Rabu, 2 Februari 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Tentara Australia Tewas Terkena Bom Rakitan

Posted: 02 Feb 2011 07:45 PM PST

Sidney (ANTARA News) - Seorang tentara Australia tewas dan satu lainnya terluka akibat sebuah bom di tepi jalan di Afghanistan sehingga menambah jumlah tentara Australia yang tewas dalam konflik itu menjadi 22, demikian Kementerian Pertahanan Australia, Kamis.

"Dengan penyesalan yang dalam dan tulus saya harus memberi tahu Anda bahwa seorang tentara Australia tewas akibat bom rakitan (IED) di Afghanistan," kata penjabat kepala pasukan pertahanan, Letnan Jendral David Hurley, kepada wartawan di Canberra.

"Tentara kedua luka serius dalam insiden itu," sambungnya.

Kopral Richard Edward Atkinson (22) yang baru bertugas ke Afghanistan, tewas ketika berpatroli di Deh Rahwod di Uruzgan, wilayah selatan Afghanistan yang menjadi pusat gerilya pimpinan Taliban.

Saat insiden itu, kedua anggota Resimen Teknik Tempur Pertama yang bermarkas di Darwin itu sedang berpatroli berjalan kaki bersama dengan tentara-tentara Afghanistan.

Nama tentara yang terluka tidak diberitahukan atas permintaan keluarga.

Tahun lalu adalah yang paling mematikan menurut catatan, dari 1.550 tentara Australia yang dipergelarkan di Afghanistan, banyak yang diantaranya meninggal sejak 2001.

Taktik untuk menempatkan IED yang dirakit dengan mudah dan murah telah meningkatkan jumlah korban militer dan sipil sejak bom itu diimpor dari konflik di Irak.(*)

Sys/S008

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

AS Minta Wapres Mesir Selidiki Kekerasan di Kairo

Posted: 02 Feb 2011 05:28 PM PST

Berita Terkait

Video Terkait

Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton Rabu minta wakil presiden Mesir untuk menyelidiki orang-orang yang berada di belakang kekerasan di jalanan Kairo dan membebani mereka tanggungjawab, demikian AFP melaporkan.

Hillary Clinton juga menekankan dalam pembicaraan telpon dengan Wakil Presiden Omar Suleiman bahwa transisi politik harus dimulai sekarang, kata seorang jurubicara departemen luar negeri AS.

"Ia menekankan lagi kutukan kami pada kekerasan yang terjadi hari ini, mendorong pemerintah (Mesir) untuk membebani mereka yang bertanggungjawab, tanggung jawab penuh atas kekerasan itu," jelas jurubicara Philip Crowley.

Para pendukung setia Presiden Mesir Hosni Mubarak telah menyerang benteng pertahanan demonstran antirezim, Rabu, yang memicu bentrokan berdarah yang menyebabkan ratusan orang terluka dan satu tentara dilaporkan tewas.

"Kami tidak tahu siapa yang melepaskan penjahat-penjahat kejam itu di jalanan di Kairo ... siapapun mereka, ada keharusan untuk dimintai tanggung jawab di sini. Ini jelas upaya untuk mengintimidasi demonstran," Crowley menambahkan. (S008/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan