Sabtu, 4 Ogos 2012

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Hilangkan Penat, Momo Pilih Bali

Posted: 04 Aug 2012 05:44 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Narova Morina Sinaga atau yang lebih dikenal dengan Momo 'Geisha' rupanya sering mengunjungi Bali. Tujuannya tak lain sekedar menghilangkan berlibur meski hanya satu hari alias berangkat dan pulang pada hari yang sama.

"Justru kadang kalau aku lagi bete banget suka PP (pergi pulang) ke Bali. Kalau misalnya ada yang bikin sebel aku ngabur. Suka ditanyain di bandara, ini orang ngapain ke bandara cuma PP," terang Momo saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Vokalis band Geisha ini memang suka dengan hobi traveling. Jika sudah berkunjung ke suatu tempat Momo juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu untuk menikmati suasana alam sekaligus berbelanja. Selama liburan, ia juga enggan memikirkan pekerjaan.

"Seneng banget. Aku suka menikmati suasana, shopping juga. Kebetulan kalo jalan-jalan otak aku buat jalan-jalan bukan kerja," tambahnya.

Meski sering berlibur, Momo tetap profesional menjalani pekerjaannya. Ia akan pergi jika memang jadwalnya memungkinkan untuk itu.

Tina Toon Kecanduan "Online Game"

Posted: 04 Aug 2012 05:13 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti remaja pada umumnya, penyanyi Tina Toon juga mulai kecanduan online game. Pelantun 'Bolo-Bolo' ini bisa menghabiskan setengah hari di depan layar komputer untuk sekedar bermain game.

"Tetris. Aku gila banget sama tetris. Jadi kalo main tetris yang di facebook pernah sampe setengah hari. Nagih soalnya mainnya," katanya saat dijumpai ke Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Sabtu (4/8/2012).

Menurutnya, tak selamanya kecanduan online game berdampak buruk. Dengan bermain game sedikit banyaknya pengguna akan mengerti tentang mengoperasikan komputer.

Selain itu, online game bisa dijadikan lahan bisnis. Tina juga sempat tertarik dengan bisnis seperti itu. Namun ia mengaku masih ingin fokus di kuliahnya saat ini.

"Aku memang sekarang tertarik. Karena mikirnya kita jadi artis maksudnya enggak selama-lamanya. Harus ada sampingan. Cuma belum tahu apa karena sekarang masih kuliah," tutupnya.

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Korban banjir korut 169 orang, 400 hilang

Posted: 04 Aug 2012 09:07 PM PDT

Pyongyang (ANTARA News) - Jumlah korban tewas akibat banjir di Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) meningkat menjadi 169 orang, sementara 400 lainnya masih hilang, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) Sabtu.

Jumlah orang yang terluka dalam banjir yang disebabkan oleh hujan lebat dari akhir Juni sampai 31 Juli juga naik menjadi 144, dengan jumlah tunawisma melonjak menjadi 212.200, kata kantor berita resmi Korea Utara.

Selain itu, lebih dari 8.600 tempat tinggal sejauh ini telah hancur, 43.770 rumah terendam, sedikitnya 65.280 hektar lahan pertanian hancur, dan lebih dari 1.400 tempat pendidikan, kesehatan dan bangunan pabrik terendam.

Para pejabat di seluruh negeri sedang mengunjungi daerah-daerah yang dilanda banjir, diperlukan untuk mengambil langkah-langkah bantuan bencana, kata KCNA.

Hujan lebat dan banjir telah memperburuk kekurangan pangan yang sudah parah, yang disebabkan oleh kekeringan musim semi.

PBB Jumat mengatakan bantuan pangan segera diminta untuk mendukung bantuan yang tengah berlangsung dan upaya pemulihan di daerah-daerah yang terkena bencana di seluruh negeri.
(H-AK)

Bank Dunia siapkan hibah untuk reformasi Myanmar

Posted: 04 Aug 2012 09:04 PM PDT

Bank Dunia (ANTARA News/ist)

Kebutuhan bagi warga sangat besar, dan Bank Dunia bekerja sama dengan sejumlah mitra untuk mendukung reformasi pemerintah yang dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menyiapkan dana hibah hingga sebesar 85 juta dolar AS untuk mendukung reformasi Myanmar guna memberikan manfaat bagi masyarakat di negara tersebut melalui pembangunan pembangunan berbasis komunitas.

"Kami berkomitmen menghapus kemiskinan dan membuka kantor baru di Myanmar yang akan membuat kami dapat menjangkau kalangan orang-orang yang termiskin," kata Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Menurut Jim Yong Kim, kalangan orang-orang tersebut telah terpisahkan dengan keadaan ekonomi global dalam jangka waktu yang lama sehingga sangat penting bagi mereka untuk menerima manfaat yang nyata dari berbagai reformasi yang sedang dijalankan oleh pemerintahan Myanmar.

Dana hibah tersebut juga dimaksudkan untuk menggelar program pembangunan berbasis komunitas yang dapat membuat masyarakat Myanmar itu sendiri untuk menentukan apakah mereka ingin berinvestasi di sekolah, jalan raya, prasarana air bersih, atau beragam proyek lainnya.

Sedangkan Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Pamela Cox mengatakan bahwa warga Myanmar termasuk salah satu warga termiskin di kawasan tersebut.

"Kebutuhan bagi warga sangat besar, dan Bank Dunia bekerja sama dengan sejumlah mitra untuk mendukung reformasi pemerintah yang dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat," kata Pamela Cox.

Dengan demikian, menurut dia, maka hal tersebut juga akan menjadi landasan yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat dan menciptakan kesempatan bagi banyak warga di negara tersebut.

Lembaga keuangan multilateral itu juga memperluas asistensi teknis dan menyediakan keahlian global untuk membantu pemerintahan Myanmar dalam meberikan jasa layanan kepada rakyatnya.

Saat ini, Bank Dunia juga tengah mengadakan riset ekonomi di Myanmar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dalam hal kemiskinan guna membantu memperluas dan memodernisasikan sistem finansial dan meningkatkan iklim bisnis.

"Tindakan di area-area ini akan membantu pemerintahan menarik investasi luar negeri yang bertanggung jawab, memperluas perdagangan, mengelola sumber daya alamnya secara lebih baik dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan kesempatan bagi masyarakat," katanya.
(M040)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Irjen Djoko Harus Dijerat dengan Pasal Pencucian Uang

Posted: 04 Aug 2012 10:13 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi diminta menjerat tersangka kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM), Irjen (Pol) Djoko Susilo, dengan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Dengan demikian, asal usul dan aliran harta yang diduga merupakan hasil tindak pidana korupsi yang bersangkutan dapat terlacak.

"Harus, kasus-kasus korupsi ini harus menggunakan pendekatan itu, dan yang diduga terlibat akan buktikan hartanya di pengadilan," kata Ketua Divisi Investigasi Indonesi Corruoption Watch (ICW), Agus Sunaryanto di Jakarta, Sabtu (4/8/2012).

Dia mengatakan, KPK harus melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keuangan (PPATK) dalam melacak aliran dana mencurigakan terkait Djoko. Langkah KPK yang berniat memblokir rekening Djoko, menurutnya sudah tepat. Dengan begitu, tidak ada perpindahan atau pengalihan aset lagi yang mungkin dilakukan Djoko.

Dalam kasus dugaan korupsi simulator SIM ini, KPK menjerat Djoko dengan pasal penyalahgunaan wewenang. Djoko bersama-sama dengan Brigjen (Pol) Didik Purnomo, Budi Susanto, dan Sukoco S Bambang, diduga menyalahgunakan kewenangan sehingga menimbulkan kerugian negara atau menguntungkan pihak lain dalam pengadaan simulator tersebut.

Diduga, kerugian negara akibat perbuatan mereka mencapai Rp 90 miliar hingga Rp 100 miliar. Penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Simulator Kemudi SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri 2011 ini akan terus dikembangkan. Bahkan, KPK sudah berpikir untuk menjerat tersangka dengan pasal TPPU.

"Proses pengembangan yang berjalan akan diperlukan menggunakan pasal-pasal lain (TPPU)," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto saat menjawab wartawan, Kamis (2/8/2012).

Aset rumah

Sebelumnya, koordinator Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Boyamin Saiman melaporkan ke KPK aset senilai Rp 40 miliar yang diduga milik Djoko. Aset yang dilaporkan tersebut berupa tanah dan bangunan seluas 5.000 meter persegi di Jalan Perintis Kemerdekaan Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Surakarta.

"Tanah dibeli sekitar tahun 2009 dan dimulai pembangunan rumahnya tahun 2010-2011," kata Bonyamin Saiman saat mendatangi gedung KPK, Kamis (2/8).

Dia menjelaskan, tanah yang berada di pusat kota Solo itu harga per meter perseginya tahun 2009 sekitar Rp 5 juta. Jika dikalikan 5.000 m2, maka tanah tersebut bernilai Rp 25 miliar. Sementara untuk bangunannya seluas 2.500 m2, diduga bernilai Rp 10 miliar, dengan nilai mebeler dan barang antik Rp 5 miliar, sehingga total asetnya Rp 40 miliar.

"Sedangkan harga tanah sekarang sekitar Rp 7 juta m2," ujarnya.

Bonyamin menduga, ada pengaburan yang dilakukan dalam kepemilikan aset tersebut karena di gerbang rumah dipasang papan nama berinisial CC. Sementara menurut Boyamin, notaris yang mengurus proses jual beli dan balik nama tanah tersebut menyatakan kalau aset itu dibayar oleh Djoko.

Selain Bonyamin, sebelumnya, seorang pembaca Kompas menelepon pada Rabu (1/8/2012) pagi, meminta wartawan mengecek rumah dengan pendopo besar yang disebut milik Djoko Susilo. Rumah besar itu terletak sekitar 3 kilometer dari Plaza Cibubur arah Terminal Leuwinanggung.

Rumah dengan panjang hampir 150 meter dan lebar 80 meter di Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok, terlihat mencolok di tengah permukiman warga yang berimpitan di Jalan Jambia, di belakang kompleks rumah dengan pendopo itu.

LHKPN Djoko

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke KPK, harta kekayaan Djoko tercatat Rp 5,6 miliar. LHKPN tersebut dilaporkan pada 20 Juli 2010 saat Djoko menjabat Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

Djoko tercatat memiliki harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di bilangan Jakarta Selatan. Pria yang pernah dianugerahi penghargaan Inovasi Citra Pelayanan Prima I dan II pada 2006 serta 2008 itu juga tercatat memiliki sepetak tanah di kawasan yang sama.

Selain itu, Djoko tercatat mempunyai satu Toyota Innova yang dibeli 2005, serta harta bergerak lain seperti logam mulia, batu mulia, barang antik senilai Rp 500 juta. Djoko juga mempunyai giro setara kas seharga Rp 237 juta. Setelah 2010, tidak ada lagi LHKPN yang disampaikan Djoko ke KPK.

Editor :

Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Tingkatkan Kualitas Kader, Demokrat Perketat Rekrutmen

Posted: 04 Aug 2012 10:13 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengatakan bahwa partainya tengah melakukan rekrutmen kader untuk menyambut Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Dalam rekrutmen kali ini, seleksi akan dilakukan secara ketat untuk meningkatkan kualitas kader di parlemen.

"Karena kader sumber daya makin banyak dan kualitasnya semakin bagus, maka seleksi calonnya semakin ketat. Seleksi calonnya sangat mempertimbangkan faktor-faktor obyektif," ujarnya usai acara buka puasa bersama di rumah Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf di Jl Batu Sari I, Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/8/2012).

Ia mengungkapkan, semua partai pasti ingin melakukan rekrutmen kader yang lebih memiliki kualitas, baik di DPR pusat, DPRD tingkat Provinsi maupun di DPRD di Kabupaten Kota. "Boleh dibilang rekrutmen Partai Demokrat berdasarkan married system," lanjutnya.

Namun, Anas tak menjawab pertanyaan para wartawan mengenai, apakah rekrutmen tersebut dilakukan setelah melihat fakta ada kader yang tersangkut kasus korupsi. Ia menampik hal itu dengan menegaskan, jika dipetakan secara luas, masih banyak partai politik yang memiliki kader bermasalah selain Partai Demokrat.

"Pada waktunya, rakyat akan tahu berapa kader dari partai apa, kapan dan di mana melakukan kesalahan. Kami yakin Partai Demokrat posisinya yang melakukan kesalahan tidak sebanyak dari partai lain," lanjutnya.

Meski demikian, ia tetap menganggap kasus korupsi yang menimpa beberapa kadernya, merupakan hal serius dan perlu mendapatkan perlakuan khusus. Oleh sebab itu, rekrutmen kader tersebut dilakukan sebagai bagian dari koreksi internal partai incumbent tersebut.

"Oleh sebab itu kami melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan. Itu memang harus dilakukan setiap saat, ada masalah atau tidak ada masalah. Tapi pada waktunya peta politik kepartaian di Indonesia, siapa yang lebih banyak masalahnya, agar rakyat mendapatkan keadilan informasi," lanjutnya.

Editor :

Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Ingin Pernikahan Bahagia? Temukan Pasangan Ideal Anda

Posted: 03 Aug 2012 06:57 PM PDT

}ks6L>NKwrtwI}:Nh,?II,e۾nױ$ @$H׋2.r,{d?"f\98۾ow~8/%Nz~')>L]Oiooo QE<٪4e%Hbnv{"1`52PW=D6e4,·ַv9| l 2ˣGJPPN*!s' e NhMX_ȔBH!H@x*R^ {C oCUk U熮tCcXCռaVaֿ0H9Go9#汐F~hOLEy02]׿#Y̺c!-4?~wGr}+q_;:FWW?ljβ2egxzl5GǐQ^{̠roBBA>@!C&G55CzM*q>3SrCKF4䈃I(5S:b}j*!10@O=+U!wYh6=u %FR h.Bl2ַ[8tuK|*k rEAǥ#C7*jBV%ܯ] AOAj߼Aw'(oГL%М¤jti۶i1zwŘ(4~%W#+TuHX?50����]0%n!989BfO?bK1d=,mۈ7(qG JE}gBvn?e'찰Щ(C!BKV{XG^Upۭ #d,pؿjW`XBAd,UHa*Z4>:/|LVg`;DJ3] ۝[?@6ε.D"NI琦}:lFJkb+AZ_M=ke\_/iU 9%ڪAʿ]3յ,tE̤Q,"j2=wHg-~v &7'#,C?hh7o <=1_Fd7nZ&Ќ"A%vs-%4pwϥ$TES-Hb=pcsX)ګص߼9NY[7v4 G 7{^@#=קfnWVwk)rvU13y c&.ÄYxwdR!kÐNYMܓ{郂kt\#h IPA0L.rY$ʜQ!dccBj.q-jRWЧ|:98><<?,+|L9k-V ׭\,/5஁(X.5 ; \[C4\vaު1Fدwjيj gӤ!fkl6@)lpF*H*'·HL?,S2"V"S_^0'0\C>fgrXsI٥$3&?QBL@qlXzcܔyQn3]=: }WhM |lG%"~[hB 4=DϬ^=xrethY56=8Rl | =hQww%VWH'e}>y8aąA()LX7h3)El0wM+bχ &Dm eSwb8+*l*NhOVȓfA"VXZA&"6[9xҜtp-tHFk'n=᠎ xi6-jQw/e_XצZeeQx˵j_Dz~qz4m_[o #?17]#!oCG}-yTg$Gv@۝-GZ47;]AҨԿl{}tC!5;uL8 @s5#*kM6.~ȚͦPzyHY49f[[+YN!{='G9͒h(h8)b|dY4'guV6e nX}-W{bsôn 9s/jS ƒfUA#=#& 2/jXt2yx6Eܟ7ɓ9sa^"1Ԯ:NpGݘ ݋0 IeZF S9lޱT,]br}g7%v+o䞼.AR˚VgRK1[0t0~9;}yAt |4Mrd:-fvoR@Ip5$LqԏnPH?V+)Q-x:0HMy&M::f:e$"$dѡEz'|]iS鵲CUu:kH/1qRaZ--Q4ۥӭ#;.K3})xb~[niͬjKVEON?Ó냥髹~T:^gmx= ڨ>6/t/Hmo,;#^*y8FJCkh̥_eR!+sk`(e$y}냦&}qӆIo~w(q/OfV(H1ǩq%L:/_KU7mڲ[]aolvkqvÉZ Sk^ ^T\nlTs0Ɠ֨d;\Z&yQ!&{A^kŜ˳ӏuζ7ql{s$yE/X?yB;0V?#l*d&CWV*=EyB,8cn)+!b0(:)lKQQd`İb!lS SJ S(> Q|+9!%0x\_>'>1O./0#0|om=~${N0?K'R" mow &B$Y ~&!MZ5+ٴ.7K?uP5TiP{gh =c2x*

N!qmC>(ǔDS=-^"?a\C74qOG.At a*?*sM !lR;M@0g4fޠ郵$п'T:%4l?Lx"}p 3'4gup4 @rl18.ZeSHrF#Z묩\IH#b'ws#jS Y8ʢM%'g^?,IbUWΠ*Ĕ.38@NCm3;Bl:U^ÿT)Ť*N7Ygˤ6MT9F|w h2䡈$TzW˧$O5ʣ i_n0.í3dI8Z!LDRRίrw&z=6TI:}Z`@OH%L׮tgmu1%1ՖnLhCKޗ$;/$u[6[k-]>ZGgT=@l$n͠tEnp}$0@UY`x%dCF^;3e S4'#TӮ~e3)6Gjk,SMl-65{¦Z?[o-tއky]e Qo,ANd r%Bu)F>+m@^ŵ`lK%Ю%>1?It_+Piڤnw` IoB7/%1^z\Ww:W^ŷ֤oyQ oή>{| H}.2Mӌ8'.o%\NIHӺTW<.j=xAr/~;jѰTE\nS|l�jYbo~K:&pM rDЂ\2;攺A9SQGus3yy`WYp3`e쳺@ԅ1o<{n97zF]翜77:ͯl |JO4?ȾK~"A,+o2-f^+t0qv_]f~Uo_F!/Yc ^Q/Vڴ(s,`DeZJ,YC(ĭI|Ɗ$}.5QOv朑|Hţi]1F'R:7H@B|HIM!:l|@Tt#>P)lҭWT&ϥ=R1Q j \!,8:UF{wrt} |rp[-|q19:(6n$:&>CI>̵z<ԍ36vRn ;):j&|ȔQL oޝatqK.hi6-RMAՕ盗V: +U|ɠCw k=xu2r|Y ::?j2ȭ3\zC&ZsupUlb0 "OBϐx%[i; Jv@VCe{7̣}9O?&0z=Zr@MunHf~謬6A"7 rOC0V{O$'/ F-cV~B$K/ɌVTP{+&!{^����_3ʪ?8~Hށ=d;Ō6u?"w;VKY:،oG>wwoہc)oŘA-n@UGꏊ%%=db@6> |B[԰Ij?Ԫ[EjT%HRѩRZ)9 !ƭRa˝޴G3Sr 4hW̍N\Kf+^dU.*-^+`^.ŧ=S~Mocl%}籇?p~ 6

}ks6L>NKwrtwI}:Nh,?II,e۾nױ$ @$H׋2.r,{d?"f\98۾ow~8/%Nz~')>L]Oiooo QE<٪4e%Hbnv{"1`52PW=D6e4,·ַv9| l 2ˣGJPPN*!s' e NhMX_ȔBH!H@x*R^ {C oCUk U熮tCcXCռaVaֿ0H9Go9#汐F~hOLEy02]׿#Y̺c!-4?~wGr}+q_;:FWW?ljβ2egxzl5GǐQ^{̠roBBA>@!C&G55CzM*q>3SrCKF4䈃I(5S:b}j*!10@O=+U!wYh6=u %FR h.Bl2ַ[8tuK|*k rEAǥ#C7*jBV%ܯ] AOAj߼Aw'(oГL%М¤jti۶i1zwŘ(4~%W#+TuHX?50����]0%n!989BfO?bK1d=,mۈ7(qG JE}gBvn?e'찰Щ(C!BKV{XG^Upۭ #d,pؿjW`XBAd,UHa*Z4>:/|LVg`;DJ3] ۝[?@6ε.D"NI琦}:lFJkb+AZ_M=ke\_/iU 9%ڪAʿ]3յ,tE̤Q,"j2=wHg-~v &7'#,C?hh7o <=1_Fd7nZ&Ќ"A%vs-%4pwϥ$TES-Hb=pcsX)ګص߼9NY[7v4 G 7{^@#=קfnWVwk)rvU13y c&.ÄYxwdR!kÐNYMܓ{郂kt\#h IPA0L.rY$ʜQ!dccBj.q-jRWЧ|:98><<?,+|L9k-V ׭\,/5஁(X.5 ; \[C4\vaު1Fدwjيj gӤ!fkl6@)lpF*H*'·HL?,S2"V"S_^0'0\C>fgrXsI٥$3&?QBL@qlXzcܔyQn3]=: }WhM |lG%"~[hB 4=DϬ^=xrethY56=8Rl | =hQww%VWH'e}>y8aąA()LX7h3)El0wM+bχ &Dm eSwb8+*l*NhOVȓfA"VXZA&"6[9xҜtp-tHFk'n=᠎ xi6-jQw/e_XצZeeQx˵j_Dz~qz4m_[o #?17]#!oCG}-yTg$Gv@۝-GZ47;]AҨԿl{}tC!5;uL8 @s5#*kM6.~ȚͦPzyHY49f[[+YN!{='G9͒h(h8)b|dY4'guV6e nX}-W{bsôn 9s/jS ƒfUA#=#& 2/jXt2yx6Eܟ7ɓ9sa^"1Ԯ:NpGݘ ݋0 IeZF S9lޱT,]br}g7%v+o䞼.AR˚VgRK1[0t0~9;}yAt |4Mrd:-fvoR@Ip5$LqԏnPH?V+)Q-x:0HMy&M::f:e$"$dѡEz'|]iS鵲CUu:kH/1qRaZ--Q4ۥӭ#;.K3})xb~[niͬjKVEON?Ó냥髹~T:^gmx= ڨ>6/t/Hmo,;#^*y8FJCkh̥_eR!+sk`(e$y}냦&}qӆIo~w(q/OfV(H1ǩq%L:/_KU7mڲ[]aolvkqvÉZ Sk^ ^T\nlTs0Ɠ֨d;\Z&yQ!&{A^kŜ˳ӏuζ7ql{s$yE/X?yB;0V?#l*d&CWV*=EyB,8cn)+!b0(:)lKQQd`İb!lS SJ S(> Q|+9!%0x\_>'>1O./0#0|om=~${N0?K'R" mow &B$Y ~&!MZ5+ٴ.7K?uP5TiP{gh =c2x*

Kiat Merawat Rambut bagi Pengendara Motor

Posted: 03 Aug 2012 06:17 PM PDT

}ks۶tG=SQVǷnۯLDH[ Ҏ>. EJ%m_7%r]./N4\riXKȶ~trQ_>umA8}}}iA\],?ZQNc7{~*u/.|4&XD%ILt'whDɧ =[Х=S,{G3?B #m/ߒєF\mϧo8L""ܡ32%$8%R@ saI3KATNdaDM&KRˁ(+ ScY:(Rĝ&P{"[w-~G[ÖdeRm).[0*JV[W.2J9n, <$-5F[\jڃU``€þq} SahI=y4 旛;?ҧ?q|u~/5h˲2e_ψ ,kL'ADo)VG4b]>f"~pY[ch;mïj$sA C˗˚LpNXx.n%S߁ >GFg$EfS׭Qh_b@*5!w"6GLL$ruK|j rEȧ1#g *jGB|^o\ A=4$oy*+6 GWWrC M@K!>SҵKYX2sL}<:9.\_HL* ;P},;hw%KF$W&1"O%F5~*k`nU;&K2 uiyjd:_G|_I14rmD|t|p}+n">#%̌1Q,4r iU^!!Xwsk%]n'm.+N x2IPEWxF=+pZ 2l{*~0-X\]Nok1l.NBs= [!9ؾ/-+A`H"fH3n>K_6;5h*x!M^h*u.joVS mՠE߭YTZ`Y%sindt8CCɗEzMja4Wn{k\/ۮ$Sh"ܫ'q-Ys[3~PBvAjWLaP ;a~z=[<-윈FʹvDB)>4\ӛ[[u&1٥>ܰ@D$3cu#$Ff Y,¾=qV"۷0tɪF8𭇄E|ܸt@3v+O^2/p&ÃZD"k-Txӧ˦J)k:G)'SWfXoM ܲf Wx''USlFm u 7e8K\0b=MV7`jvi~ai)FolyD54m P1u{;$r*JIs-S7s+\S*+c Y,R ]W傟N>[%:l[J7W[#I僲zR ڤХa>M"Qp4?PP@I4.#w3ƀȵ7>8J)z!'(?CiboKg9aE%gkq8ZCr!>/O$%U+')sF̡3szXĤ3G4vF\ C^Rx,.$gWgK\?Qee. 8 pT/K~>c~b#n;n_wrw{BT[0p,}#{\B2 zbTNã+DĪQâJp*8EUh[弢\ȨE6px3 BF1{E`fCO]hK,DC@7h'RhWVf~CyNوײ $4 cy"d!Aa sFԇ3r!AM! fD-eSwfLV\dlffTwrVUqu1y(Hy/XUvb"2ZQ99 wH#ndO\{ʄ:60i|S fTX_XMkQĵ`Vk<_Fz~qzm`MqQuxLQOAoQZ"s^#A;bDBaG~U۽>ą YV_@j0_Bxsk=""#H5ZcDn+WT_(5 oc"tAzN.~\+s2(h4.)ȲhAꑭ|H0K=H?_)ZA&rkCi:k͢|m=6y4'S8O4U 09{F#[gDE ,d08yYvH]RAŸ\sB;4šI31ZQȄDkė>aiuL&osC5N_;EpɚS@N"'/41Ӏ-hsqGõ{öG Gq{LGlb7l6ow_C6d1fQ2g0k;dlM?Rn§u+3k--↑94F=soҝh6t;yfDq!uU֬*e$g?*$X߂$ yx<~.H¾R̦Z.1Rkn&a#!MY0hC[2hB3UJU4KLAT`%)O8:;fYjW]zZ-Y\qIqHs.o 1z&osY(\~$'+.قf?{n&%Ӯoo~m5O|<ǜFs_YD+ Y-EeDg=p7П9s+|n 0NZdL'BIQ冠,MP+e[l<.P\`knTst˺AWKpڻiΎM{kٵa*jcBd{̣3ɔY{zѐRӔ(6#c/,KpzvEo҇n7ҷv+}{oyEV9Sا%x8ndؐ34!Bf.5R܇xСNk[ d@pmr2;+J8d4%S.0&`X)C,rd@gLLȷPY14(1]{\[]&fhP5&U5r,kD:sP(c~GeMo6_J8׮b.(Lt T{@Pؾ:`bP!ټ

}ks۶tG=SQVǷnۯLDH[ Ҏ>. EJ%m_7%r]./N4\riXKȶ~trQ_>umA8}}}iA\],?ZQNc7{~*u/.|4&XD%ILt'whDɧ =[Х=S,{G3?B #m/ߒєF\mϧo8L""ܡ32%$8%R@ saI3KATNdaDM&KRˁ(+ ScY:(Rĝ&P{"[w-~G[ÖdeRm).[0*JV[W.2J9n, <$-5F[\jڃU``€þq} SahI=y4 旛;?ҧ?q|u~/5h˲2e_ψ ,kL'ADo)VG4b]>f"~pY[ch;mïj$sA C˗˚LpNXx.n%S߁ >GFg$EfS׭Qh_b@*5!w"6GLL$ruK|j rEȧ1#g *jGB|^o\ A=4$oy*+6 GWWrC M@K!>SҵKYX2sL}<:9.\_HL* ;P},;hw%KF$W&1"O%F5~*k`nU;&K2 uiyjd:_G|_I14rmD|t|p}+n">#%̌1Q,4r iU^!!Xwsk%]n'm.+N x2IPEWxF=+pZ 2l{*~0-X\]Nok1l.NBs= [!9ؾ/-+A`H"fH3n>K_6;5h*x!M^h*u.joVS mՠE߭YTZ`Y%sindt8CCɗEzMja4Wn{k\/ۮ$Sh"ܫ'q-Ys[3~PBvAjWLaP ;a~z=[<-윈FʹvDB)>4\ӛ[[u&1٥>ܰ@D$3cu#$Ff Y,¾=qV"۷0tɪF8𭇄E|ܸt@3v+O^2/p&ÃZD"k-Txӧ˦J)k:G)'SWfXoM ܲf Wx''USlFm u 7e8K\0b=MV7`jvi~ai)FolyD54m P1u{;$r*JIs-S7s+\S*+c Y,R ]W傟N>[%:l[J7W[#I僲zR ڤХa>M"Qp4?PP@I4.#w3ƀȵ7>8J)z!'(?CiboKg9aE%gkq8ZCr!>/O$%U+')sF̡3szXĤ3G4vF\ C^Rx,.$gWgK\?Qee. 8 pT/K~>c~b#n;n_wrw{BT[0p,}#{\B2 zbTNã+DĪQâJp*8EUh[弢\ȨE6px3 BF1{E`fCO]hK,DC@7h'RhWVf~CyNوײ $4 cy"d!Aa sFԇ3r!AM! fD-eSwfLV\dlffTwrVUqu1y(Hy/XUvb"2ZQ99 wH#ndO\{ʄ:60i|S fTX_XMkQĵ`Vk<_Fz~qzm`MqQuxLQOAoQZ"s^#A;bDBaG~U۽>ą YV_@j0_Bxsk=""#H5ZcDn+WT_(5 oc"tAzN.~\+s2(h4.)ȲhAꑭ|H0K=H?_)ZA&rkCi:k͢|m=6y4'S8O4U 09{F#[gDE ,d08yYvH]RAŸ\sB;4šI31ZQȄDkė>aiuL&osC5N_;EpɚS@N"'/41Ӏ-hsqGõ{öG Gq{LGlb7l6ow_C6d1fQ2g0k;dlM?Rn§u+3k--↑94F=soҝh6t;yfDq!uU֬*e$g?*$X߂$ yx<~.H¾R̦Z.1Rkn&a#!MY0hC[2hB3UJU4KLAT`%)O8:;fYjW]zZ-Y\qIqHs.o 1z&osY(\~$'+.قf?{n&%Ӯoo~m5O|<ǜFs_YD+ Y-EeDg=p7П9s+|n 0NZdL'BIQ冠,MP+e[l<.P\`knTst˺AWKpڻiΎM{kٵa*jcBd{̣3ɔY{zѐRӔ(6#c/,KpzvEo҇n7ҷv+}{oyEV9Sا%x8ndؐ34!Bf.5R܇xСNk[ d@pmr2;+J8d4%S.0&`X)C,rd@gLLȷPY14(1]{\[]&fhP5&U5r,kD:sP(c~GeMo6_J8׮b.(Lt T{@Pؾ:`bP!ټ

Harian Metro: Global

Harian Metro: Global


Bala ponteng kelas

Posted: 02 Aug 2012 12:25 PM PDT

BEIJING: Seperti pepatah "buat baik dibalas baik, buat jahat dibalas jahat," begitulah takdir menimpa seorang pelajar yang cuba ponteng sekolah semalam.

Gara-gara ingin melarikan diri dari kelas, De Fang menderita kesakitan amat sangat selepas bahunya ditembusi pagar sekolah.


De, 16, dilaporkan melarikan diri dari kelas dan memanjat pagar sekolahnya di daerah Suixi di wilayah Anhui, tengah China.

Bagaimanapun, dia tersilap langkah dan tergelincir, menyebabkan satu daripada bilah pagar itu tercucuk bahu kanannya.


Media tempatan melaporkan, De menjerit sekuat hati untuk meminta tolong.


Dia bernasib baik kerana suaranya segera didengari pelajar lain yang bertindak pantas menghubungi pihak sekolah.

Anggota bomba kemudian dikejarkan ke sekolah untuk menyelamatkan De.


Saksi berkata, anggota bomba terpaksa mengangkat tubuh De ke udara untuk beberapa ketika sebelum mereka dapat memotong pagar berkenaan. Dia kemudian dikejarkan ke hospital tempatan untuk menjalani pembedahan kecemasan. Jurucakap hospital berkata, doktor memerlukan masa kira-kira sejam untuk mengeluarkan bilah besi itu sebelum dapat merawat kecederaannya. Sementara itu, De berkata, dia berasa begitu gementar ketika melompat pagar berkenaan.

Keadaan itu, katanya, menyebabkan tapak tangannya basah kerana berpeluh. "Saya tersalah langkah dan tergelincir ketika memanjat pagar," katanya. - DM

Artikel ini disiarkan pada : 2012/08/03


Facebook tempat intip bekas kekasih

Posted: 02 Aug 2012 12:19 PM PDT

OTTAWA: Kira-kira sembilan daripada 10 pengguna Facebook menggunakan kemudahan rangkaian sosial itu untuk mengintip aktiviti bekas kekasih masing-masing.

Tesis sarjana seorang mahasiswa Universiti Ontario Barat menunjukkan, 88 peratus pengguna Facebook memeriksa halaman bekas kekasih mereka untuk mendapatkan pelbagai maklumat. Kajian mendapati, ramai pengguna Facebook mendaftar masuk ke laman sosial popular itu menggunakan akaun rakan mereka bagi memudahkan aktiviti mengintip dilakukan.


Sesetengah mereka juga memadamkan gambar yang boleh mengingatkan kepada detik bercinta.

Sebahagian pengguna Facebook pula membaca kembali catatan yang dimuatkan dalam akaun bekas kekasih masing-masing.


Selain itu, ada juga individu yang menggunakan Facebook untuk merosakkan hubungan bekas kekasih dengan orang lain. Penulis tesis itu, Veronika Lukacs, berkata dia membuat analisis mengenai Facebook kerana ia memberi kesan sosial yang serius. Kata Veronika, 25. hampir setiap pengguna Facebook melakukan aktiviti mengintip bekas kekasih itu. "Kajian sama menunjukkan, 48 peratus pengguna Facebook terus bersahabat dengan bekas kekasih mereka, manakala 74 peratus pula cuba mengetahui setiap perkembangan buah hati bekas kekasih mereka," katanya. - DM

Artikel ini disiarkan pada : 2012/08/03