Khamis, 12 April 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Giggs: Dua Laga di Depan, Harus Menang!

Posted: 12 Apr 2012 10:35 PM PDT

MANCHESTER – Pemain veteran Ryan Giggs mengatakan kepada rekan setimnya untuk tidak terus meratapi kekalahan mengejutkan saat Manchester United bertamu ke DW Stadium, markas Wigan Athletic, Kamis waktu setempat.

"Kami tidak perlu terlalu kecewa. Hal utama yang harus kami lakukan adalah bangkit dari keterpurukan dan itulah yang seharusnya kita lakukan lagi," kata pemain binaan United itu seperti dilansir The World Game, Jumat (13/4/2012).

Tugas United akan sedikit lebih mudah, pasalnya saat partai kontra Aston Villa dan Everton mendatang, akan di gelar di Old Trafford markas yang dinilai mengerikan bagi setiap tim tamu.

Fakta lainnya bahwa Villa kini sedang dihantui badai cedera yang menimpa pemainnya dan dihadapi pada zona degradasi, sehingga sulit untuk memberikan resistensi terlalu banyak.

"Sangat penting bahwa kami mendapatkan enam poin dari dua pertandingan berikutnya. Kami di Old Trafford, kami berada di rumah! Kami akan mencari cara untuk memenangkan kedua pertandingan dan memberikan tekanan pada mereka," sambung Giggs.

"Kami memiliki penampilan buruk sepanjang musim, namun kmai dapat segera bangkit kembali," tandasnya.

Giggs juga mengungkapkan bahwa sepakbola bukan hanya karena apiknya permainan atau skill individu semata, melainkan keberuntungan juga menjadi faktor penentu kemenangan lainnya.
(fit)

Opera Serie A: Silang Sengkarut Kepentingan

Posted: 12 Apr 2012 09:22 PM PDT

JAKARTA – Intensitas Serie A Italia di giornata ke-33 yang akan dibuka laga AC Milan kontra Genoa, Sabtu malam mendatang dipastikan akan kian memanas. Sebanyak 20 tim dengan tujuan yang berbeda, akan kembali beradu nasib di tengah lapangan.
 
Milan yang akan bertamu ke kota Bergamo, akan menjadi momen pembuktian Allenatore Massimiliano Allegri, yang diterpa banyak kritik, sejak pekan lalu. Tersingkir dari Liga Champions dan kehilangan tahta Capolista, membuat goncang kursi kepelatihan Allegri.
 
Tentunya, Allegri punya tekad, untuk membuktikan bahwa nasib buruk Rossoneri belakangan, hanya kebetulan semata, dengan kembali menempati puncak klasemen (sementara) jika bisa mencuri poin dari Genoa.
 
Setelah Il Diavolo, giliran tim sekota – Inter Milan, yang akan memulai kembali momen kebangkitannya, beberapa jam setelah laga AC Milan. Raihan pelatih pengganti, Andrea Stramaccioni selama dua debut awalnya, terbilang lumayan.
 
Skuad Inter juga sudah sedikit demi sedikit sudah mulai membaik. Duo Attaccante Il Biscione, Diego Milito dan Diego Forlan, sudah mulai bisa menemukan kembali naluri mencetak golnya.
 
Hanya saja, Stramaccioni, juga harus bisa mengembalikan trequartista, Wesley Sneijder, untuk menjadi dinamo tim yang mumpuni, kala bertandang ke markas Udinese. Terlebih, Inter masih punya mimpi untuk tetap lolos ke Liga Champions, musim depan.
 
Lantas, bagaimana dengan sang pemuncak – Juventus? Jika Milan memenangkan laga melawan Genoa, Juve harus rela kehilangan puncak podium selama sehari. Tapi, Si Nyonya Tua harus merampok tiga poin dari Cesena, jika masih ingin kembali ke takhtanya. Satu motivasi khusus lain Juventus, mereka tentu tak ingin tim gurem seperti Cesena, menjadi tim pertama yang menodai catatan manis Bianconeri di musim ini.
 
Bukan hanya Si Iblis Merah dan La Vecchia Signora yang pantas ditonton dengan penuh perhatian. Perebutan satu tiket playoff Champions League, juga masih memanas. Satu tiket itu akan diperebutkan lima tim, termasuk Inter.
 
Sampai kini, Lazio berada di grid pertama dan tentunya ingin dipertahankan hingga akhir musim. Tapi Lazio masih harus bertahan di bawah bayang-bayang Udinese, Napoli dan tim sekota, AS Roma.
 
Terakhir, perjuangan tim-tim medioker untuk sopravvivere – bertahan, akan memasuki fase-fase final. Di antara tim-tim yang berpotensi 'kejeblos' ke Serie B musim depan, ada Fiorentina dan Parma. La Viola sempat mendapat napas ekstra, setelah tampil mengejutkan dengan menjadi aktor antagonis penyebab Milan terkudeta dari Capolista.
 
Sementara Parma, tim bergelimang prestasi di era 90an, memang sempat tampil baik di awal musim, tapi ternyata itu tidak cukup. Gialloblu masih harus bertarung satu sama lain dengan empat tim terbawah Serie A, untuk menyelamatkan takdir mereka dari jurang degradasi.
(raw)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan