Rabu, 11 Julai 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Pejabat RRI Jember Dilempar Batu di Kereta

Posted: 10 Jul 2012 08:05 AM PDT

Pejabat RRI Jember Dilempar Batu di Kereta

Penulis : Kontributor Semarang, Puji Utami | Selasa, 10 Juli 2012 | 15:05 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Seksi Pemberitaan Radio Republik Indonesia (RRI) Jember, Subiantoro (54) harus menjalani perawatan serius di RSUP dr Kariadi Semarang, Selasa (10/7/2012). Ia mengalami luka cukup parah di bagian mata akibat terkena lemparan batu dari segerombolan orang tidak dikenal saat hendak turun dari kereta api di dekat stasiun Tawang Semarang, Senin (9/7/2012) malam.

Kejadian ini bermula saat Subiantoro melakukan perjalanan menggunakan kereta api Gumarang dari Surabaya menuju Semarang dan dijadwalkan tiba di stasiun Tawang sekitar pukul 21.30 WIB. Ia menceritakan, ketika itu pramugari memberi pengumuman bahwa tiga menit lagi kereta akan masuk ke stasiun Tawang.

"Kemudian saya berdiri di depan pintu, tidak berselang lama saya merasakan sakit yang luar biasa di bagian mata," ungkapnya saat ditemui di ruang Merak RSUP dr Kariadi.

Ia datang ke Semarang untuk mengikuti rapat pemberitaan RRI tingkat nasional. Saat kejadian, pintu kereta masih dalam kondisi tertutup dan tiba-tiba ada hantaman keras dan serpihan kaca berhamburan ke muka korban hingga mengenai mata bagian kanan. "Saya tersadar dan tahu-tahu sudah diangkat oleh staf kereta Gumarang, darah terus mengucur dari bagian mata dan saya ingatnya mereka meminta pertolongan untuk saya dan saya tidak sadar lagi," tambahnya.

Petugas kemudian membawa Subiantoro ke RS Panti Wiloso Citarum. Namun karena harus mendapatkan perawatan intensif, korban kemudian dibawa ke RSUP dr Kariadi.

Anak pertama korban, Aning Karindra Ariyanti yang menunggui di rumah sakit mengatakan terdapat pecahan kaca yang masuk ke mata dan melukai kornea. Selain itu masih ada serpihan di kelopak mata dan dahi yang perlu penindakan. "Kejadiannya di sekitar wilayah Kaligawe menuju stasiun Tawang, karena kejadian itu bapak harus menjalani operasi," ujarnya.

Diduga pelemparan dilakukan sejumlah orang di sepanjang jalur pengerjaan rel ganda karena tidak terima dengan adanya penggusuran. Sedangkan dugaan lain lemparan batu dilakukan orang-orang yang suka mabuk di pinggir rel. "Kami sendiri tidak tahu pelemparan itu karena apa, ini untuk peringatan kita semua agar lebih berhati-hati," tambahnya.

Bulog Jatim Jual Beras Bagus Harga Hemat

Posted: 10 Jul 2012 07:50 AM PDT

JELANG RAMADHAN

Bulog Jatim Jual Beras Bagus Harga Hemat

Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Selasa, 10 Juli 2012 | 14:50 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Menjelang Ramadhan, masyarakat Jawa Timur diupayakan untuk tetap mendapat pasokan beras yang berkualitas. Karena itu, selama 36 hari mulai 13 Juli nanti, Perum Bulog akan menggelar operasi pasar dengan menjual beras premium seharga Rp 7.300/kilogram.

Harga tersebut kata Kepala Divre Jatim, Perum Bulog, Rito Angky Pratomo relatif lebih hemat dari harga pasar yang mencapai Rp 7.700- Rp 8.000/kilogram. ''Operasi pasar ini sebagai upaya memotong rantai distribusi yang menyebabkan semakin tingginya harga beras menjelang puasa,'' katanya, Selasa (10/7/2012).

Pihaknya tidak membatasi berapapun yang diminta konsumen, meskipun beras yang dijual itu dibungkus dalam paket 5 kilogram. Namun Bulog tetap waspada terhadap aksi tengkulak yang membeli beras dalam jumlah besar.

Di Surabaya, operasi pasar akan dilakukan di empat pasar tradisional yakni di Pasar Tambak Rejo, Pucang, Keputran, dan Pasar Wonokromo. Operasi pasar juga dilakukan di sejumlah daerah tepatnya di 13 sub divisi regional seperti Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Malang, Kediri, dan Tulungagung.

Mengenai ketersediaan stok beras untuk konsumsi masyarakat Jatim menjelang puasa dan hari raya, pihaknya sama sekali tidak mengkhawatirkan, karena stok beras saat sampai saat ini diprediksi mampu memenuhi kebutuhan hingga 12 bulan ke depan. ''Untuk stok, Jatim tidak pernah kekurangan. Stok sampai saat ini masih 605,286 ton. Akan aman sampai setahun mendatang,'' tambahnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan