Jumaat, 27 April 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Tinggi gelombang laut perairan Aceh dua meter

Posted: 27 Apr 2012 07:28 AM PDT

Ilustrasi gelombang tinggi di perairan. (www.berintips.com)

Berita Terkait

Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikasi, memperkirakan tinggi gelombang di perairan laut secara umum di Provinsi Aceh maksimal mencapai dua meter.

Kasi Observasi dan Informasi BMKG stasiun Meteorologi Blang Bintang Suprapto di Banda Aceh, Jumat, menyatakan perkiraan tinggi gelombang perairan laut Aceh itu berlaku untuk dua hari ke depan.

Tinggi gelombang maksimal dua meter yang diperkirakan itu mencakupi wilayah perairan pesisir pantai barat dan selatan, serta bagian timur provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.

Sementara tinggi gelombang perairan laut Aceh yang memiliki garis pantai sekitar 800 kilometer itu minimal 1,25 meter, jelasnya didampingi prakirawan BMKG Jaya Martuah Sinaga.

Dia juga menyebutkan bahwa umumnya keadaan cuaca di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu cerah berawan dan hujan ringan di beberapa wilayah.

Angin di ketinggian permukaan sampai 3000 feet bertiup dari barat daya Aceh yang dikelilingi Selat Malaka dan Samudera Hindia itu dengan kecepatan 30 kilometer per-jam.

Keadaan cuaca khusus di Kota Banda Aceh berawan, dan suhu udara minimum 23 dan maksimum 33 derajat celsius dengan kelembaban maksimal 96 dan minimal 60 persen.

Kawasan industri migas Kota Lhokseumawe, keadaan cuaca hujan ringan, dan suhu udara minimum 22 dan maksimum 32 derajat celsius, dengan kelembaban minimal 65 dan maksimal 97 persen.

Sementara keadaan cuaca di dataran tinggi "Tanah Gayo" yakni Takengon, Kabupaten Aceh Tengah hujan ringan, suhu udara minimum 18 dan maksimum 30 derajat celsius dengan kelembaban minimal 65 dan maksimal 98 persen.
(T.A042/R019)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Legislator: pemberitaan kunker di Jerman berlebihan

Posted: 27 Apr 2012 07:19 AM PDT

Nurhayati Ali Assegaf (nurhayatialiassegaf.multiply.com)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, pemberitaan soal kunjungan kerja anggota Komisi I DPR RI ke Jerman Barat terlalu berlebihan.

"Saya sangat menyesalkan pemberitaan yang berlebihan beberapa hari ini mengenai kunker Komisi I DPR RI ke Jerman," kata Nurhayati kepada ANTARA News, Jakarta, Jumat.

Ia menyebutkan, kunjungan kerja itu atas undangan resmi oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman.

"Saya dan Vena Melinda diundang oleh Dubes dengan surat resmi KBRI Jerman ke Komisi I DPR RI sebagai pembicara dalam peringatan Hari Kartini yang diadakan KBRI Jerman," kata politisi Partai Demokrat itu.

Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu menambahkan, acara HUT Kartini tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Eddy Pratomo, atase pertahanan serta jajaran staf Kedubes RI.

Tak hanya itu, acara tersebut juga dihadiri oleh masyarakat Indonesia yang ada di Jerman. Juga, kata Nurhayati, 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan 4 orang mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia (KMKI).

"Di saat tanya jawab mahasiswa yang tergabung dalam PPI menyampaikan orasinya, kemudian walk out. Hal ini sangat mencengangkan," kata dia.

Sebagai WNI yang menjadi Presiden of Woman Coordinating Committee of IPU, dirinya sangat kecewa dengan komentar dan perilaku media di tanah air yang dinilai sudah melanggar HAM.

"Sudah saatnya Komnas HAM berbuat sesuatu bagi wakil rakyat yang dikebiri hak asasinya," kata Nurhayati. Ia juga meminta Komite Penyiaran Indonesia (KPI) untuk bertindak terhadap media yang "over" memberitakan aksi mahasiswa PPI dan KMKI sehingga menimbulkan citra negatif bagi DPR RI.

"KPI seharusnya mampu menghentikan pemberitaan yang tidak berimbang itu dan memberikan sanksi atas kebohongan yang ditayangkan. Gambar yang mereka tayangkan itu bukan sedang shopping melainkan baru mendarat di Berlin, jumlah ratusan mahasiswa sebagaimana yang diberitakan tidak benar, hanya 10 orang mahasiswa PPI," kata Nurhayati.

Ia juga menyesalkan pemberitaan di salah satu stasiun televisi swasta dalam sebuah programnya. "Berita itu telah memprovokasi masyarakat untuk menghujat anggota DPR RI sebagai hasil Pemilu yang sah 2009, yang demokratis," demikian Nurhayati. (Zul)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan