Sabtu, 7 April 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


17 Persen Warga Kota Malang Belum Mengurus E-KTP

Posted: 07 Apr 2012 08:19 AM PDT

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 17 persen warga Kota Malang, Jawa Timur belum mengurus e-KTP. Padahal waktu akhir pengurusan e-KTP itu pada April 2012. Ditengarai yang belum mengurus e-KTP adalah warga yang bekerja di luar Kota Malang.

Menurut Kepala Dispendukcapil Kota Malang, saat ini target jumlah wajib e-KTP minimal sebanyak 565.604 warga. "Hingga saat ini, masih ada 17 persen warga yang belum melakukan perekaman data alias belum mengurus e-KTP," jelasnya, Sabtu (7/4/2012).

"Kalau untuk jumlah maksimal wajib e-KTP di Kota Malang, hitungan kami sebanyak 660.824 warga. Sementara waktu pengurusan E-KTP akan berakhir pada akhir April," jelasnya.

Dari itu, pihaknya berharap adanya kesadaran masyarakat yang belum melakukan pengurusan e-KTP untuk segera mengurus. "Kami tetap optimis bisa sesuai target. Tujuh belas persen yang belum mengurus itu karena ada di luar kota. Sehingga mereka masih belum melakukan perekaman data di Malang," katanya.

Jika masyarakat mengurus e-KTP di luar jadwal yang ditentukan, maka untuk biaya pengurusannya bisa saja dibebankan pada warga yang bersangkutan atau bisa ditanggung oleh dana APBD Kota Malang. "Karena itu, jika tidak mengurus sekarang, jelas akan rugi. Karena belum tentu e-KTP-nya jadi tahun ini. Jika tidak mengurus tahun ini, harus membayar dengan biaya sendiri," tegas Rahman.

Apalagi, kata Rahman, terbetik kabarnya bawa pada awal 2013, KTP (non e-KTP) yang dipakai saat, ini tak berlaku lagi untuk tahun selanjutnya. "Makanya bagi yang belum ngurus, segera mengurus," ujarnya.

Sementara itu, Camat Klojen, Priadi, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/4/2012) mengatakan, hingga kini proses penyebaran undangan bagi wajib KTP di wilayahnya sudah tuntas. "Namun yang datang, baru ada 70 persen," akunya.

Di wilayah Kecamatan Klojen, terangnya, banyak warga setempat yang tinggal di luar Kota Malang. Sehingga sekitar 30 persen yang belum mengurus. "Harapan kami bisa segera datang ke kantor kecamatan agar cepat tuntas," harapnya.

Banjir 1 meter Sampang Lumpuh

Posted: 07 Apr 2012 08:08 AM PDT

Banjir 1 meter Sampang Lumpuh

Taufiqurrahman | Kistyarini | Sabtu, 7 April 2012 | 15:08 WIB

SAMPANG, KOMPAS.com - Banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter yang melanda Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Sabtu (7/04/2012) melumpuhkan semua aktivitas di kota di Pulau Madura itu. Kali Kemuning yang membentang di dalam kota, sudah tidak mampu menampung debit air dari beberapa anak sungai.

Arus lalu lintas yang menghubungkan beberapa kecamatan dan akses jalan menuju Kabupaten Pamekasan dan menuju Kabupaten Bangkalan, semuanya lumpuh. Komplek pertokoan di sepanjang Jalan Imam Bonjol juga tutup.

"Kami ini sudah capek dan pasrah dengan kondisi seringnya banjir di Sampang. Saya berharap mata pemerintah terbuka dengan kondisi seperti ini," keluh Budi Raharjo (45), warga Desa Pangung Kecamatan Kota Sampang.

Banjir juga menghambat proses belajar mengajar. Beberapa sekolah terpaksa meliburkan siswanya seperti di SDN Pangung, SDN Pasean, SDN Delpenang, SDN Gunung Madeh, SMPN 6 serta SMKN 1 Sampang.

"Sekolah kami terendam banjir dan hari ini yang paling parah. Siswa semuanya libur," ungkap Ika, siswa SMKN 1 Sampang.

Sementara itu Soleh (30), warga Jalan Mawar, Sampang, mengemas barang-barang elektronik dan barang berharga lainnya untuk diamankan di tempat yang lebih tinggi.

"Saya pilih mengungsi saja karena semakin lama air ini semakin meninggi," terangnya.

Sampai berita ini ditulis, belum ada upaya penanggulangan dari Badan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPBD) Sampang.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan