Rabu, 6 Jun 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Pengawas cari akses ke lokasi nuklir Iran

Posted: 06 Jun 2012 08:44 PM PDT

Dalam satu laporan pada November, IAEA menyatakan memiliki informasi intelijen "terpercaya" bahwa Iran "berusaha membuat hulu-ledak nuklir" dan berusaha mencapai kesepakatan yang memungkinkan mereka menjawab pertanyaan dalam laporan itu. (Reuters.com)

Berita Terkait

Wina (ANTARA News) - Pengawas nuklir PBB berusaha mendorong Iran agar menghadiri pembicaraan baru pada Jumat (8/6) guna mencapai kesepakatan mengenai akses ke tempat yang dicurigai sebagai lokasi pembuatan bom atom, khususnya pangkalan militer Parchin.

Para wakil dari Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) berencana menghadiri pertemuan untuk mengupayakan kemajuan penyelesaian masalah nuklir Iran setelah Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano mengisyaratkan perbedaan antara kedua pihak telah "diperkecil".

Namun utusan Amerika Serikat untuk IAEA Robert Woods mencampakkan harapan bahwa kesepakatan dapat dicapai dalam pembahasan di Wina dan mengatakan ia "tidak optimistis".

"Saya tentu saja berharap kesepakatan akan dicapai. Saya tidak yakin Iran siap," katanya seperti dikutip Kantor Berita AFP.

Negara Barat dan Israel mencurigai Iran berusaha membuat bom dibalik program nuklir sipilnya. Teheran membantah tuduhan itu.

IAEA sangat tertarik melihat pangkalan militer Parchin di dekat Teheran yang dicurigai menjadi tempat uji-coba bom.

Badan Tenaga Atom Internasional itu dalam beberapa bulan berulangkali meminta izin untuk mengunjungi Parchin namun Teheran menampiknya.

Kepala Pemeriksa IAEA Herman Nackaerts dan Wakil Direktur Jenderal Rafael Grossi akan bertemu dengan Duta Besar Iran untuk lembaga tersebut Ali Asghar Soltanieh dalam pertemuan Jumat.

"Saya selalu optimistis. Saya harap kedua pihak akan dapat menemukan landasan bersama," kata Soltanieh.
(C003)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Filipina luncurkan laman pengaduan pekerja anak

Posted: 06 Jun 2012 08:26 PM PDT

Ilustrasi Pekerja Anak (istimewa)

...ada 4,2 juta anak yang bekerja di negeri itu...

Berita Terkait

Manila (ANTARA News/Xinhua-0ANA) - Pemerintah Filipina baru-baru ini membentuk laman di mana masyarakat bisa melaporkan kejadian pekerja anak di negara itu, demikian kata seorang pejabat senior pemerintah, Rabu.

Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan (DOLE) Rosalinda Baldoz mengatakan bahwa masyarakat sekarang dapat menggunakan laman Sistem Berbagi Pengetahuan tentang Pekerja Anak (CLESS) yang baru diluncurkan untuk melaporkan kegiatan pekerja anak atau pelakunya, dalam rangka mendukung kampanye anti-buruh anak pemerintah.

"Kami telah memanfaatkan kekuatan Internet dalam perjuangan kami menghadapi pekerja anak," katanya.

CLKSS pada dasarnya adalah pusat data anti-tenaga kerja anak.

Siapapun dapat mendaftar atau login di laman dan mendapatkan akses program dan layanan, serta berpartisipasi dalam forum anti-tenaga kerja anak atau bisa juga berdiskusi.

Kantor Statistik Nasional Filipina diharapkan mengeluarkan hasil awal survei 2011 tentang anak, termasuk pekerja anak, bulan ini.

Menurut survei yang terakhir dilakukan pada tahun 2001, ada 4,2 juta anak yang bekerja di negeri itu; 2,4 juta dari mereka adalah buruh anak yang bekerja di tempat-tempat membahayakan bagi mereka.

(H-AK)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan