Sabtu, 15 Jun 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Resolusi Dewan HAM PBB mengenai Suriah bias

Posted: 15 Jun 2013 08:53 PM PDT

Moskow (ANTARA News) - Rusia pada Sabtu (15/6) menyebut resolusi mengenai Suriah yang disetujui oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC) bias dan kontra-produktif.

"Itu bertujuan kepada pemerintah Suriah dan tak mengacuhkan kejahatan, yang dilakukan kelompok oposisi radikal," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, di Moskow, di dalam satu pernyataan.

Resolusi tersebut, yang digagas oleh Amerika Serikat, Inggris, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab dan Turki, disahkan pada Jumat (14/6), dengan dukungan 37 negara. Venezuela menentang resolusi itu sementara sembilan negara abstein. Rusia tak bisa memberi suara sebab negara tersebut hanya memiliki status pengamat.

Mosi itu memberi penekanan berlebihan pada peran gerilyawan Hizbullah yang berperang buat Presiden Suriah, Bashar al-Assad, sementara nyaris tak memberi perhatian pada ribuan pelaku teror yang terlatih, bersenjata dan dibayar dengan baik yang disewa dari luar negeri, kata kementerian tersebut.

Rusia juga menuduh resolusi itu adalah upaya untuk memberi keabsahan lebih besar bagi Dewan Nasional Suriah, kelompok utama oposisi yang menentang Bashar.

Sementara itu, banyak kelompok oposisi moderat, yang berkewajiban mematuhi hak asasi manusia dan menyatakan mereka siap ikut dalam dialog antar-Suriah dalam konferensi internasional mengenai Suriah diabaikan.


Resolusi itu disahkan cuma sehari setelah AS menyatakan Washington akan mulai memasok senjata buat oposisi Suriah.

Masih pada Sabtu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengecam dugaan rencana AS untuk menetapkan zona larangan terbang di Suriah, dan mengatakan itu akan menjadi pelanggaran terhadap hukum internasional.

(C003/A016)

Mesir putus hubungan dengan Suriah

Posted: 15 Jun 2013 08:47 PM PDT


Moursi juga memperingatkan kelompok gerilyawan Lebanon, Hizbullah, mengenai keterlibatan yang berlanjut dalam konflik di Suriah.

"Hizbullah harus meninggalkan Suriah," demikian peringatan Moursi. "Kami menolak setiap campur tangan militer atau politik di Suriah baik oleh negara maupun gerilyawan."

Presiden Mesir tersebut menambahkan militer, rakyat dan pemimpin negeri itu mendukung rakyat Suriah, tapi ia menekankan ketiadaan campur tangan dalam urusan dalam negeri Suriah.

Ia menyeru masyarakat internasional agar tidak membiarkan kelahiran kembali rejim penindas. Ia mendesak disahkannya resolusi Dewan Kemanan PBB yang memberlakukan zona larangan terbang di Suriah.

"Tak ada tempat bagi rejim Suriah saat ini pada masa depan Suriah," Moursi mengulangi pernyataannya saat memberi sambutan dalam konferensi rakyat yang diselenggarakan di Stadion Kairo. Ia mendukung "revolusi" di Suriah.

Moursi juga mendesak negara Arab dan Islam agar menyelenggarakan KTT darurat guna membahas perkembangan terkini dalam konflik Suriah.

Presiden Mesir yang berorientas Islam itu, dengan mengutip laporan PBB, mencela konflik Suriah --yang telah menewaskan lebih dari 90.000 warga, dan melukai ratusan ribu orang serta membuat jutaan orang mengungsi.

Ia mengecam "negara regional dan internasional" karena dukungan militer mereka buat Pemerintah Suriah sehingga mengakibatkan berlanjutnya pertumpahan darah di negeri tersebut.

Mengenai masalah dalam negeri, Moursi mengecam protes yang dimaksudkan sebagai anti-presiden pada 30 Juni dan diserukan oleh pegiat serta oposisi --yang menyerukan pendepakan Moursi serta menyelenggarakan pemilihan umum-dini presiden.

(C003/A016)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan