Sabtu, 15 Jun 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Gubernur berharap Presiden langsung atasi pengurangan haji

Posted: 15 Jun 2013 05:51 AM PDT

Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap Presiden SBY bisa turun langsung untuk melakukan lobi dengan Raja Saudi Arabia terkait pengurangan kuota haji sebesar 20 persen oleh pemerintah Arab Saudi.

"Saya berharap, orang yang penting lah yang melakukan lobinya. Jangan kedutaan atau menteri, tapi Pak Presiden dengan Rajanya langsung. Itu bagus sekali kalau bisa," kata Ahmad Heryawan, di Kota Bandung, Sabtu.

Ditemui usai menghadiri Gerakan Aksi Lingkungan Hidup pada Lima DAS, yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup di Babakan Siliwangi Bandung, Heryawan menyakini jika lobi tersebut akan berhasil dilakukan oleh Presiden SBY.

"Presiden berkomunikasi dengan Rajanya, mudah-mudaha bisa berhasil. Ini khusus Jawa Barat, supaya langsung dengan Raja di sana," ujar dia.

Pihaknya mengimbau agar seluruh calon jamaah haji asal Provinsi Jabar untuk tetap tenang dengan adanya pengurangan kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi.

"Intinya tetap tenang lah, saya juga baru baca dari media ya dan saya belum mendapatkan informasi lebih dari Kementerian Agama," katanya.

Menurut dia, Provinsi Jawa Barat adalah wilayah di Indonesia yang paling besar terkena dampak kebijakan pengurangan kuota haji tersebut karena kuotanya paling besar dibandingkan daerah lainnya.

Dikatakannya, dampak psikologis dari pengurangan kuota haji itu akan bisa diminimalisasi jika kebijakan itu dilakukan tidak mendadak atau sebelum penetapan kuota calon jamaah haji oleh pemerintah pusat dan daerah.

"Artinya begini, yang jadi masalah adalah kalau ada semenjak awalnya, kan kita mengumpulkan kuota sudah dikurangi. Tapi ini tiba-tiba ada pemotongan maka efek psikologisnya jadi besar kan," katanya.

Dikatakan dia, jika dari hitungan matematikanya pengurangan haji tidak ada masalah karena tinggal mengurangi nomor urut calon jamaah haji yang paling bawah.

"Pengurangan tinggal presentasenya saja. Kurangnya berapa, kan sekian persen dikurangi maka nomor yang paling bawah dikurangi karena nomor urut yang berlaku," katanya.
(KR-ASJ/Y003)

Satu balita tewas dalam kebakaran di Sungaipenuh

Posted: 15 Jun 2013 05:32 AM PDT

Jambi (ANTARA News) - Satu anak balita bernama Afizah (3,5 tahun) meninggal dunia dalam kebakaran yang melanda satu kawasan pemukiman di Desa Permanti, Kecamatan Pondok Tinggi, Kota Sungaipenuh, Kerinci, Provinsi Jambi.

Wakil Kapolres Kerinci Kompol Kristian saat dihubungi di lokasi kebakaran mengatakan, kebakakaran yang menghanguskan belasan rumah warga itu terjadi, Sabtu, sekitar pukul 14:15 WIB.

Ia juga membenarkan kebakaran tersebut menelan korban jiwa seorang balita bernama Afizah berumur 3,5 tahun, saat ini korban telah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

"Dugaan sementara, penyebab kebakaran akibat kompor milik warga. Kita masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," katanya.

Namun, polisi masih akan menyelediki penyebab kebakaran di kawasan pemukiman yang tergolong padat itu.

Saat ini puluhan anggota polisi bersama masyarakat masih melakukan evakuasi terhadap barang-barang dan korban kebakaran ke tempat yang lebih aman.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Sungaipenuh H. Candra Purnama SH, MH, yang sedang berada di lokasi kejadian saat dihubungi via telepon mengatakan, petugas dan beberapa unit mobil Dinas Pemadam Kebakaran setempat masih melakukan upaya pemadaman api.

"Kami juga masih berupaya melakukan penyelamatan terhadap korban kebakaran dan barang-barang milik warga," katanya.

Pemkot Sungaipenuh, kata Sekda, akan segera membangun dapur umum, memberikan bantuan obat-obatan, makanan dan bantuan lainnya yang diperlukan para korban kebakaran.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kebakaran itu menghaguskan 18 rumah warga, dan merusak belasan rumah warga lainnya. Dinas Sosial setempat segera memberikan bantuan tanggap darurat untuk para korban.
(KR-NF/E003)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan