Khamis, 12 April 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Korut luncurkan roket, tapi tampaknya gagal

Posted: 12 Apr 2012 05:54 PM PDT

Seorang pria berjalan melewati peluncur misil darat ke udara Patriot Advanced Capability-3 (PAC-3), yang berjaga di Kementrian Pertahanan di Tokyo, Rabu (11/4). Korut menyatakan telah mengisi bahan bakar di peluncur roket jarak jauh miliknya menjelang peluncurannya yang dikutuk oleh negara tetangga dan negara Barat dengan kecurigaan sebagai uji rudal jarak jauh. (REUTERS/Yuriko Nakao )

Berita Terkait

Seoul (ANTARA News) - Korea Utara pada Jumat meluncurkan roket jarak jauh, kata para pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan AS, tetapi Seoul dan Jepang mengatakan bahwa peluncuran itu tampaknya telah gagal.

"Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh pada pukul 07.39 waktu setempat," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan Korea Selatan kepada AFP.

"Otoritas intelijen AS dan Korea Selatan sedang berusaha menentukan apakah itu adalah peluncuran yang sukses," katanya.

Sementara itu di Washington, para pejabat AS mengkonfirmasi peluncuran roket jarak jauh itu menyimpang dari peringatan internasional.

"Saya dapat mengkonfirmasikan mereka melakukan peluncuran," kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, kepada AFP.

Seorang pejabat kedua mengatakan Amerika Serikat sedang mencari laporan bahwa telah terjadi "kegagalan teknis," dengan roket hancur ke laut.

Jepang yang juga telah siaga pada peluncuran roket Pyongyang mengatakan, satu satelit cuaca, mengatakan Korea Utara telah meluncurkan sebuah "benda terbang" yang jatuh ke laut setelah penerbangan singkat.

"Kami memiliki informasi semacam benda terbang telah diluncurkan dari Korea Utara" pada sekitar pukul 07:40 waktu setempat, kata Menteri Pertahanan Naoki Tanaka kepada wartawan.

"Objek terbang yang diyakini telah terbang selama lebih dari satu menit dan jatuh ke laut ini tidak mempengaruhi wilayah negara kita sama sekali."

Segera setelah peluncuran, Korea Selatan mengeluarkan perintah mendesak warga di dekat perbatasan antar-Korea untuk mencari perlindungan diri dari semua debu yang mungkin jatuh dari roket, Korea Selatan kantor berita Yonhap.

Korea Utara sebelumnya mengatakan roket itu akan menempatkan satelit di orbit untuk tujuan penelitian damai, tapi kritikus Barat melihat peluncuran itu sebagai uji coba rudal balistik terselubung, yang dilarang oleh resolusi PBB.

Sejauh ini Jerman telah mengecam peluncuran roket jarak jauh Korea Utara dan menyerukan tanggapan "kuat" dari Dewan Keamanan PBB.

"Saya mengutuk upaya untuk peluncuran roket oleh Korea Utara. Ini merupakan pelanggaran terhadap kewajiban internasional dan akan meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea," kata Menteri Luar Negeri Guido Westerwelle kepada AFP saat berkunjung ke New York.

"Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa harus memberikan jawaban yang kuat untuk pelanggaran hukum internasional ini," tegasnya. (AK)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Irak akan bantu Libya menyingkirkan senjata kimia

Posted: 12 Apr 2012 05:42 PM PDT

Baghdad (ANTARA News) - Irak menerima untuk membantu Libya dalam menyingkirkan cadangan senjata kimia, kata juru bicara pemerintah pada Kamis.

"Kabinet Irak telah menerima untuk memberikan bantuan teknis yang diperlukan kepada pihak berwenang Libya guna menyingkirkan persediaan kimia sesuai dengan kriteria yang diikuti oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW)," kata juru bicara pemerintah Ali al-Dabbagh dalam satu pernyataan, lapor Xinhua.

Dabbagh mengatakan bahwa keputusan Irak muncul setelah perwakilan Libya di OPCW, Muhammad Jibril, meminta bantuan seperti itu dari Baghdad karena Irak memiliki "pengalaman yang luas dan sangat baik di lapangan dalam pembuangan senjata kimia."

Irak telah berpengalaman seperti itu selama tahun 1990-an ketika rezim Saddam Hussien dipaksa di bawah sanksi PBB untuk menghancurkan gudang besar senjata kimia, karena rezim itu dituduh menggunakan senjata tersebut dalam perang dengan Iran dan terhadap pemberontak Kurdi di utara negara. (AK)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan