkan pesawat yang dibajak ke menara kembar World Trade Center, yang terkenal, kata beberapa pejabat Gedung Putih.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Database Error

Posted:

Sorry, Readability was unable to parse this page for content.Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Republika Online

Republika Online


Pemberian ASI Eksklusif Tekan Angka Kematian Bayi 22 Persen

Posted: 03 May 2011 06:49 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif melalui inisiasi menyusui dini dapat menekan angka kematian bayi hingga 22 persen. "Dengan Inisiasi menyusui dini (IMD) dapat mengurangi angka kematian bayi hingga 22 persen," kata Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) dr.Utami Roesli, saat ekspose di hadapan Wakil Wali Kota Bogor, yang dihadiri pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, Selasa.

Utami mengatakan, IMD sangat penting bagi bayi karena kontak antara kulit bayi dengan ibu selama minimal satu jam setelah melahirkan itu yang menjadi kuncinya. Dijelaskannya, kulit ibu bersifat termoregulator, karena kulit dada ibu yang melahirkan satu derajat lebih panas dari ibu yang tidak melahirkan. "Jika bayinya kedinginan, suhu kulit ibu otomatis naik dua derajat untuk menghangatkan bayinya dan demikian sebaliknya," kata Utami.

Lebih lanjut Utami menyebutkan, dalam proses IMD ini, bayi akan menjilati kulit ibunya untuk mengkonsumsi sejumlah bakteri yang ia perlukan. Bakteri ini nantinya akan berkembang biak membentuk probiotik di kulit dan usus si jabang bayi.

IMD ini juga dapat merangsang pengeluaran hormon oksitoksin pada ibu yang dapat mengurangi resiko pendarahan. "Dengan demikian berarti bahwa proses alamiah ini juga mampu menekan angka kematian ibu melahirkan," katanya.

Dalam eksposnya Utami juga menegaskan pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. "Setelah lima bulan 29 hari, baru bayi diperbolehkan diberi makanan pendamping ASI dan sebisa mungkin hindari makanan pabrik," kata Utami berpesan.

Utami menambahkan, dalam tumbuh kembang bayi konsumsi yang baik untuk bayi adalah beras atau jagung giling yang dimasak dengan campuran ASI. Ia mencontohkan, jika seorang ibu menggunakan susu formula untuk bayinya, setiap enam bulan ia harus mengeluarkan kurang lebih Rp3 juta untuk keperluan susu formula. Sedangkan ASI bersifat ekonomis.

Ia menyarankan, pemberian ASI ini dioptimalkan hingga usia bayi mencapai dua tahun atau lebih.
"Begitu banyak manfaat yang diberikan Tuhan sedemikian rupa lewat proses ini. Jadi betapa sombongnya kita jika mengabaikan semuanya, berikanlah ASI secara ekslusi kepada bayi kita," katanya.

Wakil Wali Kota Bogor, Achmad Ru'yat, yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa sosialisasi ini amat penting karena sampai saat ini masih berkembang paradigma yang salah di kalangan ibu-ibu. "Dengan alasan kecantikan banyak ibu yang ragu memberikan ASI pada buah hatinya. Padahal ASI ini penting karena mengandung banyak asam amino dan colostrum yang baik untuk pertumbuhan anak kita," katanya.

[removed]// 5) { sendMessage("gtbTranslateLibReady", {"gtbTranslateError" : true}); return; } setTimeout(checkLibReady, 100);}gtbTranslateOnElementLoaded = function () { lib = google.translate.TranslateService({}); sendMessage("{EVT_LOADED}", {}, []); var data = document.getElementById("gtbTranslateElementCode"); data.addEventListener("gtbTranslate", onTranslateRequest, true); data.addEventListener("gtbTranslateCheckReady", onCheckReady, true); data.addEventListener("gtbTranslateRevert", onRevert, true); checkLibReady();};function onCheckReady() { var ready = lib.isAvailable(); sendMessage("gtbTranslateLibReady", {"gtbTranslateError" : !ready});}function onTranslateRequest() { var data = document.getElementById("gtbTranslateElementCode"); var orig = data.getAttribute("gtbOriginalLang"); var target = data.getAttribute("gtbTargetLang"); lib.translatePage(orig, target, onProgress);}function onProgress(progress, opt_finished, opt_error) { sendMessage("gtbTranslateOnProgress", {"gtbTranslateProgress" : progress, "gtbTranslateFinished" : opt_finished, "gtbTranslateError" : opt_error});}function onRevert() { lib.restore();}})(); (function(){var d=window,e=document;function f(b){var a=e.getElementsByTagName("head")[0];a||(a=e.body[removed].appendChild(e.createElement("head")));a.appendChild(b)}function _loadJs(b){var a=e.createElement("script");a.type="text/javascript";a.charset="UTF-8";a.src=b;f(a)}function _loadCss(b){var a=e.createElement("link");a.type="text/css";a.rel="stylesheet";a.charset="UTF-8";a.href=b;f(a)}function _isNS(b){for(var b=b.split("."),a=d,c=0;c[removed]Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

The Malaysian Insider :: World

The Malaysian Insider :: World


US seeks answers on whether Pakistan aided bin Laden

Posted: 03 May 2011 06:50 PM PDT

A Pakistani soldier is seen searching the building of a compound following a firefight, in Abbottabad on May 2, 2011 in this still image taken from video footage. — Reuters pic

ABBOTTABAD, Pakistan, May 4 — The United States vowed yesterday to "get to the bottom" of whether Pakistan helped Osama bin Laden elude a long manhunt before he was killed in a US raid, even as Islamabad denied it gave shelter to the al Qaeda leader.

The White House also released more details about the killing of the world's most-wanted man, including that bin Laden was unarmed when he was shot at least once in the head by a US commando.

President Barack Obama's press secretary, Jay Carney, insisted the al Qaeda leader resisted — although he would not say how — when US forces stormed his compound north of Islamabad and engaged in a firefight there. Officials were still debating whether to release a "gruesome" picture of his body.

Washington kept Pakistani officials in the dark about the special forces assault carried out on Monday, fearing they might "alert the targets" and jeopardise the mission, which ended with bin Laden's death, CIA Director Leon Panetta told Time magazine.

The revelation that bin Laden had holed up in a fortified compound in the military garrison town of Abbottabad, possibly for five to six years, prompted many US lawmakers to demand a review of the billions of dollars in aid Washington gives to nuclear-armed Pakistan.

Pakistani President Asif Ali Zardari, issuing his first response to questions about how bin Laden was able to live undetected for so long near the capital Islamabad, did little to dispel suspicions.

"Some in the US press have suggested that Pakistan lacked vitality in its pursuit of terrorism, or worse yet that we were disingenuous and actually protected the terrorists we claimed to be pursuing," Zardari wrote in the Washington Post. "Such baseless speculation ... doesn't reflect fact."

It was the first substantive public comment by any Pakistani leader on the airborne raid that killed the al Qaeda leader, who had become the face of Islamist militancy since masterminding the September 11, 2001 attacks on the United States.

Pakistan has come under intense international scrutiny since bin Laden's death, with questions on whether its security agencies were too incompetent to catch him or knew all along where he was hiding, and even whether they were complicit.

"It would be premature to rule out the possibility that there were some individuals inside of Pakistan, including within the official Pakistani establishment, who might have been aware of this," White House counterterrorism chief John Brennan told National Public Radio.

"We're not accusing anybody at this point, but we want to make sure we get to the bottom of this," he said.

Reflecting a US-Pakistani alliance strained by years of mistrust, Islamabad was not told about the raid until after all US aircraft were out of Pakistani airspace.

At the same time, killing bin Laden — who became the epitome of evil for many Americans as architect of the 2001 attacks on New York and Washington — has given Obama a popularity boost at home where his standing had been eroded by economic woes and high gasoline prices.

About four in 10 Americans say their opinion of Obama improved after he ordered the bin Laden raid. But the bump in his ratings could be short-lived as voters focus again on domestic concerns crucial to his 2012 re-election prospects.

Obama may face more pressure to speed the planned withdrawal this July of some US forces from the unpopular war in Afghanistan.

The White House was also wrestling with releasing what it called a "gruesome" image of bin Laden's corpse — a move that could quell any doubts in the Muslim world on whether he was dead and also give closure to Americans nearly a decade after the 2001 attacks. But critics say such photos could also offend Muslim sensibilities and be exploited by extremists.

White House Press secretary Carney, cautioned: "There are sensitivities here in terms of the appropriateness of releasing photographs of Osama bin Laden."

The Afghan Taliban challenged the truth of bin Laden's death, saying Washington had not provided "acceptable evidence to back up their claim" that he had been killed.

No photos or video of bin Laden's swift burial at sea have been released.

CALLS FOR REVIEW OF US AID

While Islamabad hailed the killing of bin Laden as an important milestone in the fight against terrorism, Pakistan's foreign ministry expressed "deep concerns" that the operation was carried out without informing it in advance.

Pakistan, which for years has said it did not know bin Laden's whereabouts, said it had been sharing information about the targeted compound with the CIA since 2009.

"He was not anywhere we had anticipated he would be but now he is gone," Zardari said, crediting a "decade of cooperation and partnership between the United States and Pakistan."

Irate US lawmakers, already doubtful of Pakistan's cooperation against al Qaeda, demanded to know how it was possible for bin Laden to live near a military training academy without anyone in authority knowing about it.

They said it was time to review aid to Pakistan. The US Congress has approved $20 billion for Pakistan in direct aid and military reimbursements partly to help Islamabad fight militancy since al Qaeda's strikes on the United States.

"Our government is in fiscal distress. To make contributions to a country that isn't going to be fully supportive is a problem for many," said Senate Intelligence Committee Chairwoman Dianne Feinstein.

Prime Minister David Cameron told BBC radio Britain would keep working with Pakistan to combat militancy, but insisted bin Laden "must have had a support network in Pakistan" and that Islamabad must answer questions on the subject.

Even as the White House and Congress stepped up pressure on Pakistan for a full accounting, there was a sense in Washington that the US-Pakistani counterterrorism partnership — already badly frayed — was too vital to fail altogether.

And some lawmakers urged caution, warning that an aid cutoff would be counterproductive.

In Islamabad, there was mostly a sense of embarrassment or indifference that bin Laden had managed to lie low for so long. "The failure of Pakistan to detect the presence of the world's most-wanted man here is shocking," the daily News said in an editorial, reflecting the general tone in the media.

Pakistan, where anti-US sentiment runs high, has a long history of nurturing Islamist militants in the interests of its strategic objectives, primarily facing up to what it sees as its biggest threat — India.

In the first sign militants were attempting to strike back, Afghan forces killed and wounded 25 foreign fighters after they crossed the border from Pakistan, a government official said.

Bin Laden's death had initially boosted the dollar and shares in belief his killing reduced global security risks. But shares dipped yesterday and the dollar struggled to pull away from a three-year low as markets refocused on a fragile global economy and corporate earnings prospects. Still, the threat of revenge attacks could support oil prices, analysts said. — Reuters 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Q+A: What really happened in Abbottabad?

Posted: 03 May 2011 04:25 PM PDT

US Army's 10th Combat Aviation Brigade soldiers work on a helicopter rotor pitch control in the maintenance hut at Jalalabad Air Field in Nangarhar province May 3, 2011. — Reuters pic

WASHINGTON, May 4 — The White House, Pentagon and CIA are congratulating themselves over what appears to have been a stunningly successful mission to hunt down and kill al Qaeda leader Osama bin Laden.

But since Navy SEALs raided bin Laden's hideout in Abbottabad, Pakistan, on Monday, conflicting accounts have emerged about what really went on before, during and after the commando raid.

Here are some questions and answers about key issues where conflicting stories have surfaced:

Q: What was the purpose of the US commando operation?

A: Aides to President Barack Obama have suggested that the commando team's orders were to either capture bin Laden or kill him. However, US officials familiar with the plan say there was an overwhelming expectation from the outset that bin Laden would be killed during the operation.

In planning the operation, a senior US defence official told a background briefing, "there were certainly capture contingencies, as there must be." But US officials said that the "capture contingencies" related to a possibility thought to be highly unlikely: a humble and abject surrender, in which the al Qaeda founder would put his hands up, raise a white flag and beg not to be shot. There has been no evidence presented that anything like this happened.

Q: Did bin Laden fight back?

A: The US government says bin Laden "resisted" before he was killed by commandos.

According to some early accounts, bin Laden had a gun in his hand but did not fire it. According to one of these accounts, as US raiders made their way through his three-story hideout, they met with hostile fire on the first and second floors, but no shooting on the third, where they found bin Laden.

Yesterday, however, White House press secretary Jay Carney gave the following version: "In the room with bin Laden, a woman — bin Laden's wife — rushed the US assaulter and was shot in the leg but not killed. Bin Laden was then shot and killed. He was not armed."

Q: How many times was bin Laden shot, and where?

A: Officials told Reuters they were still awaiting final after-action reports as to how many times and where bin Laden was shot. But an official who saw pictures of the body said he was shot at least once in the face.

The standard Navy SEAL tactic in such an operation would be to shoot the target once in the chest (to stop) and once in the head (to kill). Most, though not all, media reports say this is what happened.

Q: Did bin Laden use a woman as a human shield?

A: This was suggested Monday by presidential counterterrorism advisor John Brennan said at the White House: "There was a family at that compound, and there was a female who was, in fact, in the line of fire that reportedly was used as a shield to shield bin Laden from the incoming fire."

Yesterday, however, US officials said that on the first floor of bin Laden's building, two al Qaeda couriers were killed along with a woman who was killed in cross-fire. White House officials said they were not sure if the woman was used as a shield.

Bin Laden's wife, who was found in the room with him, rushed US commandos and was shot in the leg but not killed.

Q: Did the US commandos take any prisoners?

A: The BBC reported it had been told by a Pakistani intelligence official that the Americans had taken one man alive as captive during the raid, possibly a son of bin Laden. Several US officials said flatly that this is false: that the only person, dead or alive, taken away by US raiders from the scene was the body of Osama bin Laden.

Bin Laden family members were taken from the scene by Pakistani authorities, a US official said, and it will be up to Pakistan what happens to bin Laden's survivors now.

Q: Why did one of the US commandos helicopters crash?

A: It didn't crash, exactly,

US officials familiar with the raid said that what happened was this: the original plan was that the two Blackhawk helicopters carrying the main assault force were supposed to hover above bin Laden's compound throughout the course of the raid and the commandos were supposed to rappel from the aircraft down to the ground.

However, US officials said that one of the helicopters encountered trouble due to unexpected flying conditions. In an account whose details other officials confirmed, Senate Intelligence Committee chairwoman Dianne Feinstein said: "I know what I've been told, which was that the temperature was 17 degrees higher than anticipated, and based on the temperature, and the load in the helicopter, the helicopter began to descend, and so it was a kind of controlled but hard landing."

Other officials said the landing was hard enough to disable the helicopter which the US team destroyed. The second Blackhawk then made an unscheduled landing and the raiders later piled into that aircraft and two Chinook helicopters which had flown in as backup when the mission was over. — Reuters 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kehebatan Porsche Panamera Diesel

Posted: 03 May 2011 06:41 PM PDT

[unable to retrieve full-text content]Porsche mengklaim kendaraan barunya bisa menempuh jarak hampir 750 mil (kira-kira 1.200 km) dengan Panamera diesel baru. Rincian tersebut diumumkan pekan  ini menjelang penjualan di Inggris mulai bulan Agustus. Model baru itu menampilkan mesin Porsche yang disetel VW Group 3.0 liter motor ...

Cerutu Sepanjang Ini Siapa yang Isap?

Posted: 03 May 2011 06:07 PM PDT

[unable to retrieve full-text content]Seorang pembuat cerutu berkebangsaan Kuba memecahkan rekornya sendiri pada Selasa, dengan membuat cerutu terpanjang di dunia, cerutu monster yang membujur sepanjang 81,8 meter (264 kaki, 4 inci), atau hampir sepanjang lapangan sepak bola.Cerutu itu, yang ditaruh di jajaran meja, membujur melalui ...

Utusan Online - Luar Negara

Utusan Online - Luar Negara


Osama dibunuh komando SEAL

Posted:

Osama dibunuh komando SEAL

Osama dibunuh komando SEAL


IMEJ video yang diambil daripada ABC News merakamkan bilik tidur di sebuah rumah agam di mana Osama dibunuh dalam operasi tentera AS di bandar Abbottabat, Pakistan, kelmarin. – REUTERS


WASHINGTON 3 Mei – Pasukan tentera rahsia yang membunuh pemimpin al-Qaeda, Osama bin Laden di Pakistan kelmarin terdiri daripada anggota komando elit SEAL Tentera Laut Amerika Syarikat (AS) yang diterbangkan khas menyeberangi sempadan dari Afghanistan.

Dalam operasi sulit itu tanpa pengetahuan pihak berkuasa Pakistan, beberapa helikopter Blackhawk MH-60 yang diubah suai berlepas dengan membawa pasukan SEAL dari Pangkalan Udara Ghazi menuju ke bandar garison Abbottabad, kira-kira 60 kilometer dari pusat bandar Islamabad.

Sejumlah 22 orang terbunuh atau ditangkap selepas tembakan bertalu-talu dilepaskan selama lebih 40 minit, termasuk Osama yang mati akibat terkena dua tembakan di sebelah kiri muka.

Mayatnya dibawa dengan helikopter yang kembali ke pangkalan, manakala sebuah helikopter mengalami kerosakan mekanikal dan terpaksa dimusnahkan oleh tentera AS, kata pegawai tentera dan White House kepada akhbar National Journal, semalam.

Jika tidak kerana sasaran bernilai tinggi itu, misi tersebut boleh dianggap sebagai rutin bagi pasukan SEAL Team Six yang sangat terlatih, secara rasminya dikenali sebagai Kumpulan Pembangunan Peperangan Khas Tentera Laut tetapi sebagai DevGru di kalangan penduduk tempatan di pangkalan mereka di Dam Neck, Virginia.

Sasaran kali ini sangat istimewa dan serangan ke atas pekarangan sebuah rumah seluas setengah hektar di Abbottabad itu memerlukan latihan rapi, kerana itu mereka mendirikan pekarangan serupa di Camp Alpha, sebahagian daripada Pangkalan Udara Bagram di Afghanistan.

Operasi latihan diadakan beberapa kali pada awal bulan lepas.

DevGru terletak di bawah Pusat Pemerintahan Operasi Khas Bersama (JSOC), gabungan luar biasa terdiri daripada pelbagai pasukan petugas rahsia dan unit misi khas.

Mereka menjawab langsung kepada Presiden AS dan menjalankan operasi di seluruh dunia berdasarkan arahan sulit Presiden yang berteraskan undang-undang (atau luar batas undang-undang). – Agensi

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Indonesia medan baru pengganas

Posted:

Indonesia medan baru pengganas

Indonesia medan baru pengganas

JAKARTA 3 Mei - Ketika berita mengenai kematian Osama bin Laden menarik perhatian dunia, lain pula halnya di Indonesia.

Serangan pelbagai bom di Indonesia sejak awal tahun ini telah mencetuskan kebimbangan baru, apabila Indonesia dianggap sebagai pusat bagi melahirkan angkatan generasi baru pengganas.

Apa yang turut membimbangkan, Indonesia juga kini dilabel sebagai medan perang baru bagi pelaku pengganas.

Berita berkenaan dilapor akhbar utama negara ini, Kompas di muka depannya semalam dengan tajuk: Indonesia Jadi Medan Perang.

Menurut akhbar berkenaan, pelaku pengganas sebelum ini yang dikaitkan dengan Jemaah Islamiyah (JI) menjadikan AS dan kelompok bukan Islam sebagai musuhnya.

Berbeza dengan angkatan baru pengganas ini, kelompok yang dikaitkan dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII) pula menjadikan institusi pemerintah seperti Tentera Nasional Indonesia (TNI), Polis Republik Indonesia (Polri) dan kumpulan bukan Islam sebagai musuh utama.

AS pula menyifatkan kumpulan radikal Islam ini sebagai musuh paling jauh.

"Ketika ini di Indonesia, banyak berlaku pengambilan anggota baru (pengganas baru). Indonesia dianggap sebagai medan perang," kata pemerhati Inteligen, Wawan Purwanto seperti yang dipetik akhbar Kompas.

Wawan berkata, apa yang membimbangkan juga, mereka yang melatih generasi baru pengganas terdiri daripada puak radikal yang masih belum ditangkap pihak berkuasa.

"Misalnya kelompok Poso belum semuanya tertangkap. Kelompok bom Bali juga masih ada yang belum tertangkap," katanya.

Kelompok itu juga pernah dilatih oleh pengganas Nordin Mat Top dengan melakukan pengambilan pengganas baru dengan cara klandestin atau gerakan bawah tanah.

Bagi pemerhati jenayah pengganas, Al Chaidar pula, kelompok pengganas baru ini lebih mudah didekati kerana mereka merupakan puak yang cukup mudah berkompromi.

Akhbar berkenaan turut memetik kenyataan beberapa tokoh yang berkemahiran mengulas isu-isu keganasan yang bersetuju bahawa jaringan keganasan semakin bercambah di Indonesia. - Utusan

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Berita Harian: Dunia

Berita Harian: Dunia


Gosip perkara biasa: Bipasha

Posted: 03 May 2011 03:12 PM PDT

Dunia

Bipasha Basu

Bipasha Basu

Aktres baru berpisah dengan kekasih dikaitkan dengan aktor Hollywood pula

MUMBAI: Selepas perpisahannya dengan teman lelaki sekian lamanya John Abraham, Bipasha Basu kini dikaitkan dengan pelakon gandingannya dalam filem Singularity, Josh Hartnett.

Namun, jelitawan berkulit hitam manis itu tidak terganggu dan percaya khabar angin mengaitkan dirinya adalah sebahagian profesion.

"Gosip tidak mengganggu saya lagi. Apa yang dilakukan oleh dua orang, mereka saja yang tahu. Dunia membuat spekulasi dan biarkan mereka lakukannya," kata Bipasha ketika dihubungi di lokasi penggambaran di Murmansk, Russia. "Semua ini adalah sebahagian tugas kami dan kedua-dua saya saya dan Josh memahaminya, Perbincangan kait mengait akan berlaku selama-lamanya. Apa yang penting ialah dua orang yang diperkatakan perlu tahu apa yang benar dan apa yang tidak," tambah aktres yang baru-baru ini dilihat membintangi filem Dum Maaro Dum.

Bipasha, 32, memulakan kerjayanya sebagai seorang model meningkat naik dan kemudian menyerlah dalam layar perak dengan filem pertamanya Ajnabee pada 2001. Beliau turut berlakon dalam filem terkenal seperti Race, No Entry, Phir Hera Pheri, Omkara dan Dhoom 2.

Selepas perpisahannya dengan John yang berlakon bersamanya dalam Jism, Madhoshi, dan Dhan Dhana Dhan Goal, hubungannya dikatakan semakin rapat dengan Josh dan dianggap berpotensi menjalin ikatan kasih, namun aktres itu mempertahankan bahawa beliau hanya mempunyai hubungan kerja dengan pelakon Amerika itu.

"Hebat bekerja dengan Josh kerana beliau amat berbakat dan sentiasa fokus dengan kerja yang dilakukannya. Beliau seorang yang mudah untuk bekerja. Kami senang bekerja bersama dan berhasrat untuk kekal berhubung.
"Saya mudah untuk mengatakannya kerana filem ini, Singularity menemu-
kan saya dengan seseorang yang menarik," jelasnya. – Agensi


Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Mayat model Playboy ditemui

Posted: 03 May 2011 03:11 PM PDT

Dunia

LOS ANGELES: Mayat diawet dipercayai wanita yang menjadi model awal keluaran majalah Playboy atau lebih dikenali sebagai 'Playboy Playmate' dijumpai di sebuah rumah usang.

Mayat itu dipercayai sudah berada di rumah milik aktres filem kategori B atau lucah, Yvette Vickers yang merangkul gelaran 'Miss Playboy' pada Julai 1959, enam bulan selepas majalah itu lelaki itu kali pertama diterbitkan.

Jiran menjumpai mayat itu Rabu lalu selepas mengesyaki terjadi sesuatu yang tidak diingini terhadap penghuni rumah itu apabila peti suratnya dipenuhi surat dan sawang labah-labah. Rumah itu dipenuhi dengan kotak dan sekurang-kurangnya satu tingkap rosak. Alat pemanas berfungsi di bilik atas tempat mayat itu ditemui.

"Kami masih tidak tahu identiti mayat itu," kata Ed Winter dari Jabatan Koroner Los Angeles County. – Reuters


Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Turki Desak Khadafi untuk Mundur

Posted: 03 May 2011 06:05 AM PDT

ANKARA - Perdana Menteri (PM) Turki mendesak pemimpin Libya Muammar Khadafi harus mundur secepat mungkin dari jabatannya. Selama ini Khadafi tidak mengindahkan desakan dunia yang menginginkannya turun.


"Khadafi terus menepis desakan untuk perubahan di Libya. Dirinya lebih memilih pertumpahan darah dan air mata terhadap rakyatnya sendiri," ungkap PM Turki Recep Tayyip Erdogan seperti dikutip Associated Press, Selasa (3/5/2011).


Desakan PM Erdogan ini bisa dikatakan sebuah pernyataan keras yang ditujukan kepada Khadafi. Sebelumnya Turki selama ini meminta Khadafi untuk mundur dengan cara yang halus. 


Bulan lalu Erdogan mengusulkan peta perdamaian bagi Libya. Dirinya mendesak pasukan Khadafi untuk ditarik dari kota yang direbut oleh pasukan Khadafi. Erdogan juga meminta bantuan kemanusiaan untuk diturunkan ke wilayah Libya. 


Turki sementara menutup kedutaan besar mereka di Tripoli akibat tingkat keamanan yang makin menurun. Staf dari kedutaan mereka bahkan sudah diungsikan ke Tunisia.


Selama ini Turki menentang pengerahan militer di Libya. Namun pihaknya menilai tanggung jawabnya sebagai anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO), membuat mereka menyetujui sanksi embargo militer kepada Libya.

(faj) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Curiga Teroris, 5 Orang Ditangkap di PLTN Inggris

Posted: 03 May 2011 05:01 AM PDT

LONDON - Lima orang ditangkap atas tuduhan hendak melakukan tindakan teror di sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Inggris. 


Seperti dilansir CNN, Selasa (3/5/2011), kelimanya ditangkap dalam sebuah mobil yang hendak mendekati fasilitas nuklir di West Cumbria, Inggris. 


Tersangka yang rata-rata berusia 20 tahun dan berasal dari London, ditangkap setelah petugas polisi dari satuan pengamanan nuklir setempat, menghentikan mobil tersebut. Polisi langsung melakukan pemeriksaan dari mobil yang ditumpangi oleh kelima orang tersebut.


Para tersangka saat ini ditahan oleh polisi di Carlisle dan kemudian dipindahkan ke Manchester untuk penyelidikan lebih lanjut. 


Pengamanan di sekitar lokasi penangkapan juga langsung diperketat saat penangkapan berlangsung. Proses keamanan di negara-negara barat memang langsung diperketat setelah pemimpin jaringan teroris Al Qaeda Osama bin Laden tewas di tangan pasukan Amerika Serikat (AS).


Dikhawatirkan, kematian Bin Laden dapat meningkatkan ancaman teroris mengingat kemungkinan aksi balas dendam pihak teroris atas kematian Bin Laden.

(faj) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sindikasi celebrity.okezone.com

Sindikasi celebrity.okezone.com


Krisdayanti Tak Rencanakan Tujuh Bulanan

Posted: 03 May 2011 04:54 AM PDT

JAKARTA- Dalam tradisi Jawa biasanya dikenal tradisi 7 bulanan sebagai rasa syukur menyambut kelahiran anak. Namun, Krisdayanti (KD) yang sedang hamil 5 bulan mengaku tak ingin memakai tradisi itu.

"Enggak, aku enggak pakai kayak-kayak begitu. Paling cuma ke dokter saja cek rutin," ujar KD saat ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta, Selasa (3/5/2011).

Dalam usia kandungan yang memasuki bulan kelima, KD mulai membatasi diri dari kegiatan-kegiatan yang menyita tenaganya. Apalagi, usia KD yang akan memasuki 40 tahun tentu sudah tak muda lagi.

"Sekarang kan sudah enggak muda lagi, ya tahu diri aja, tahu tempat, menjaga diri biar engga capek. Selain diingatkan suami saya juga punya mindset sendiri," jelasnya.

Seperti diketahui, KD telah membuat pengakuan sedang hamil 17 minggu tak lama setelah pernikahan dengan Raul Lemos digelar di di Masjid Sahid Nurul Iman, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, yakni pada 20 Maret 2011.

Meski diselimuti tudingan miring hamil diluar nikah, KD tetap tak bergeming. Karena menurut KD, keputusannya menikah dengan Raul merupakan bentuk pertanggugjawaban dari perbuatannya itu. (ery)(ang)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Jika Pindah Warga Negara, Aa Gym Boleh Tidak Hadir

Posted: 03 May 2011 04:10 AM PDT

BANDUNG - Upaya mediasi untuk menempuh perdamaian wajib dijalani KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym dan istri pertamanya Ninih Mutmainah (Teh Ninih) sebelum berlanjut pada persidangan cerai.

Hal itu diungkapkan Humas Pengadilan Agama (PA) Bandung, Jawa Barat, Acep Saefuddin. Dia menjelaskan, Aa Gym dan Teh Ninih bisa saja memberikan kuasa khusus untuk melakukan mediasi.

"Tapi aturan itu hanya untuk orang yang berdomisili di luar negeri. Tentu kan Aa bukan yang berdomisili atau berkediaman di luar negeri," kata Acep, di PA Bandung, Selasa (3/5/2011).

Dalam UU, kata Acep, memang diatur bahwa mediasi bisa tidak dihadiri kedua prinsipal (penggugat dan tergugat) jika kedua atau salah satu prinsipal berdomisili di luar negeri.

"Kan enggak mungkin (Aa Gym) pindah karena proses untuk beralih kewarganegaraan bukan hal yang mudah," ujarnya.

Dia berharap, mereka bisa hadir untuk menjalani mediasi. Terlebih mereka adalah figur publik, tokoh, teladan yang dianggap mampu memberikan contoh bagi masyarakat. Apalagi, dengan kehadiran mereka persidangan bisa segera usai tanpa perlu berlarut-larut.

"Jika mediasi berhasil, mereka bisa rukun kembali membina rumah tangga bersama secara harmonis," ungkapnya.

Acep menuturkan, berdasarkan pengalamannya dalam menangani sidang cerai, selalu dihadiri kedua belah pihak minimal satu kali. "Jadi orang biasa saja hadir, masak orang gedean enggak hadir," selorohnya.

Jika proses mediasi Aa Gym dan Teh Ninih tidak berhasil, otomatis majelis hakim akan memutuskan mereka bercerai.(ang)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

detikcom

detikcom


Polres Medan Tangkap 20 Preman Pelaku Penyerangan Kantor Harian Orbit

Posted: 03 May 2011 12:33 PM PDT

Rabu, 04/05/2011 02:33 WIB
Polres Medan Tangkap 20 Preman Pelaku Penyerangan Kantor Harian Orbit 
Aprizal Rahmatullah - detikNews

Jakarta - Jajaran Polresta Medan bertindak cepat mengusut penyerangan kantor Harian Orbit di Medan. Sebanyak 20 orang yang diduga pelaku akhirnya berhasil ditangkap.

"20 orang sudah kita amankan," ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga saat dihubungi detikcom, Rabu (3/5/2011).

Tagam mengatakan, para pelaku saat ini digelandang ke Mapolresta Medan untuk diperiksa. Pihaknya masih mendalami motif dan peran dari para pelaku.

"Ya mereka preman. Kita kenakan (pasal) perusakan dan penganiayan nanti kita dalami apa motifnya," jelas Tagam.

Menurut Tagam, pihaknya belum menyebut siapa otak dibalik penyerangan ini. "Kita masih melakukan pendalaman. Siapa-siapanya nanti kita kabari," imbuhnya.

Sebelumnya, kantor redaksi Harian Orbit di Jl Amir Hamzah, Medan, Sumatera Utara (Sumut) diserang sekelompok orang. Insiden terjadi pada Selasa (3/4/2011) malam sekitar pukul 22.15 WIB.

Redaktur Rubrik Kota Harian Orbit, Maruli Agussalim mengatakan, puluhan pria berbadan tegap tiba-tiba merangsek masuk ke ruang redaksi yang berada di lantai dua dan lansung mengobrak-abrik ruang redaksi.

Dampak penyerangan, sejumlah komputer dan lemari yang ada di dalam kantor, rusak parah. Seorang redaktur yang sedang bekerja di ruang redaksi, sempat dipukul. Eet, seorang loper koran, tak luput dari tonjokan pelaku.

(ape/ape)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Elin Ultantina di iklan[at]detiknews.com,
telepon 021-7941177 (ext.524).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KontraS Harapkan Petinggi Negara Asean Bahas Soal HAM di KTT ke-18

Posted: 03 May 2011 12:16 PM PDT

Rabu, 04/05/2011 02:16 WIB
KontraS Harapkan Petinggi Negara Asean Bahas Soal HAM di KTT ke-18 
Febrina Ayu Scottiati - detikNews

Jakarta - KTT Asean XVIII akan digelar di Jakarta pada tanggal 7-8 Mei 2011 mendatang. Acara internasional itu dimanfaatkan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) untuk meminta perhatian negara anggota Asean agar lebih memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM).

"KontraS memberikan perhatian serius dalam sejumlah agenda HAM di Asean. Penuntasan kasus pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu seperti di Kamboja, Indonesia, Filipina dan Thailand dan makin memburuknya situasi kebebasan sipil di negara-negara Asean seperti di Burma, Kamboja, Indonesia dan Malaysia," kata Koordinator Eksekutif Nasional Haris Azhar, dalam siaran pers, Rabu (4/5/2011).

Menurutnya, sebagian negara yang pernah mengalami kejahatan di masa lalu seperti Indonesia, Filipina, Thailand dan Kamboja, belum mampu dan mau menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM. Pengadilan HAM yang digelar antara PBB dan pemerintah Kamboja, lanjut Haris, masih gagal menghukum para kejahatan Khmer Rouge secara optimal.

"Oleh karenanya, para pemimpin Asean harus tidak abai atas agenda keadilan dan jaminan kebebasan di wilayah Asean. Agenda ini harus masuk dalam agenda pilar politik dan keamanan di dalam Asean," imbuhnya.

Haris menambahkan, para pemimpin negara anggota Asean diminta untuk membuat pernyataan politik yang bisa diikuti oleh organisasi di bawahnya dan di sekretariat Asean. Pernyataan tersebut juga diharapkan bisa dibuat oleh Komnas HAM Asean (AICHR) untuk melakukan usaha penjamin kebebasan sipil dan mencari rumusan penuntasan keadilan atas kasus HAM yang terjadi di masa lalu.

(feb/ape)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Elin Ultantina di iklan[at]detiknews.com,
telepon 021-7941177 (ext.524).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.