Selasa, 25 Oktober 2011

Republika Online

Republika Online


Ingat... Rajin Minum Kopi Meminimalisir Risiko Kanker Kulit

Posted: 25 Oct 2011 08:41 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON - Kopi bisa mengurangi risiko kanker kulit. Kabar baik ini diliris, Senin (24/10) di Asosiasi Amerika untuk Penelitian dan Pencegahan Kanker yang ke-10. Konferensi internasional yang diselenggarakan di Boston ini menunjukkan kopi yang diminum, terutama oleh wanita memiliki efek positif terdahap risiko kanker kulit.

Wanita yang minum lebih dari tiga cangkir kopi per hari memiliki risiko lebih rendah 20 persen terkena Karsinoma Sel Basal (BBC), dibandingkan wanita yang minum kurang dari secangkir per bulan. BBC adalah salah satu jenis kanker kulit yang paling sering didiagnosis.

Menurut American Cancer Society, 75 persen dari semua kasus kanker kulit yang ada adalah jenis BBC. Sampai sekarang sudah ada total 22.786 kasus. Pria yang minum dengan jumlah yang sama memiliki risiko lebih rendah sembilan persen menghadapai kanker kulit.

"Studi kami menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat menjadi pilihan penting untuk membantu mencegah BBC," kata Fengju Song, peneliti yang ikut terlibat dalam riset ini.

Data ini diperoleh dari studi yang dilakukan perawat di rumah sakit wanita Brigham, dan praktisi kesehatan profesioanal (Harvard School of Public Health). Perawat mengambil sekitar 72.921 peserta dari Juni 1984 sampai Juni 2008. Praktisi kesehatan profesional meneliti 39.976 peserta sejak Juni 1986 sampai Juni 2008.

Sayang, manfaat dari minum kopi ini belum terlihat positif terhadap jenis kanker kulit yang lain, yakni  karsinoma sel skuamosa (1.953 kasus) atau melanoma (741 kasus). Penelitian sebelumnya telah menunjukkan peminum kopi cenderung mmeberikan risiko kanker payudara, rahim, prostat dan kanker usus besar. Efek yang bagus ini tidak terlihat pada orang yang minum kopi tanpa kafein.

Full content generated by Get Full RSS.

Benarkah Facebook Menyebabkan Perubahan Struktur Otak?

Posted: 24 Oct 2011 05:06 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Ilmuwan di London menemukan hubungan antara jumlah teman yang dimiliki di Facebook (FB) dan ukuran otak. Hasil penelitian menyebutkan bahwa menggunakan jejaring sosial online bisa memengaruhi struktur otak manusia.

Otak memiliki empat bagian yang memiliki peran dalam mengingat, respon emosi dan interaksi sosial. Peneliti dari Universitas College London (UCL) ini menggunakan pencitraan resonansi magnetik (NMR) untuk mempelajari otak 125 mahasiswa pengguna aktif situs jejaring sosial FB.

Para siswa yang menjadi objek penelitian memiliki sekitar 300-1.000 teman FB. Dengan lebih dari 800 juta pengguna FB aktif di seluruh dunia, FB telah menjadi komponen utama interaksi sosial terutama di kalangan anak muda.

Hasil penelitian mereka menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara FB dan adanya 'materi abu-abu' di amigdala, sulkus temporal superior kanan, bagian tengah kiri gyrus temporal dan sebelah kanan korteks entorhinal.

'Materi abu-abu' ini melapisi jaringan yang memengaruhi mental manusia. Ketebalan 'materi abu-abu' dalam amigdala erat kaitannya dengan jumlah teman dari dunia nyata (bukan online). Namun, ukuran 'materi abu-abu' dari tiga jaringan lainnya disebutkan hanya dipengaruhi ketika ada koneksi online.

Sejauh ini memang belum bisa disimpulkan apakah jumlah teman di FB bisa memengaruhi daerah otak tertentu menjadi lebih besar. "Pertanyaan menarik sekarang apakah struktur ini bisa berubah seiring waktu, akan membantu kita menjawab pertanyaan apakah penggunaan internet akan bisa mengubah otak kita," ujar Rees Geraint, peneliti dari UCL.

Menurut dia, jaringan sosial online secara besar-besaran berpengaruh pada otak, namun kita baru mengerti sedikit saja. "Penelitian ini perlahan-lahan bisa membuka wacana bahwa dengan menggunakan alat modern, cukup bisa mengetahui pengaruh internet terhadap otak manusia," kata Geraint.

Penelitian ini disambut baik oleh Heidi Johansen Berg, dosen Universitas Oxford. Ia yang tidak terlibat penelitian mengatakan penemuan ini sebagai sesuatu yang menarik. Tapi tapi menurutnya, tidak berati FB sebagai satu-satunya jalan yang bisa mengubah struktur otak manusia. "Kalau hari ini kita memiliki 100 teman baru di FB, bukan berarti otak kita bertambah besar esok harinya," ujarnya.

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan