Jumaat, 23 November 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


BPK selamatkan pendapatan negara Rp2 triliun

Posted: 23 Nov 2012 07:33 PM PST

Foto dokumen kegiatan pertambangan. (ANTARA/Zabur Karuru)

"Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan jangan hanya mau untung."

Berita Terkait

Mamuju (ANTARA News) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyelamatkan pendapatan negara senilai Rp2 triliun dari sektor pertambangan sejak 2009, kata anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa.

"Berkat pengawasan yang dilakukan BPK, sejak 2009 pendapatan negara dari sektor pertambangan yang berhasil diselamatkan sebesar dua triliun rupiah," ujarnya saat melakukan sosialisasi audit di Mamuju, Sabtu.

Ia mengatakan, sebelumnya sejumlah perusahaan pertambangan yang melakukan eksploitasi dan ekplorasi di negara ini tidak memasukkan hasil pendapatannya dari sektor pertambangan ke negara sebagai pendapatan negara, sehingga negara mengalami kerugian.

"Akhirnya, BPK melakukan audit dan pengawasan terhadap biaya diterbitkannya izin pertambangan pemerintah dari sejumlah perusahaan pertambangan tersebut sebagai sumber pendapatan negara dan hasilnya berhasil diselamatkan pendapatan negara sekitar dua triliun dari biaya izin itu," katanya.

Menurut dia, pendapatan negara yang berhasil diselamatkan BPK sebesar dua triliun itu dihitung sejak tahun 2009, dana pendapatan negara yang diselamatkan pada tahun 2009 senilai Rp1.2 triliun, sedangkan pada tahun 2010 dan tahun 2011 masing masing senilai Rp428 miliar dan Rp488 miliar.

Ia berharap, dengan pengawasan yang dilakukan BPK terhadap pendapatan dari sektor pertambangan tersebut, maka negara tidak akan lagi mengalami kerugian besar karena pendapatan yang tidak masuk negara.

Dia juga berharap, pemerintah tidak lagi hanya mengejar untung tanpa menyetor hasilnya kepada negara sebagai sumber pendapatan.

"Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan jangan hanya mau untung tanpa menyetor ke negara, perusahaan harus memiliki beban negara karena bagaimanapun kekayaan alam negara ini mereka dikelola untuk mencari untung," katanya.
(T.KR-MFH/M008)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Etape pertama AIC Rally singgahi Borobudur-Pasar Ngarsopuro

Posted: 23 Nov 2012 07:20 PM PST

Dokumen foto aksi tanam pohon di kawasan Candi Borobudur. (ANTARA/Anis Efizudin)

"Etape pertama reli ini akan diawali dari Yoyakarta menuju Solo."

Berita Terkait

Semarang (ANTARA News) - Etape pertama ASEAN-India Car Rally (AICR) di Indonesia dijadwalkan akan menyinggahi Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, dan Pasar Ngarsopuro Solo, Jawa Tengah.

"Etape pertama reli ini akan diawali dari Yoyakarta menuju Solo pada 25 hingga 26 November," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, di Semarang, Sabtu.

Ia menjelaskan, AICR merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari peringatan 20 tahun hubungan kemitraan ASEAN dengan India.

Etape pertama reli ini, kata dia, digelar di Indonesia.

Setelah menyelesaikan etape pertama, lanjut dia, para peserta akan langsung bertolak ke Singapura untuk menjalani etape-etape selanjutnya melintasi negara-negara ASEAN dan berakhir di New Delhi, India.

Reli tersebut, menurut dia, akan diikuti 91 peserta yang terbagi atas peserta asing dan lokal.

Saat mengunjungi Borobudur, ia menjelaskan, akan dilaksanakan penanaman pohon yang berasal dari masing-masing 11 negara peserta.

Dalam perjalanan di Pasar Ngarsopuro Solo, kata dia, para peserta akan dijamu makan malam yang diisi dengan pertunjukan seni budaya.

Provinsi Jawa Tengah, lanjut dia, akan memanfaatkan kegiatan ini sebagai salah satu ajang memromosikan tahun Tahun Kunjungan Wisata 2013.

"Dengan demikian, kita harapkan mereka akan kembali lagi tahun depan, tentunya dengan membawa keluarga atau temannya," katanya. (*)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan