Jumaat, 13 Julai 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Oktober, Myanmar Airways Terbang ke Bangkok

Posted: 13 Jul 2012 02:07 PM PDT

Bisnis

Oktober, Myanmar Airways Terbang ke Bangkok

Penulis : Josephus Primus | Jumat, 13 Juli 2012 | 21:07 WIB

wisnu dewabrata

Pemandangan Kota Yangon dari ketinggian, masih didominasi gedung dan kendaraan tua yang tak terawat.

TERKAIT:

KOMPAS.com — Pesawat Myanmar Airways International (MAI) akan terbang ke Bangkok langsung dari Bandar Udara (Bandara) Mandalay mulai Oktober tahun ini. Bersamaan dengan rute baru itu, MAI juga akan meningkatkan frekuensi penerbangan ke Singapura, Guangzhou, dan Kamboja. Menurut warta Myanmar Post Global News pada Jumat (13/7/2012), di Kamboja MAI melayani rute Siem Reap dan Phnom Penh.

Sementara itu, MAI di Yangon, menambahkan informasi kalau juga akan menaikkan jumlah penerbangan di rute Yangon-Gaya. "Akan ada tambahan dua pesawat Airbus A-320 lagi untuk memperkuat 4 pesawat A-320 yang sudah ada," imbuh pihak MAI.

Tambahan penerbangan ke Singapura akan terwujud pada 1 Oktober 2012. Pada bulan itu, ada penundaan sementara penerbangan ke Gaya dan Siem Reap.

MAI adalah maskapai penerbangan hasil kerja sama antara maskapai penerbangan nasional Myanmar Airways dan pihak swasta Royal Myanmar Transport Co. Maskapai Royal Myanmar Transport Co adalah transformasi dari maskapai penerbangan asal Singapura Jester Asia pada 1993. Selain MAI, kini, ada 13 maskapai asing yang terbang ke Yangon. 

Kofi Annan Kecam Insiden di Traimseh

Posted: 13 Jul 2012 01:32 PM PDT

KOMPAS.com — Utusan Khusus Bersama PBB dan Liga Arab Kofi Annan mengecam insiden kekerasan di Traimseh dekat Hama di kawasan tengah Suriah. "Saya sangat terkejut saat mendapat kabar adanya tindak kekerasan yang menimbulkan banyak korban tewas di Traimseh," kata Annan di Geneva, Swiss, Jumat (13/7/2012).

Di Traimseh ada 200 korban tewas, baik dari pihak rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad maupun kelompok oposisi.

Menurut warta Xinhua, kekerasan di Traimseh menyertakan pul artileri berat, termasuk tank dan helikopter. Menurut catatan pihak Misi Pengawasan PBB untuk Suriah (UNSMIS), ada 200 korban tewas baik dari pihak rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad maupun kelompok oposisi.

Menurut Annan, tindak kekerasan bersenjata itu merusak kesepakatan gencatan senjata. Termasuk, pelanggaran enam poin perdamaian di Suriah.

Sementara itu, Pemimpin UNSMIS Mayor Jenderal Robert Mood kepada media mengatakan, sampai kini baku tembak di Traimseh masih terus berlangsung.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan