Selasa, 30 Oktober 2012

Republika Online

Republika Online


PKS: Nama Menpora Mestinya Ada dalam Audit

Posted: 30 Oct 2012 11:25 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemerika Keuangan (BPK) akan menyerahkan hasil akhir audit proyek Hambalang ke pimpinan DPR hari ini, Rabu (31/10). Banyak pihak berharap laporan BPK bisa menjadi jalan pembongkaran kasus korupsi dalam proyek ini.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera, Indra menyatakan nama Andi Malarangeng mestinya ada di dalam audit BPK. Pasalnya Andi merupakan pimpinan tertinggi Kemenpora. 

"Namanya pemimpin instasi tertinggi sangat tidak logis bila tidak mengetahui," kata Indra kepada Republika di Jakarta.

Indra menyatakan, bila dalam laporan audit BPK hari ini nama Andi kembali tidak ditulis, publik patut mempertanyakan independensi kinerja BPK.

Pasalnya, imbuh Indra, berdasarkan laporan BPK Tahap I Posisi 01 Oktober 2012, nama Menteri Keuangan masuk dalam daftar pejabat yang diduga melakukan penyimpangan. Logikanya jika yang menyediakan anggaran saja disebutkan, mestinya pengguna kuasa anggaran juga disebutkan.

"Kemenkeu saja namanya muncul kenapa dia tidak muncul namanya padahal dia yang menggunakan uang itu," ujarnya.

Indra menyatakan lamanya BPK menyerahkan audit Hambalang ke pimpinan DPR perlu dipertanyakan. Rumor tentang adanya intervensi terhadap kerja BPK bisa saja benar.

"Sudah 8 bulan hasil pemeriksaan BPK diminta tapi baru akan diserahkan sekarang," katanya.

Menelisik Akar Pembaruan Islam (1)

Posted: 30 Oct 2012 11:25 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah hadis riwayat Abu Daud menyatakan, "Sesungguhnya Allah akan mengutus kepada umat ini (umat Islam) pada permulaan setiap abad orang yang akan memperbarui (memperbaiki) urusan agamanya". (HR Abu Dawud).

Hadis ini kerap dimaknai sebagai legitimasi terhadap gerakan pembaruan Islam yang diusung oleh seorang tokoh di zaman tertentu.

Ini dilakukan sebagai upaya menjawab beberapa persoalan yang menyangkut relevansi agama dalam konteks problematika dan dinamika yang berkembang.

John L Esposito mengatakan dalam Ensklopedi Oxford Dunia Islam Modern, tradisi pembaruan dalam Islam tersebut dikenal dengan istilah tajdid. Secara etimologi berasal dari kata jadda-yujaddidu-tajdididan, yang berarti memperbarui.

Kata tajdid sendiri merupakan bentuk mashdar dalam bahasa Arab. Ini lantas diartikan sebagai gerakan pembaruan dalam hidup keagamaan, baik berbentuk pemikiran maupun gerakan, sebagai reaksi atau tanggapan terhadap tantangan-tantangan internal ataupun eksternal yang menyangkut keyakinan dan urusan sosial umat.

Seperti hadis tersebut di atas, ada beberapa landasan yang kerap dijadikan sebagai legitimasi bahwa tradisi pembaruan sudah muncul sejak Islam hadir sebagai sebuah peradaban di Jazirah Arab.

Orang-orang Islam memberikan respons terhadap apa yang dipandang menyimpang dari akidah. Hal ini disebabkan tajdid mendapat pembenaran dan pengesahan dari Alquran. Sebagaimana yang tertera dalam Alquran surah ke-7 ayat 170 dan surah ke-11 ayat ke-117.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan