Rabu, 2 Februari 2011

Republika Online

Republika Online


Samsung Galaxy GL: Baterai Lebih Tahan Lama

Posted: 03 Feb 2011 05:52 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Samsung memperkenalkan varian baru Galaxy, Galaxy SL (I9003). Ponsel terbaru Samsung ini bekerja dengan sistem operasi Android 2,2 Froyo.

Ada sejumlah pembaharun dilakukan Samsung untuk Galaxy terbarunya. Salah satu diantaranya adalah bateray yang lebih besar. Galaxy SL menggunakan baterai 1650 mAh.

Samsung rupanya memperhitungkan kebutuhan pelanggan akan kapasitas daya yang lebih tahan lama. Dengan baterai 1650 mAh, ponsel ini diklaim memiliki kemampuan talktime 15 jam pada jaringan 2G, 7,5 jam pada jaringan 3G. Untuk posisi siaga, mampu bertahan hingga 610 jam.

Dari sisi desain, I9300 tampak lebih ramping dibandingkan pendahulunya, I9000. Bila produk sebelumnya memiliki ketebalan 10,59 milimeter, produk terbaru lebih ramping karena tebalnya susut menjadi 9.9 milimeter.

Pada ponsel dengan layar WVGA berdiameter empat inci ini dibenamkan teknologi Super Amoled. Bekerja dengan prosesor 1 Ghz, ponsel ini memiliki memori internal 16 GB.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Microsoft Tuding Yahoo Sumber Panthom Data

Posted: 03 Feb 2011 05:36 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Microsoft menyebut Yahoo sebagai penyebab kebocoran paket data, yang disebut 'phantom data', pada telepon selular yang menggunakan Windows Phone 7 sebagai sistem operasi.

Permasalahan yang mulai teridentifikasi sejak awal tahun 2011 itu menyebabkan ponsel menerima dan mengirim paket data tanpa sepengetahuan pengguna. Sederhananya ponsel menggunakan paket data internet tanpa sepengetahuan pemilik ponsel.

Sebagian pengguna mengeluhkan bahwa "bug" itu menelan paket data bulanan mereka.

Microsoft masih mencari solusi masalah tersebut. Microsoft selama ini menolak untuk menyebutkan nama penyebab masalah.

Akan tetapi dalam sebuah pernyataan, Senin malam (31/1), seperti yang dikutip BBC, Microsoft menjelaskan bahwa Yahoo bertanggung jawab atas kerusakan itu.

"Kami telah menemukan ketidakefisienan antara Windows Phone mail client dan Yahoo Mail," tulis Microsoft dalam pernyataanya.

"Ketidakefisienan itu bisa menyebabkan penggunaan paket data yang tidak diharapkan dan terjadi pada sejumlah kecil pengguna," jelas Microsoft.

Secara teknis, Microsoft menjabarkan, kehilangan paket data itu terjadi karena sistem dalam ponsel mengunduh informasi 25 kali lebih banyak dari pada yang seharusnya.

Kesalahan itu terjadi terutama ketika ponsel bersistem operasi Windows Phone 7 menerima email masuk menggunakan layanan Yahoo Mail, salah satu layanan surat elektronik yang paling banyak digunakan di dunia.

Microsoft menyatakan telah menghubungi Yahoo dan akan segera menyelesaikan permasalahan itu dalam beberapa minggu ke depan.

Windows Phone 7 diluncurkan untuk pertama kalinya pada Oktober 2010 dan dilihat sebagai salah ancaman utama terhadap produsen sistem operasi lain seperti Apple, Google, dan Research in Motion. Yahoo belum berkomentar mengenai soal tersebut.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Republika Online

Republika Online


Samsung Galaxy GL: Baterai Lebih Tahan Lama

Posted: 03 Feb 2011 05:52 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Samsung memperkenalkan varian baru Galaxy, Galaxy SL (I9003). Ponsel terbaru Samsung ini bekerja dengan sistem operasi Android 2,2 Froyo.

Ada sejumlah pembaharun dilakukan Samsung untuk Galaxy terbarunya. Salah satu diantaranya adalah bateray yang lebih besar. Galaxy SL menggunakan baterai 1650 mAh.

Samsung rupanya memperhitungkan kebutuhan pelanggan akan kapasitas daya yang lebih tahan lama. Dengan baterai 1650 mAh, ponsel ini diklaim memiliki kemampuan talktime 15 jam pada jaringan 2G, 7,5 jam pada jaringan 3G. Untuk posisi siaga, mampu bertahan hingga 610 jam.

Dari sisi desain, I9300 tampak lebih ramping dibandingkan pendahulunya, I9000. Bila produk sebelumnya memiliki ketebalan 10,59 milimeter, produk terbaru lebih ramping karena tebalnya susut menjadi 9.9 milimeter.

Pada ponsel dengan layar WVGA berdiameter empat inci ini dibenamkan teknologi Super Amoled. Bekerja dengan prosesor 1 Ghz, ponsel ini memiliki memori internal 16 GB.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Microsoft Tuding Yahoo Sumber Panthom Data

Posted: 03 Feb 2011 05:36 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Microsoft menyebut Yahoo sebagai penyebab kebocoran paket data, yang disebut 'phantom data', pada telepon selular yang menggunakan Windows Phone 7 sebagai sistem operasi.

Permasalahan yang mulai teridentifikasi sejak awal tahun 2011 itu menyebabkan ponsel menerima dan mengirim paket data tanpa sepengetahuan pengguna. Sederhananya ponsel menggunakan paket data internet tanpa sepengetahuan pemilik ponsel.

Sebagian pengguna mengeluhkan bahwa "bug" itu menelan paket data bulanan mereka.

Microsoft masih mencari solusi masalah tersebut. Microsoft selama ini menolak untuk menyebutkan nama penyebab masalah.

Akan tetapi dalam sebuah pernyataan, Senin malam (31/1), seperti yang dikutip BBC, Microsoft menjelaskan bahwa Yahoo bertanggung jawab atas kerusakan itu.

"Kami telah menemukan ketidakefisienan antara Windows Phone mail client dan Yahoo Mail," tulis Microsoft dalam pernyataanya.

"Ketidakefisienan itu bisa menyebabkan penggunaan paket data yang tidak diharapkan dan terjadi pada sejumlah kecil pengguna," jelas Microsoft.

Secara teknis, Microsoft menjabarkan, kehilangan paket data itu terjadi karena sistem dalam ponsel mengunduh informasi 25 kali lebih banyak dari pada yang seharusnya.

Kesalahan itu terjadi terutama ketika ponsel bersistem operasi Windows Phone 7 menerima email masuk menggunakan layanan Yahoo Mail, salah satu layanan surat elektronik yang paling banyak digunakan di dunia.

Microsoft menyatakan telah menghubungi Yahoo dan akan segera menyelesaikan permasalahan itu dalam beberapa minggu ke depan.

Windows Phone 7 diluncurkan untuk pertama kalinya pada Oktober 2010 dan dilihat sebagai salah ancaman utama terhadap produsen sistem operasi lain seperti Apple, Google, dan Research in Motion. Yahoo belum berkomentar mengenai soal tersebut.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Hengky Baramuli Ditetapkan Sebagai Boronan KPK

Posted: 02 Feb 2011 11:02 PM PST

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan anggota DPR 1999-2004 Hengky Baramuli penerima suap dalam pemilihan DGS BI Miranda Goeltom menjadi buronan KPK. Politisi asal Partai Golkar itu dikabarkan kabur saat penjemputan paksa oleh petugas KPK.

Hengky Baramuli kini menjadi target buruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena itu KPK sudah menurunkan tim untuk mencari keberadaan Hengky sejak Senin  lalu.

"Masih ada di sini," kata Ade Rahardja Deputi penindakan KPK kepada wartwan, di Jakarta, Kamis (3/2/2011)

Menurutnya, tim pencarian KPK sudah mengendus keberadaan Hengky, dan dikabarkan masih berada di dalam negeri.

Sebelumnya, KPK memanggil Hengky pada Jumat (28/1) lalu tapi Hengky beralasan hadir karena sakit. Perlu diketahui Hengky Baramuli merupakan satu dari 26 mantan anggota DPR periode 1999-2004 yang ditetapkan KPK sebagai tersangka penerima suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI tahun 2004 lalu.
(crl)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Grup Science of Universe Klarifikasi Kematian Imanda

Posted: 02 Feb 2011 10:49 PM PST

JAKARTA - Admin grup Science akhirnya mengklarifikasi berita mengenai kabar kematian Imanda Amalia.

"Pihak keluarga mohon agar berita duka ini tidak disebarluaskan," tulis Admin Science of Universe dalam keterangannya, Kamis (3/2/2011).

Berikut Klarifikasi admin Grup tersebut:

Science Of Universe Mohon maaf kepada member SOU dan masyarakat Indonesia atas pemberitaan mengenai Imanda Amalia di Mesir. Kami telah melakukan kecerobohan atas pemberitaan tersebut.

1. Karena kami hanya menerima berita tersebut dari BBM Imanda dan tidak melakukan pengecekan ulang kepada keluarga Imanda secara langsung.

2. Mohon maaf yang... sebesar-besarnya kepada keluarga Imanda Amalia atas pemberitaan kami yang tidak melakukan konfirmasi sebelumnya.

3.Pihak keluarga mohon agar berita duka ini tidak disebarluaskan," tulis Admin Science of Universe dalam keterangannya,(ugo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Pendaki E4L Gapai Puncak Salju Ekuador

Posted: 03 Feb 2011 03:41 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspedisi "Equatorial Peaks for Lupus" atau E4L berhasil menggapai Puncak Cotopaxi 5.897 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan Puncak Cayambe 5.790 mdpl di Ekuador. Sepuluh anggota tim E4L tiba di Jakarta Rabu (2/2/2011), pukul 19.00 WIB, malam tadi.

Keberhasilam tim E4L menyambangi Puncak Cotopaxi, yang merupakan puncak gunung berapi tertinggi di dunia itu dilakukan pada Jumat (28/1/2011), pukul 9 pagi waktu setempat. Sementara itu, Puncak Cayambe telah lebih dulu sukses dilaksanakan tiga hari sebelumnya.

Pada pendakian ke Puncak Cotopaxi, E4L menempatkan enam pendakinya hingga ke puncak gunung tersebut. Ami Kadarharutami (46) menceritakan, keberhasilan dan kegembiraannya mencapai puncak gunung tersebut diungkapkan dengan luapan tangis saat ia tiba di Refugio Jose Rivas, pondok pendaki di ketinggian 4.700 mdpl di gunung itu.

"Meskipun disebut-sebut bahwa Cotopaxi adalah gunung yang sangat populer, namun gunung ini bukanlah gunung yang mudah. Tantangan suhu dan cuaca yang sangat ekstrem, tantangan medan es, hingga batas waktu pendakian yang sempit menjadikan pendakian ini sangat menguras energi," kata Ami, dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (3/3/2011).

"Namun saya lega, karena dua puncak gunung sudah kami lalui. Dan yang lebih penting lagi, kami semua selamat," tambah Ami, yang juga bertindak sebagai Ketua Tim E4L.

Di tengah cuaca yang kurang bersahabat, seluruh tim berangkat dari Refugio pada tengah malam pukul 00.30 waktu setempat. Suhu di bawah nol derajat tidak menyurutkan niat sepuluh pendaki E4L untuk mengibarkan bendera Yayasan Lupus Indonesia dan bendera Merah-Putih di Puncak Cotopaxi. Hujan yang turun beberapa hari sebelum menjelang summit attack (pendakian ke puncak) juga membuat medan es sulit untuk didaki.

"Pendakian seperti tidak berujung. Tiga jam terakhir menuju puncak saya sudah hampir menyerah. Tanjakan semakin curam dan mustahil didaki. Namun, tekad saya kembali muncul. Perjuangan ini memang tidak sia-sia", kenang Myrnie (47), seorang pendaki pemula yang membulatkan diri berlatih bersama tim selama lebih 8 bulan terakhir dan bertekad mencapai puncak-puncak gunung bersalju di Ekuador.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Hillary Clinton Kecam Kekerasan di Mesir

Posted: 03 Feb 2011 03:30 AM PST

Mesir Bergolak

Hillary Clinton Kecam Kekerasan di Mesir

Penulis: Maria Natalia | Editor: Inggried

Kamis, 3 Februari 2011 | 11:30 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mengecam bentrokan berdarah yang mengguncang Mesir antara demonstran anti Mubarak dan pendukung rezim Mubarak pada Rabu (2/2/2011) waktu setempat. Kecaman atas tragedi di Mesir tersebut, disampaikan Hillary saat menghubungi Wakil Presiden, Omar Suleiman.

Hilarry juga mengecam penembakan di Kairo Tahrir Square, Kamis (3/3/2011) dini hari. Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Clinton menelepon Suleiman, menyesalkan kekerasan yang terjadi Rabu lalu yang menewaskan tiga orang

"Ini merupakan kejadian yang mengejutkan setelah beberapa hari lalu berjalan damai. Clinton mendesak pemerintah Mesir meminta pertanggungjawaban orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan kekerasan," tambah Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

"Menteri Clinton juga menekankan peran penting Angkatan Bersenjata Mesir dalam menghadapi demonstrasi secara damai dan menyatakan keprihatinan agar semua pihak berkomitmen untuk menggunakan cara damai," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Tentara Australia Tewas Terkena Bom Rakitan

Posted: 02 Feb 2011 07:45 PM PST

Sidney (ANTARA News) - Seorang tentara Australia tewas dan satu lainnya terluka akibat sebuah bom di tepi jalan di Afghanistan sehingga menambah jumlah tentara Australia yang tewas dalam konflik itu menjadi 22, demikian Kementerian Pertahanan Australia, Kamis.

"Dengan penyesalan yang dalam dan tulus saya harus memberi tahu Anda bahwa seorang tentara Australia tewas akibat bom rakitan (IED) di Afghanistan," kata penjabat kepala pasukan pertahanan, Letnan Jendral David Hurley, kepada wartawan di Canberra.

"Tentara kedua luka serius dalam insiden itu," sambungnya.

Kopral Richard Edward Atkinson (22) yang baru bertugas ke Afghanistan, tewas ketika berpatroli di Deh Rahwod di Uruzgan, wilayah selatan Afghanistan yang menjadi pusat gerilya pimpinan Taliban.

Saat insiden itu, kedua anggota Resimen Teknik Tempur Pertama yang bermarkas di Darwin itu sedang berpatroli berjalan kaki bersama dengan tentara-tentara Afghanistan.

Nama tentara yang terluka tidak diberitahukan atas permintaan keluarga.

Tahun lalu adalah yang paling mematikan menurut catatan, dari 1.550 tentara Australia yang dipergelarkan di Afghanistan, banyak yang diantaranya meninggal sejak 2001.

Taktik untuk menempatkan IED yang dirakit dengan mudah dan murah telah meningkatkan jumlah korban militer dan sipil sejak bom itu diimpor dari konflik di Irak.(*)

Sys/S008

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

AS Minta Wapres Mesir Selidiki Kekerasan di Kairo

Posted: 02 Feb 2011 05:28 PM PST

Berita Terkait

Video Terkait

Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton Rabu minta wakil presiden Mesir untuk menyelidiki orang-orang yang berada di belakang kekerasan di jalanan Kairo dan membebani mereka tanggungjawab, demikian AFP melaporkan.

Hillary Clinton juga menekankan dalam pembicaraan telpon dengan Wakil Presiden Omar Suleiman bahwa transisi politik harus dimulai sekarang, kata seorang jurubicara departemen luar negeri AS.

"Ia menekankan lagi kutukan kami pada kekerasan yang terjadi hari ini, mendorong pemerintah (Mesir) untuk membebani mereka yang bertanggungjawab, tanggung jawab penuh atas kekerasan itu," jelas jurubicara Philip Crowley.

Para pendukung setia Presiden Mesir Hosni Mubarak telah menyerang benteng pertahanan demonstran antirezim, Rabu, yang memicu bentrokan berdarah yang menyebabkan ratusan orang terluka dan satu tentara dilaporkan tewas.

"Kami tidak tahu siapa yang melepaskan penjahat-penjahat kejam itu di jalanan di Kairo ... siapapun mereka, ada keharusan untuk dimintai tanggung jawab di sini. Ini jelas upaya untuk mengintimidasi demonstran," Crowley menambahkan. (S008/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

The Malaysian Insider :: World

The Malaysian Insider :: World


Giant cyclone pounds Australia coast; no deaths reported

Posted: 02 Feb 2011 06:57 PM PST

A complete roof is wrapped around a power pole after Cyclone Yasi passed, in the northern Australian town of Cowley Beach. — Reuters pic

Flood water caused by cyclone Yasi block the main road between the northern Australian towns of Innisfail and Tully. — Reuters pic

INNISFAIL, Australia, Feb 3 — One of the most powerful cyclones on record tore off roofs, toppled power lines and terrified tens of thousands of people hunkered down in their homes in north-eastern Australia today but there were no reports of deaths.

Many people were astounded that Cyclone Yasi — which packed winds of up to 300kmh at its core — did much less damage than feared.

"It's amazing no one was killed," said farmer Nathan Fisher, speaking out the window of his four-wheel-drive vehicle as he returned to his property from a shelter in the town of Innisfail. "The wind was howling like a banshee."

The cyclone came ashore around midnight along hundreds of kilometres of coast in Queensland state and then drove inland, bringing heavy rains to mining areas struggling to recover from recent devastating floods.

While the cyclone was the size of Italy, it appeared to miss major towns in Queensland, a sparsely populated state with about two people for every square kilometre.

The biggest impact could be on the economy. Sugarcane crops had been damaged although the extent of the destruction was still being assessed, said Steve Greenwood, chief executive of Queensland's canegrowers organisation.

The districts affected produce 30 per cent of the cane grown in Australia, the world's third-largest exporter of raw sugar.

Some coal mines remained shut, although others were starting to resume operations. Queensland accounts for 90 per cent of Australia's steelmaking coal exports.

The eye of the cyclone crossed the coast close to the tourist town of Mission Beach.

"It sounds like a roaring train going over the top of the house," Hayley Leonard told Seven Network television from a concrete bunker beneath her home in the town of Innisfail. "There are trees cracking outside."

Queensland Premier Anna Bligh said there had been no reports of deaths.

"What I'm very relieved about is that we have yet to hear any reports from any police or any other source of any serious injury or fatality," Bligh told Sky TV.

She said evacuation centres, where more than 10,000 people had sheltered across the state, had not reported structural damage.

One resident, Maria Cook, returned to check on her home on the outskirts of Innisfail after spending the night in an emergency shelter.

"I'm going to have to use a chainsaw to cut past trees and to get back inside my house, but that's OK," she said.

Yasi was rated a maximum-strength category five storm and drew comparisons with Hurricane Katrina, which wrecked New Orleans in 2005.

It has been downgraded to a category two storm as it moves inland. But its core remained very destructive, the Bureau of Meteorology said.

Almost everyone in the storm zone was bunkered down at home or in cyclone shelters. Tens of thousands of people were evacuated in the hours before the storm struck.

Storm surge not as high

A Bureau of Meteorology spokesman said a storm surge of two metres above the normal level of the tide had inundated one stretch of coast but reporters said the surges were not as severe as feared.

More than 400,000 people live in the cyclone's path. The entire stretch is popular with tourists, includes the Great Barrier Reef, and is home to major coal and sugar ports.

The storm could inflate world prices of sugar, copper and coal, after forcing a copper refinery to close and paralysing sugar and coal exports. It even prompted a major mining community in Mt Isa, almost 1,000km inland, to go on alert.

Global miners BHP Billiton and Peabody Energy had shut several coal mines, an official for the union representing Queensland coal miners told Reuters.

Bligh said the cyclone, predicted to be the strongest ever to hit Australia, could batter the state for up to three days as it moved inland.

Queensland has had a cruel summer, with floods sweeping across it and other eastern states in recent months, killing 35 people.

The state is also home to most of Australia's sugar industry and losses for the industry from Yasi could exceed A$500 million (RM1.5 billion), including crop losses and damage to farming infrastructure, industry group Queensland Canegrowers said. — Reuters

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Mubarak backers attack Cairo protesters, 3 dead

Posted: 02 Feb 2011 03:21 PM PST

Pro-government protesters (left) clash with anti-government protesters outside the National Museum near Tahrir Square in Cairo early February 3, 2011. — Reuters pic

A protester waits to be treated at a makeshift medical triage station at Tahrir Square. — Reuters pic

CAIRO, Feb 3 — Backers of Egyptian President Hosni Mubarak, throwing petrol bombs, wielding sticks and charging on horses and camels, assaulted demonstrators in Cairo yesterday after the army told the protesters to go home.

Anti-Mubarak protesters hurled stones back, and said the attackers were police in plainclothes. The Interior Ministry denied the accusation, and the Egyptian government rejected international calls for Mubarak to end his 30-year rule now.

This apparent rebuff, along with the appearance of Mubarak supporters on Cairo's streets and their clashes with protesters — after days of relatively calm demonstrations — complicated US calculations for an orderly transition of power.

In pointed comments, a senior US official said it was clear that "somebody loyal to Mubarak has unleashed these guys to try to intimidate the protesters".

The emergence of Mubarak loyalists, whether ordinary citizens or police, injected a new dynamic into the momentous events in this most populous Arab nation of 80 million people.

The uprising broke out last week as public frustration with corruption, oppression and economic hardship under Mubarak boiled over. At least 140 people are estimated to have been killed so far and there have been protests across the country.

As night fell, Egyptian Vice-President Omar Suleiman urged the 2,000 demonstrators bedding down in Cairo's central Tahrir (Liberation) Square to leave and observe a curfew to restore calm. Suleiman said the start of dialogue with the opposition depended on an end to street protests.

After dark the protesters barricaded the square against groups of pro-Mubarak supporters who appeared to be trying to penetrate the makeshift cordon. There was sporadic gunfire, with blazes caused by firebombs, and the atmosphere was tense.

Officials said three people were killed in yesterday's violence, and a doctor at the scene said more than 1,500 were injured.

Reacting to the tumult in Egypt, a key ally, the White House said it was vital for clashes to stop to ease a power handover. "If any of the violence is instigated by the government it should stop immediately," spokesman Robert Gibbs said.

Opposition figurehead Mohamed ElBaradei, a Nobel Peace laureate, called on the army to intervene to stop the violence in Tahrir Square, the worst in the nine-day uprising against Mubarak since protesters waged street battles last Friday.

Troops and tanks stood by as the violence raged.

Urging protesters to clear the streets, the armed forces told them their demands had been heard. But some were determined to occupy the square until Mubarak quits.

Khalil, a man in his '60s holding a stick, blamed Mubarak supporters and undercover security men for the clashes.

"We will not leave," he told Reuters. "Everybody stay put."

US conflicted

The crisis has alarmed the United States and other Western governments who have regarded Mubarak as a bulwark of stability in a volatile region, and has raised the prospect of unrest spreading to other authoritarian Arab states.

Mubarak went on television on Tuesday to say he would not stand in elections scheduled for September. This was not good enough for the protesters, who demanded he leave the country.

President Barack Obama telephoned the 82-year-old to say Washington wanted him to move faster on political transition.

"The message that the president delivered clearly to President Mubarak was that the time for change has come," Gibbs said, adding: "Now means now." Secretary of State Hillary Clinton, in a call to Suleiman, underlined that US position.

But Mubarak dug in his heels yesterday. A Foreign Ministry statement rejected US and European calls for the transition to start immediately, saying they aimed to "incite the internal situation" in Egypt.

"This appears to be a clear rebuff to the Obama administration and to the international community's efforts to try to help manage a peaceful transition from Mubarak to a new, democratic Egypt," said Robert Danin, a former senior US official now at the Council on Foreign Relations think tank.

The administration will want to see order restored without compromising the standing of the Egyptian army, which it supplies annually with about US$1.3 billion (RM4 billion) in aid.

Many analysts see the army as trying to ensure a transition of power that would allow it to retain much of its influence.

International backing for Mubarak, for three decades a stalwart of the West's Middle East policy, a key player in the Middle East peace process and defence against the spread of militant Islam, crumbled as he tried to ride out the crisis.

France, Germany and Britain also urged a speedy transition.

Some of the few words of encouragement for him have come from oil giant Saudi Arabia, a country seen by many analysts as vulnerable to a similar outbreak of discontent.

Israel, which signed a peace treaty with Egypt in 1979, is also watching the situation in its western neighbour nervously, weighing the possibility that Islamists hostile to the Jewish state might gain a share of power in Cairo.

Prime Minister Benjamin Netanyahu yesterday called for "bolstering Israel's might" in response to turmoil n Egypt.

Fighting in the square

Troops made no attempt to intervene as opposing factions clashed in the vast Tahrir Square, the focus of the protests. Attackers brandished baseball bats and iron bars and broke up pieces of paving stones to throw.

Earlier, pro-Mubarak youths were bussed into various districts of the capital. Thousands were involved in what escalated into pitch battles.

Reuters correspondents saw dozens of people injured, and people fleeing in panic. One of the riders who wielded whips and sticks as they galloped into the crowd was dragged from his horse and beaten.

Petrol bombs landed in the gardens of the Egyptian Museum. Journalists said they were targeted by pro-Mubarak supporters.

An opposition coalition, which includes the Islamist Muslim Brotherhood group, responded to the army warning to leave Tahrir Square by calling for more protests. It said it would only negotiate with Suleiman, a former intelligence chief appointed by Mubarak at the weekend, once the president stepped down.

At the weekend, Mubarak reshuffled his cabinet and promised reform but that was not enough for the protesters.

One million people took to the streets of Egyptian cities on Tuesday calling for him to quit. Many protesters spoke of a new push on Friday, the Egyptian weekend, to rally at Cairo's presidential palace to dislodge Mubarak.

The uprising was inspired in part by a popular revolt in Tunisia last month that overthrew long-ruling President Zine al-Abidine Ben Ali. The mood is spreading across the region.

King Abdullah of Jordan replaced his prime minister on Tuesday following protests there. Yemeni President Ali Abdullah Saleh, an important US ally in the fight against al Qaeda, said yesterday that he would not seek to extend his presidency.

Oil prices fell back from 28-month highs, but North Sea Brent crude was still more than US$101 a barrel because of worries that unrest in Egypt could kindle yet more political upheaval across the Middle East and North Africa.

But with Mubarak pledging to go, foreign investors have begun to show renewed interest in Egyptian bonds and stocks, and the cost of insuring Egyptian debt against default fell. — Reuters

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Polisi Selidiki Penyebab Terbakarnya Laut Teduh 2

Posted: 02 Feb 2011 07:31 PM PST

Anyer (ANTARA News) - Tim Pusat Laboratoriun dan Forensik yang berjumlah delapan orang terus menyelidiki penyebab kebakaran KMP Laut Teduh .

"Kami tadi sudah masuk ke dalam kapal, dan baru menyelidiki serta melihat puluhan kendaraan yang ada didalam KMP Laut Teduh II," kata Kepala Puslabfor Mabes Polri, Brigjen Budiyono, Kamis.

Dia menjelaskan, setelah selama hampir empat jam menyelidiki untuk mencari tahu penyebab titik api dalam KMP Laut Teduh, polisi masih perlu lagi mendalami dan meneliti lebih lanjut.

"Sejumlah ruangan yang ada didalam belum kami lakukan pemantauan semuanya, hanya didek bawah saja, kami melihat ada sejumlah bus kecil tiga perempat maupun bus besar," katanya.

Saat ditanya Bus PO Handoyo yang diduga sumber titik api berasal, dia mengaku belum bisa mengungkapkan.

"Saya tadi tidak melihat apakah itu Bus PO Handoyo atau bukan, yang pasti kami tadi melihat ada bus besar yang kami teliti," ujarnya.

Ditpolair Polda Banten sudah menetapkan tiga orang tersangka dalam terbakarnya KMP Laut Teduh II ini. Ketiganya adalah nahkoda kapal berinisial MS, Mualim IV atau pembantu nahkoda berinisial SO dan sopir Bus Handoyo dengan inisial R.

Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka setelah tim memeriksa puluhan saksi, seperti pembantu nahkoda dengan inisial AR, SD mualim II, HA sopir bus, EY mandor mesin, MW penumpang bus, JI sopir truk, SS penumpang kapal, SA penumpang kapal, SW sopir truk, AL kernet truk.

Ketiganya terancam pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia, dengan ancaman penjara lima tahun. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Minat Meneliti di Kalangan Dosen Rendah

Posted: 02 Feb 2011 07:13 PM PST

Makassar (ANTARA News) - Seorang pengamat pendidikan dari Universitas Muhammadiyah, Makassar, menilai minat dosen di daerah ini untuk melakukan penelitian guna mengembangkan ilmu pengetahuan masih rendah.

"Rendahnya animo dosen untuk melakukan penelitian karena sebagian besar dosen hanya menghabiskan waktunya untuk mengajar di kelas," kata staf pengajar Unismuh Makassar Ir Abubakar Idhan, MP di Makassar, Kamis.

Di sisi lain, para dosen juga kurang berminat untuk berkompetisi baik di tingkat nasional maupun internasional dalam menemukan suatu karya atau ilmu baru.

Oleh karena itu, Abubakar menggelar  Workshop Internasional bertema "Migration, Occupation dan Household Expenditure for Education and Health in Four Indonesia Cities" demi menumbuhkan animo dosen melakukan penelitian.

"Pada workshop ini, dibahas tentang migrasi yang terkait dengan masalah sosial, kesehatan dan kesempatan kerja dengan mengambil empat lokasi contoh kasus di Indonesia," katanya.

Workshop yang berlangsung 3-5 Februari 2011ini dihadiri ratusan dosen. Di sini juga digelar konferensi internasional untuk membahas masalah aktual antarnegara, khususnya Indonesia, Australia dan China.(*)

S036/F002

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Utusan Online - Luar Negara

Utusan Online - Luar Negara


Mubarak enggan undur segera

Posted:

Mubarak enggan undur segera

Mubarak enggan undur segera


Penduduk Mesir yang berhimpun di Dataran Tahrir mengikuti ucapan Mubarak di televisyen melalui layar besar sambil mengejek Presiden itu kerana enggan berundur segera, malam kelmarin. – REUTERS


KAHERAH 2 Feb. – Presiden Mesir Hosni Mubarak semalam mengumumkan bahawa beliau tidak akan bertanding pada pilihan raya Presiden September ini, tetapi menolak desakan berjuta-juta rakyat Mesir yang mahu beliau meletak jawatan dengan segera.

Pengumuman presiden itu yang disiarkan di televisyen mengundang kemarahan penunjuk perasaan, dengan sekali lagi bertindak melanggar perintah berkurung dengan berkumpul di Dataran Tahrir, malam tadi, masuk hari kelapan demonstrasi.

Mubarak menegaskan bahawa beliau akan terus memerintah sehingga menjelang pilihan raya untuk memantau peralihan kuasa, sekali gus menolak mentah-mentah desakan pembangkang yang mahu pemimpin itu berundur menjelang Jumaat ini.

"Secara jujurnya dan tanpa mengambil kira situasi yang sedang berlaku sekarang, saya merancang untuk tidak bertanding bagi melanjutkan penggal pemerintahan saya.

"Saya hidup di negara ini, saya pernah berperang untuknya (Mesir) dan sejarah akan menilai saya.

Mesir, katanya, ''Negara yang telah saya pertahankan dan saya akan mati di sini," ujar Mubarak disambut dengan ejekan penunjuk perasaan yang berkumpul di Dataran Tahrir.

Beliau turut menolak kemungkinan melarikan diri ke negara lain seperti yang dilakukan bekas Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali pada 14 Januari lalu selepas kebangkitan rakyatnya yang mendesak beliau berundur.

Mubarak berkata, negaranya mempunyai pilihan antara 'kekacauan dan kestabilan' selepas pertempuran antara pasukan polis dengan penunjuk perasaan yang mengakibatkan 300 terbunuh dan lebih 3,000 yang lain cedera.

"Demonstrasi ini telah berubah daripada satu cara menyatakan kebebasan bersuara yang bertamadun kepada konfrontasi yang dikesali, didorong oleh pihak-pihak tertentu yang sengaja memburukkan dan mengapi-apikan keadaan.

"Tanggungjawab utama saya kini adalah membawa keselamatan dan kestabilan kepada negara ini bagi memastikan satu peralihan kuasa yang aman," katanya.

Mubarak turut berjanji akan meminda Perlembagaan bagi mengehadkan penggal pemerintahan Presiden dan membuatkan rakyat lebih mudah memilih calon pada pilihan raya Presiden. – AFP

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

ElBaradei kecamkenyataan Hosni

Posted:

ElBaradei kecamkenyataan Hosni

ElBaradei kecamkenyataan Hosni

KAHERAH 2 Feb. - Tokoh pembangkang Mesir, Mohamed ElBaradei menyifatkan Presiden Hosni Mubarak gagal memenuhi kehendak rakyat dan 'jaminannya' untuk tidak bertanding pada pilihan raya Presiden nanti, hanyalah satu penipuan semata-mata.

Penerima Hadiah Nobel Keamanan dan bekas Ketua Pengarah Agensi Tenaga Atom Antarabangsa (IAEA) itu berkata, Mubarak akan menjadi 'Presiden yang pincang dan ditimpa malang' sekiranya beliau tetap tidak mahu berundur.

"Beliau malangnya akan memanjangkan lagi penderitaan dalam tempoh enam hingga tujuh bulan lagi. Beliau terus memecah belahkan negara. Beliau membuatkan rakyat terus marah dan ia boleh berakhir dengan keganasan," katanya dalam satu wawancara dengan CNN.

Elbaradei yang muncul sebagai reformis Mesir turut menggelar Mubarak sebagai 'seorang diktator yang tidak mahu mendengar suara rakyat'.

Katanya, tindakan Presiden itu yang mengumumkan keenggannya untuk berundur 'jelas satu penipuan semata-mata'.

"Sesiapa pun yang menasihat Mubarak, orang itu memberi nasihat yang salah kepada beliau. Beliau hanya perlu berundur," katanya.

Sementara itu, parti pembangkang utama Mesir, Ikhwanul Muslimin mengecam kenyataan Mubarak yang tidak akan bertanding pada pilihan raya Presiden akan datang dengan alasan mahu memantau peralihan kuasa dalam keadaan aman.

Jurucakap parti tersebut, Mohammed Mursi berkata, tawaran itu langsung tidak memenuhi kehendak seorang pun daripada rakyat Mesir. - Reuters

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Berita Harian: Dunia

Berita Harian: Dunia


Pergolakan politik Mesir makin tenat

Posted: 02 Feb 2011 08:26 AM PST

Dunia

Prokerajaan, penunjuk perasaan bertempur

KAHERAH: Beratus-ratus penyokong kerajaan bertempur dengan penunjuk perasaan prodemokrasi di dataran Tahrir di pusat bandar Kaherah semalam, sehari selepas presiden Hosni Mubarak mengumumkan tidak akan bertanding mengekalkan jawatan pada pilihan raya September ini.

Perkembangan terbaru petang semalam itu membayangkan Mubarak memulakan langkah keras untuk menamatkan bantahan besar-besaran di seluruh Mesir yang memasuki hari kesembilan semalam.

Penunjuk perasaan berjumlah hampir sejuta di dataran itu berkata sesetengah daripada kumpulan prokerajaan itu adalah polis berpakaian preman. Sesetengah daripada mereka merempuh perhimpunan penunjuk perasaan menaiki kuda, unta dan kereta kuda, menghayun rotan dan kayu.

Kumpulan bertentangan itu dilihat menyerang dengan menumbuk, memukul dengan kayu dan membaling batu dengan anggota tentera yang mengawal di dataran itu tidak langsung campur tangan untuk meleraikan mereka.

Beberapa orang kelihatan cedera, manakala ramai melarikan diri.
Pertempuran itu tercetus ketika masyarakat antarabangsa memberi tekanan kepada Mubarak untuk meletak jawatan. Amerika Syarikat memberitahu beliau agar peralihan kuasa harus bermula segera.
Penyokong Mubarak untuk kali pertamanya keluar di jalanan dalam jumlah yang besar semalam, namun jumlahnya jauh lebih kecil berbanding penunjuk perasaan prodemokrasi.

Awal tengah hari semalam, penyokong Mubarak itu merempuh rantaian manusia yang dibuat oleh penunjuk perasaan prodemokrasi yang cuba melindungi ratusan ribu yang lain di dataran Tahrir.

Penyokong kerajaan itu mencabut sepanduk yang mengecam Mubarak dan pergaduhan menyusul ketika mereka bergerak ke arah tengah dataran itu.

Pertempuran itu tercetus beberapa jam selepas jurucakap tentera membuat kenyataan melalui televisyen menggesa penunjuk perasaan bersurai.

Di ISKANDARIAH, bandar kedua terbesar Mesir, pertempuran juga tercetus di antara penyokong kerajaan dan penunjuk perasaan sebaik saja ucapan Mubarak itu yang disiarkan secara langsung oleh televisyen berakhir.

Barisan pembangkang yang termasuk Ikhwanul Muslimin yang diharamkan kerajaan dan tokoh pembangkang Mohammed ElBaradei, membalas desakan tentera dengan menyatakan lebih banyak tunjuk perasaan akan diadakan.

Kumpulan itu berkata mereka akan hanya berunding dengan naib presiden Omar Suleiman seperti yang ditawarkan kerajaan selepas Mubarak meletakkan jawatan. – Reuters/Agensi


Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Ucapan Mubarak dicemuh rakyat

Posted: 02 Feb 2011 08:21 AM PST

Dunia

Pengumuman Presiden Mesir 'disambut' dengan batu, kasut penunjuk perasaan

KAHERAH: "Berani dia membuat kenyataan seolah-olah kami ini budak-budak," kata seorang penunjuk perasaan di dataran Tahrir di Kaherah selepas mendengar ucapan presiden Hosni Mubarak yang disiarkan secara langsung oleh televisyen awal pagi semalam.

"Jika dia mahu kekal sehingga September kami juga akan kekal membuat tunjuk perasaan sehingga itu," kata penunjuk perasaan itu.

Hampir sejuta penunjuk perasaan yang membanjiri dataran di pusat bandar Kaherah itu mengikuti secara langsung ucapan Mubarak melalui laporan rangkaian televisyen al-Jazeera yang ditayangkan di skrin besar. Ketika presiden yang dituntut rakyat berundur segera itu mengumumkan bahawa beliau tidak akan bertanding melanjutkan tempoh jawatan pada pemilihan presiden September ini, penunjuk perasaan menjerit kemarahan.

Skrin besar yang memaparkan wajah Mubarak itu dibaling dengan batu, diiringi laungan berkali-kali "Irhal, irhal" (berambus, berambus).

Pada satu ketika penunjuk perasaan menunjukkan kasut ke arah skrin berkenaan- satu penghinaan dalam budaya Arab.

Rata-rata penunjuk perasaan tidak puas hati dengan pengumuman Mubarak itu. Malah mereka bukan saja menuntut Mubarak berundur segera tetapi keseluruhan rejim parti Demokratik Kebangsaan pimpinannya.

"Mungkin pengumuman itu memadai untuk menyejukkan hati kami beberapa hari lalu, tetapi sekarang ia sudah terlambat," kata Amr Gharbeia, seorang aktivis yang memasang khemah di dataran itu.

"Ia hanya membuat kami marah," kata seorang lagi penunjuk perasaan, Ibraheem Kabeel, seorang doktor berusia 26 tahun.

Seorang tokoh aktivis terkenal, Gamila Ismail, menolak tawaran presiden itu.
"Dia langsung tidak faham. macam mana boleh diadakan pilihan raya umum yang bebas dan adil jika sistem politik yang dicemari undang-undang darurat masih kekal," katanya.

"Bagaimana boleh ada keadilan politik jika kerajaan menguasai semua institusi politik," katanya. – Agensi


Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Posisi Mubarak Kian Terpojok

Posted: 02 Feb 2011 12:18 PM PST

WASHINGTON - Gelombang demonstrasi anti pemerintah yang tak juga mereda membuat posisi Presiden Mesir Hosni Mubarak kian terpojok. Apalagi setelah bentrokan fisik akhirnya pecah antara massa pro pemerintah dan demonstran anti pemerintah.
 Seorang pejabat senior di Pemerintahan Amerika Serikat yang menjadi sumber anonim Reuters mengatakan, saat ini tengah terjadi perdebatan di antara orang-orang terdekat Presiden Mubarak.
Perdebatan itu menyangkut apakah dia perlu berbuat lebih banyak untuk menenangkan demonstran anti pemerintah.
 
"Kami pikir ada perdebatan terjadi di antara orang-orang terdekat Presiden Mubarak mengenai pertanyaan itu atau pada fakta bahwa mereka telah bergerak tetapi tidak cukup jauh atau tidak cukup cepat," kata sumber tersebut kepara Reuters, Rabu (2/2/2011).
 
Lebih lanjut, dia mengatakan kekerasan yang terjadi di jalanan dan militer yang berada pada posisi sulit di dalamnya, bisa sangat meyakinkan militer bahwa sesuatu yang lebih harus dilakukan dan hal itu bisa menyebabkan tekanan tersendiri bagi Mubarak. (abe)
(hri)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Satu Tewas, Ratusan Luka-Luka

Posted: 02 Feb 2011 11:57 AM PST

KAIRO - Sedikitnya satu orang tewas dan 400 lainnya luka-luka dalam bentrokan antara pendukung Presiden Mesir Hosni Mubarak dengan demonstran anti pemerintah di Tahir Square pada Rabu (2/2/2011) sore waktu setempat. Demikian diberitakan Al Jazeera berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Mesir.
 
Dalam bentrokan yang masih berlanjut hingga saat ini, masing-masing kelompok saling menyerang dengan menggunakan batu, tongkat dan juga bom rakitan.
 
Kuat dugaan, pemerintah berada di balik bentrokan ini karena sebelumnya militer mengizinkan ratusan massa pro Mubarak, dengan bersenjatakan tongkat dan pisau memasuki Tahir Square yang menjadi pusat konsentrasi massa anti pemerintah. Kelompok oposisi menuduh Mubarak telah mengirim preman untuk menekan kelompok anti pemerintah.
 
Walupun ratusan orang terluka dalam bentrokan tersebut, hingga kini dilaporkan belum ada ambulan atau petugas medis yang menangani korban. Akibatnya, para demonstran harus saling menolong sastu sama lain. (abe)
(hri)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


DPR Menistakan KPK

Posted: 02 Feb 2011 03:30 PM PST

DPR Menistakan KPK

Penulis: Maria Natalia | Editor: Tri Wahono

Rabu, 2 Februari 2011 | 23:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Budayawan M. Sobari dan Mantan Wakil Ketua KPK, Erry Riana Hardjapamekas mendatangi KPK untuk memberikan dukungan terhadap dua pimpinan KPK, Bibit S Rianto dan Chandra M Hamzah yang ditolak oleh komisi III dan juga Timwas Century. Mereka mengecam tindakan anggota DPR-RI sebagai bentuk penistaan KPK.

"Undangannya lima (lima pimpinan KPK) tapi duanya (Bibit-Chandra) ditolak itu namanya menista. Itu langkah dari wakil-wakil rakyat yang selama ini tidak mewakili rakyat. Jelas tindakan yang dilakukan itu merupakan penistaan kepada KPK," tegas Sobari di depan KPK, Rabu, (2/2/2011).

Penolakan itu, tambah Sobari, karena DPR merasa kalah dalam kasus deponeering. Deponeering Bibit-Chandra ditolak oleh DPR, namun tiga lembaga besar, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, dan Mahkamah Konstitusi menyetujui deponeering tersebut. Tiga lembaga besar ini akhirnya mengeluarkan pernyataan deponeering untuk kedua pimpinan KPK tersebut.

"Itu karena mereka kalah, nah yang men-deponering itu kan Kejaksaan agung sudah berkonsultasi dengan Kepolisian, kemudian Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Tiga lembaga penegak hukum yang mempunyai kewenangan penting untuk urusan itu. ini perkarànya hukum bukan politik, tapi mereka (DPR) berbicaranya tentang politik," tegasnya.

Sementara Erry Riana, tidak memberikan komentar. Ia mengatakan tujuan kedatangannya dengan M.Sobari sama.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sulitnya Sampai ke Bandara Kairo

Posted: 02 Feb 2011 01:38 PM PST

ERROR: The requested URL could not be retrieved

While trying to retrieve the URL: http://nasional.kompas.com/read/xml/2011/02/02/21381832/Sulitnya.Sampai.ke.Bandara.Kairo

The following error was encountered:

  • Unable to forward this request at this time.

This request could not be forwarded to the origin server or to any parent caches. The most likely cause for this error is that:

  • The cache administrator does not allow this cache to make direct connections to origin servers, and
  • All configured parent caches are currently unreachable.

Your cache administrator is root.


Generated Wed, 02 Feb 2011 21:36:00 GMT by mp-ws-04 (squid/2.6.STABLE6)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.