Jumaat, 23 November 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


FARC minta Presiden Obama berikan grasi kepada pemimpinnya

Posted: 23 Nov 2012 12:24 PM PST

AS akan memberikan kontribusi besar bagi perdamaian di Kolombia dengan isyarat kemanusiaan ini."

Berita Terkait

Havana (ANTARA News) - Pemberontak kiri Kolombia FARC hari Jumat meminta Presiden Barack Obama memberikan grasi kepada salah seorang pemimpin kelompok itu yang menjalani hukuman 60 tahun di penjara pengamanan maksimum di AS agar ia bisa mengambil bagian dalam perundingan perdamaian di Havana.

Kelompok pemberontak itu berulang kali meminta Obama menunjukkan kemurahan hati kepada Simon Trinidad, seorang komandan FARC yang dinyatakan bersalah menculik tiga orang AS di Kolombia, untuk memungkinkannya mengambil peran dalam perundingan tersebut, lapor AFP.

"Kami meminta presiden AS menggunakan wewenangnya untuk memberikan grasi, agar Simon Trinidad, utusan perdamaian FARC, bisa hadir secara fisik dalam perundingan di Havana," kata komandan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) Ricardo Tellez.

"AS akan memberikan kontribusi besar bagi perdamaian di Kolombia dengan isyarat kemanusiaan ini," katanya.

Tellez menyampaikan seruan itu sebelum dimulainya pertemuan Jumat dengan delegasi pemerintah Kolombia, dalam perundingan yang diharapkan bisa mengakhiri konflik terlama Amerika Latin.

Delegasi-delegasi itu akan bertemu hingga akhir pekan, sebelum istirahat pada Senin, yang akan memungkinkan kedua pihak bekerja secara terpisah.

Sesi terakhir dari babak perundingan ini dijadwalkan berlangsung pada Selasa hingga Kamis.

Pemerintah Kolombia dan FARC memulai dialog di Oslo, ibu kota Norwegia, pada 18 Oktober yang bertujuan mengakhiri konflik setengah abad yang telah menewaskan ratusan ribu orang. Perundingan itu dilanjutkan sebulan kemudian di Havana, Kuba.

Tiga upaya sebelumnya untuk mengakhiri konflik itu telah gagal.

Babak perundingan terakhir yang diadakan pada 2002 gagal ketika pemerintah Kolombia menyimpulkan bahwa kelompok itu menyatukan diri lagi di sebuah zona demiliterisasi seluas Swiss yang mereka bentuk untuk membantu mencapai perjanjian perdamaian.

Kekerasan masih terus berlangsung meski upaya-upaya perdamaian dilakukan oleh kedua pihak.

Pihak berwenang Kolombia mengatakan pada 12 November, gerilyawan FARC menyerang sebuah kantor polisi dengan bom-bom rakitan, mencederai 25 orang.

Lebih dari 60 rumah di kota Suarez juga rusak akibat ledakan-ledakan pada 11 November larut malam di wilayah Cauca, kata Kolonel Polisi Ricardo Alarcon.

Pada 20 Oktober, lima prajurit Kolombia tewas dalam bentrokan dengan gerilyawan FARC, hanya beberapa hari setelah perundingan perdamaian dimulai di Norwegia.

Gerilyawan bersenjata yang membawa "bom tidak biasa" menyerang sebuah patroli militer di kota wilayah baratdaya, Puerto Asis, yang berbatasan dengan Ekuador, kata militer di situs beritanya.

Tiga prajurit lain cedera dalam serangan tersebut, kata pernyataan itu.

Serangan tengah malam itu dilakukan sehari setelah sedikitnya dua terduga gerilyawan tewas ketika pesawat angkatan udara membom sebuah kamp kelompok pemberontak FARC di daerah pesisir Pasifik dekat perbatasan dengan Panama.

FARC, kelompok gerilya kiri terbesar yang masih tersisa di Amerika Latin, diyakini memiliki sekitar 9.200 anggota di kawasan hutan dan pegunungan di Kolombia, menurut perkiraan pemerintah. kelompok itu memerangi pemerintah Kolombia sejak 1964.

Pemimpin FARC Timoleon Jimenez pada April membantah bahwa usulan negosiasi dengan pemerintah mengisyaratkan gerilyawan berniat segera menyerahkan diri.

Pemimpin FARC itu mengatakan, kesenjangan kaya-miskin di Kolombia harus menjadi salah satu masalah yang dibahas dalam perundingan mendatang.(M014)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Nigeria tawarkan hadiah bagi penangkapan pemimpin Boko Haram

Posted: 23 Nov 2012 11:17 AM PST

Nigeria (ANTARA News/Lukisatrio)

Mereka diburu dalam kaitan dengan kegiatan-kegiatan teroris...pembunuhan, pemboman dan kematian sejumlah warga sipil, pemimpin keagamaan, ketua suku, pengusaha, politikus, pegawai negeri dan personel keamanan."

Berita Terkait

Kano, Nigeria (ANTARA News) - Militer Nigeria hari Jumat menawarkan hadiah ratusan ribu dolar bagi pemberi informasi yang mengarah pada penangkapan para pemimpin kelompok garis keras Boko Haram.

Sebuah pernyataan militer mencatat 19 tersangka anggota senior Boko Haram yang dituduh bertanggung jawab atas kematian ratusan orang dalam kekerasan di Nigeria utara dan tengah, lapor AFP.

Hadiah 50 juta naira (317.000 dolar) ditawarkan bagi penangkapan pemimpin kelompok itu, Abubakar Shekau, dan 10 juta naira bagi "komandan-komandan" lain Boko Haram.

"Mereka diburu dalam kaitan dengan kegiatan-kegiatan teroris, khususnya di zona timurlaut Nigeria yang mengarah pada pembunuhan, pemboman dan kematian sejumlah warga sipil, pemimpin keagamaan, ketua suku, pengusaha, politikus, pegawai negeri dan personel keamanan," kata militer dalam pernyataan itu.

"Mereka juga diburu karena serangan pembakaran dan penghancuran harta-benda yang bernilai jutaan naira," tambahnya.

Pada Juni, AS mengumumkan tiga militan Nigeria sebagai "teroris global" namun tidak menyebut Boko Haram sebagai sebuah kelompok teroris, dengan alasan antara lain pusat kegiatan mereka di dalam negeri.

Ketiga orang yang diumumkan Kementerian Luar Negeri AS itu adalah Shekau, dan juga Abubakar Adam Kambar serta Khalid al-Barnawi, dua orang yang disebut-sebut memiliki hubungan dengan kelompok regional Al Qaida.

Pernyataan militer Nigeria pada Jumat mencatat Shekau dan al-Barnawi, namun Kambar tidak.

Kekerasan meningkat di Nigeria sejak serangan-serangan menewaskan puluhan orang selama perayaan Natal 2011 yang diklaim oleh kelompok muslim garis keras Boko Haram.

Kano, kota berpenduduk sekitar 10 juta orang di Nigeria utara, merupakan wilayah yang terpukul paling parah dalam kekerasan itu.

Rangkaian pemboman dan penembakan melanda Kano setelah sholat Jumat (20/1), menewaskan 185 orang, dalam serangan-serangan yang diklaim oleh Boko Haram yang ditujukan pada markas polisi dan kantor-kantor polisi lain, sebuah bangunan kepolisian dan kantor imigrasi.

Penembakan juga terjadi di sejumlah daerah kota itu, yang sejauh ini luput dari kekerasan terburuk selama beberapa bulan ini yang dituduhkan pada kelompok muslim garis keras tersebut.

Satu sumber kepolisian Nigeria mengatakan kepada AFP, Kamis (26/1), sekitar 200 orang ditangkap setelah serangan itu.

Serangan-serangan itu merupakan operasi paling mematikan oleh kelompok tersebut dan ditujukan terutama pada kantor polisi.

Boko Haram mengklaim puluhan serangan di Nigeria, termasuk pemboman bunuh diri pada Agustus di markas PBB di Abuja yang menewaskan sedikitnya 24 orang.

Serangkaian serangan bom di kota Jos, Nigeria tengah, pada Malam Natal 2010 juga diklaim oleh Boko Haram.

Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut.

Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.

Penduduk Nigeria yang berjumlah lebih dari 160 juta orang terpecah di wilayah utara yang sebagian besar Muslim dan wilayah selatan yang umumnya Kristen. (M014)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan