Jumaat, 26 Oktober 2012

Republika Online

Republika Online


Angkat Beban Kurangi Risiko Diabetes dan Jantung

Posted: 26 Oct 2012 02:50 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga angkat beban ternyata tidak hanya berfungsi untuk membentuk otot lengan, namun juga dapat mengurangi berkembangnya risiko diabetes dan penyakit jantung.

Hal ini dinyatakan oleh tim ilmuwan dari University of North Florida, sebagaimana dilansir dari DailyMail.

Para ilmuwan melakukan penelitian terhadap 5.000 orang dewasa sebagai responden. Para responden ditanyai apakah mereka rutin angkat beban sebagai bagian dari survey kesehatan nasional.

Para ilmuwan membandingkan hasil survey tersebut dengan sampel darah responden yang sudah diambil sebelumnya, untuk melihat apakah olahraga angkat beban bisa dikaitkan dengan sindrom metabolik.

Sindrom metabolik adalah sekelompok faktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung dan diabetes.

Faktor-faktor tersebut adalah lingkar pinggang yang besar, tingginya kadar lemak dalam darah, berkurangnya kadar kolesterol baik, meningkatnya tekanan darah, dan kadar gula darah yang tinggi.

Orang yang memiliki setidaknya tiga dari beberapa faktor risiko tersebut, dikatakan memiliki sindrom metabolik.

Para ilmuwan menemukan bahwa orang yang melakukan olahraga angkat beban, dapat mengurangi sindrom metabolik hingga 37 persen.

Sebagaimana ditulis dalam jurnal The Journal of Strength and Conditioning Research, angkat beban memiliki peran untuk mengurangi prevalensi dan risiko dari sindrom metabolik di kalangan orang dewasa.

Penelitian juga mengkaitkan kekuatan massa otot terhadap berkurangnya angka penderita sindrom metabolik.

Daging Disate atau Dipanggang Kurang Baik bagi Kesehatan

Posted: 26 Oct 2012 01:14 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, ILLINOIS -- Daging kambing, sapi, atau kerbau memang lebih lezat jika dimasak menjadi sate atau steak. Sensasi daging serta aroma bumbunya akan lebih terasa. Namun, tahukah anda bahwa cara memasak seperti itu sebenarnya kurang baik bagi jantung anda. Apalagi, bagi anda penderita diabetes.

Sebuah penelitian seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (26/10), menunjukkan bahwa cara memasak daging yang paling sehat adalah direbus.

Para ilmuwan dari Universitas Illinois, Amerika Serikat mengatakan metode memasak yang menghasilkan kerak/kerenyahan daging pada suhu sangat tinggi akan menghasilkan protein advanced glycation end products (AGEs). Protein ini berhubungan dengan pembentukan plak di pembuluh darah. Plak ini lama kelamaan akan mengeras dan dapat meningkatkan resiko serangan jantung.

Riset ini dilakukan ke 65 orang selama 10 hari. Para ilmuwan tersebut membandingkan asupan makanan masing-masing peserta riset. Hasil riset menunjukkan bahwa pasien dengan komplikasi kardiovaskuler cenderung lebih banyak mengonsumsi produk-produk AGEs.

Peserta riset memiliki peluang 3,7 kali lebih tinggi terserang penyakit kardiovaskuler setiap satu kali kenaikan asupan produk AGEs. Pemimpin penelitian, Karen Chapman-Novakofski, mengatakan protein AGEs akan cenderung menumpuk di jaringan lain dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan jangka panjang pada penderita diabetes.

Karena itu, Chapman menyarankan untuk memasak daging dengan direbus atau dikukus. ''Merebus daging akan dapat mengurangi asupan AGEs,'' kata Chapman.

Seperti diketahui, penyakit jantung dan stroke merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan pada penderita diabetes tipe 2. Setidaknya 65 persen penderita diabetes tewas akibat kedua penyakit tersebut. Penelitian ini dipublikasikan secara online dalam International Journal of Food Science and Nutrition.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan