Rabu, 11 Julai 2012

Republika Online

Republika Online


Rendang dan Gado-gado 'Singgah' di Spanyol

Posted: 11 Jul 2012 05:09 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Berbagai jenis masakan Indonesia diantaranya rendang, sop buntut, gado-gado, iga bakar, sate, nasi goreng, es dawet, jajan pasar dan lainnya "singgah" dan dinikmati masyarakat Spanyol. 

Dua chef dari Indonesia Robertus Wisnu dari Melia Yogyakarta dan Koderko Prasetyo dari Melia Bali tidak saja menyajikan kuliner Indonesia tetapi juga mendekorasi ruangan restoran seperti di Indonesia.

Counsellor KBRI Madrid , Theodorus Satrio Nugroho, Kamis (12/7) mengatakan Pekan Gastronomi Indonesia digelar di Hotel Melia Princesa, Madrid dan di Hotel Melia Los Lebreros di Sevilla.

Sekitar 300 orang menikmati berbagai masakan dan minuman khas Indonesia, namun yang lebih penting adalah promosi melalui media massa di mana sekitar 50 media memberitakan gastronomi Indonesia baik di Madrid ataupun di Sevilla.

Dikatakannya KBRI Madrid bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Hotel Melia, selama dua minggu mengajak "lidah" orang Spanyol berkelana ke Indonesia.

Pekan gastronomi Indonesia ini merupakan kegiatan kedua kalinya diadakan sebelumnya pada bulan Januari juga dilaksanakan kegiatan sejenis.

Menurut Dubes Adiyatwidi Adiwoso A, promosi gastronomi Indonesia perlu dilakukan secara berkelanjutan karena makanan merupakan media yang efektif untuk menggambarkan suatu negara. Yang paling ideal adalah adanya restoran yang menyajikan masakan Indonesia, ujarnya. 

Saat ini terdapat beberapa restoran Indonesia di Barcelona, Alicante dan beberapa kota lainnya sayangnya di kota Madrid tidak ada, pernah ada namun tutup pada tahun 2008.

Batuk? Makan Es Krim Cokelat Ini Saja

Posted: 11 Jul 2012 02:11 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Jika ada daftar makanan yang paling digemari anak-anak, es krim cokelat pasti masuk dalam urutan lima besar. Sayangnya, tak sedikit orang tua yang melarang anaknya untuk sering makan es krim karena bisa menyebabkan pilek atau batuk. Tapi, kini para orang tua tak perlu gusar lantaran ada es krim yang justru bisa menjadi obat batuk. Lho kok bisa?

Adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Rilnia Metha Sofia yang mengkreasikan es krim rasa cokelat menjadi obat batuk. Rilnia berpendapat, es krim berbahan dasar cokelat memiliki potensi menekan refleks batuk.

"Hal ini terjadi karena cokelat mengandung zat tobromin yang secara signifikan dapat menekan refleks batuk. Cara kerja tobromin ini sama cara kerja obat-obat batuk dalam meredakan batuk," ungkap dia saat mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul 'Es Krim Coklat Sebagai Obat Batuk Antitusif' pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-25 di Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Rilnia berpendapat, es dapat bekerja secara sinergis dengan tobromin untuk meredakan batuk. Diterangkannya, dingin dengan suhu yang sangat rendah, memang dapat menyebabkan terjadinya cedera pada sel, termasuk pada sel saluran nafas, sehingga menginduksi terjadinya batuk. Namun, dingin dengan suhu yang lebih tinggi, justru dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah lokal tanpa menyebabkan cedera pada sel. 

"Dengan kondisi ini, rasanya tidak kalah enak dengan es krim yang lainnya," ungkap dia.

Dalam penelitiannya, Rilnia menggunakan sampel yang terdiri dari 30 orang mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Mereka dibagi menjadi lima kelompok dan diberi perilaku yang berbeda-beda. Satu kelompok diberi zat dalam obat batuk Dextrometorphan (DMP), kelompok lain diberi krim coklat, es krim atau es krim coklat, sehingga dapat diketahui efek yang terjadi pada masing-masing kelompok.

"Es krim cokelat jika dibandingkan dengan DMP memang memiliki efektivitas yang tidak jauh berbeda. Terlebih lagi, es krim cokelat tidak memiliki efek samping yang berarti jika digunakan sebagai obat. Rasanya yang enak akan meningkatkan kepatuhan pasien minum obat, terutama anak-anak," ujar Rilnia menjelaskan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan