Rabu, 20 April 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Kapal Korsel Dibajak Perompak Somalia

Posted: 20 Apr 2011 07:58 PM PDT

Ilustrasi Perompak Somalia (ANTARA/AFP)

Berita Terkait

Seoul (ANTARA News) - Sebuah kapal kontainer Korea Selatan diyakini telah dibajak oleh para perompak Somalia, kata kementerian luar negeri Korea Selatan Kamis.

Kapal kontainer berbobot 75.000 ton yang membawa 14 warga Korea Selatan menuju ke Singapura itu dilaporkan kehilangan komunikasi dengan operatornya, Hanjin Shipping, di perairan lepas pantai Somalia, sebagaimana dipantau dari Xinhua-OANA.

Sementara, kapal MV Sinar Kudus yang memiliki ABK sebanyak 31 orang termasuk 20 WNI pada 16 Maret juga dibajak di perairan Arab dan digiring ke wilayah perairan Somalia.

Pemerintah Somalia menyarankan Indonesia untuk mengirimkan perunding yang profesional pada perompak agar semuanya dapat berjalan dengan baik.

Para pejabat Somalia mengatakan, perompakan itu tidak saja mengganggu ketenangan masyarakat internasional tapi juga mengganggu keadaan ekonomi Somalia sebab tidak ada kapal yang ingin merapat di Somalia dalam mengirimkan barang dagangan.

Pemerintah Somalia pun telah melakukan tindakan terhadap para perompak, terbukti dengan penahanan sekitar 500 perompak di penjara di Somalia.

"Solusi paling bagus hanya satu yaitu perkuat Angkatan Laut Somalia dari darat agar dapat melakukan patroli dan memberikan pelatihan penjagaan kepada mereka," kata Dubes Somalia untuk Indonesia.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Gedung Putih Desak Libya Lindungi Wartawan

Posted: 20 Apr 2011 07:55 PM PDT

Washington (ANTARA News) - Gedung Putih, Rabu (20/4), mendesak pemerintah Libya agar melakukan tindakan untuk melindungi wartawan, setelah tewasnya sutradara film dan juru foto Tim Hetherington di kota Misrata, Libya barat.

Jurubicara Gedung Putih Jay Carney mengeluarkan pernyataan yang menyampaikan kesedihan sehubungan dengan tewasnya Hetherington sewaktu bekerja di Misrata, kota terbesar ketiga yang dikepung pasukan pemerintah selama hampir dua bulan.

Misi militer pimpinan NATO telah berusaha membantu pasukan oposisi menembus pengepungan tersebut.

"Dan kami sangat prihatin dengan keselamatan wartawan lain yang cedera selain dia," kata Carney. Ditambahkannya, "Wartawan di seluruh dunia menghadapi risiko setiap hari untuk membuat kita mendapat informasi, menuntut pertanggungjawaban dari para pemimpin dunia, dan membuat suara mereka yang, jika tidak, tak terdengar."

Ia menyeru pemerintah Libya dan semua pemerintah di seluruh dunia "agar melakukan tindakan guna melindungi wartawan yang sedang melakukan pekerjaan penting", sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.

Carney menyampaikan komitmen Amerika Serikat untuk melakukan "semua yang mungkin untuk membantu mereka yang cedera agar mendapat perawatan yang mereka perlukan".
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan