Sabtu, 7 April 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Masyarakat diminta menyiapkan diri jika BBM naik

Posted: 07 Apr 2012 06:41 AM PDT

Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari (FOTO ANTARA)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Siti Fadilah Supari meminta masyarakat agar menyiapkan diri atas dampak jika terjadi terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubdi di Indonesia.

Mantan Menteri Kesehatan tersebut mengemukakan hal itu dalam rapat akbar Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) se-Jabodetabek, di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat petang (6/4).

Siaran Pers Humas DKR yang diterima, Sabtu, menyebutkan, masyarakat Indonesia berharap agar harga minyak dunia tidak naik, karena kalau harga minyak dunia naik maka harga BBM juga akan naik.

Oleh karena itu, rakyat harus mempersiapkan diri untuk mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga BBM akibat kenaikan harga minyak dunia.

"Harga BBM tidak akan naik sekarang, tetapi akan naik di waktu yang akan datang," kata Siti Fadilah Supari.

Oleh karena itu,  menurut anggota Wantimpres bidang kesejahteraan rakyat itu, yang terpenting saat ini adalah mempersiapkan masyarakat lapisan bawah mengantisipasi bila harga BBM naik.

"Siapkan RT/RW dan kelurahan dan desa siaga agar masyarakat meningkatkan kegotong royongan antar sesamanya. Awasi program pemerintah untuk masyarakat miskin benar-benar dilaksanakan. Jangan takut memprotes pemerintah daerah bila program pemerintah untuk rakyat miskin tidak berjalan baik," katanya dalam instruksi nasional pada relawan dan kader DKR seluruh Indonesia.

Siti Fadilah menjelaskan bahwa situasi dunia saat ini sedang dalam ayunan gelombang perubahan yang mendasar. Budaya dominasi yang sudah mulai terbukti tidak membawa kemaslahatan umat di dunia dan mulai tersingkirkan. Pergeseran ini tidak sederhana karena getarannya menggoyang negara-negara pengikutnya termasuk Indonesia.

"Indonesia mengalami goncangan-goncangan politik, sosial dan ekonomi yang membingungkan karena  memang selama berpuluh tahun ini Indonesia tergantung dengan kekuatan luar, sehingga tidak cukup kuat menghadapi perubahan dunia yang terjadi," ujarnya.

Menurut dia, rakyat bertanya-tanya mengapa Indonesia yang kaya minyak dan sumber daya alam lainnya, bisa terguncang karena kenaikan harga minyak dunia. Yang jelas, kata Siti Fadilah, bila harga BBM naik, rakyat akan merasakan kepedihan yang tidak pernah dibayangkan oleh kaum elite.

"Meskipun pemerintah berjanji memberikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) selama 9 bulan. Tetap saja rakyat yang  sudah miskin akan menjadi semakin miskin," katanya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua DKR Jabodetabek, Agung Nugroho menegaskan bahwa kebijakan menaikkan harga BBM yang sudah diputuskan oleh Sidang Paripurna DPR dan nantinya akan dilaksanakan oleh pemerintah setelah kenaikan harga minyak dunia.

"Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi rakyat selain bersatu, mempersiapkan barisannya membela dan memperjuangkan kepentingannya sendiri," katanya.

Sampai hari ini Dewan Kesehatan Rakyat beranggotakan 22.000 orang relawan yang tersebar di RT, RW, kelurahan, dan desa-desa siaga se-Indonesia untuk membela pembebasan biaya kesehatan rakyat miskin dan hampir miskin di rumah-rumah sakit di seluruh Indonesia.(*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Malioboro Yogyakarta dipadati wisatawan

Posted: 07 Apr 2012 06:32 AM PDT

Penjual menata miniatur sepeda yang dijual di kawasan Malioboro, Yogyakarta.(FOTO ANTARA/Fikri Yusuf)

Berita Terkait

Yogyakarta (ANTARA News) - Ribuan wisatawan dari berbagai kota memadati kawasan wisata belanja Malioboro, Yogyakarta, pada libur panjang Paskah, Sabtu.

Para wisatawan tampak memenuhi pusat perbelanjaan, toko, dan trotoar yang menjadi tempat berjualan pedagang kaki lima, untuk berbelanja oleh-oleh berupa makanan dan cenderamata khas Yogyakarta.

Makanan khas Yogyakarta yang banyak dibeli wisatawan, di antaranya bakpia, yangko, dan geplak. Sementara untuk cenderamata antara lain kaus, kain dan pakaian batik.

Selain itu, wisatawan juga terlihat membeli aneka kerajinan kulit, kayu, bambu, perak, dan tembaga. Tidak hanya itu, wisatawan juga memenuhi tas belanja mereka dengan blangkon, tas, sepatu, sandal, dompet, serta aneka kalung, gelang, dan cincin.

Meningkatnya jumlah wisatawan ini  menyebabkan angka penjualan pedagang kaki lima di Malioboro meningkat tajam dibandingkan dengan hari biasa.

Penjual kaus Solekhah mengatakan, pada libur panjang kaus yang terjual mencapai 50 kaus per hari, dibandingkan hari biasa yang hanya terjual sekitar 20 kaus.

"Kaus yang saya jual harganya berkisar Rp20.000-50.000 per potong tergantung ukuran. Wisatawan kebanyakan membeli kaus yang menunjukkan ciri khas Yogyakarta, seperti kaus bergambar keraton dan Tugu," katanya.

Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Malioboro menyebabkan arus lalu lintas di ruas jalan tersebut padat merayap. Kepadatan arus lalu lintas di sepanjang Jalan Malioboro itu didominasi oleh kendaraan bermotor dengan pelat nomor luar Kota Yogyakarta.
(B015*H010/M008)

Editor: Heppy

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan