Rabu, 13 Julai 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Alfred Riedl Diganti

Posted: 13 Jul 2011 07:38 PM PDT

Alfred Riedl. (ANTARA)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Pusat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan pergantian pelatih kepala untuk Timnas Pra Piala Dunia dari Alfred Riedl kepada Wilhelmus Wim Rijbergen yang selama ini melatih PSM Makassar di ajang Liga Primer Indonesia.

"Wim akan menangani Timnas Pra Piala Dunia. Rencananya dia akan tiba besok dari Belanda," ujar anggota Komite Eksekutif PSSI Koordinator Bidang Timnas, Bob Hippy di Jakarta, Rabu.

Bob mengatakan, Wim sebelumnya pernah melatih Ajax Amsterdam, FC Groningen, NAC Breda, dan pelatih Timnas Trinidad and Tobago pada piala dunia 2006.

Sosok kelahiran 18 Januari 1952 itu dinilai mempunyai kualitas yang mumpuni karena pernah menjadi pelatih di Piala Dunia 2006.

"Meski demikian penunjukan Wim hanyalah bersifat sementara, hanya untuk melewati dua pertandingan ini (Pra Piala Dunia) saja," jelas Bob Hippy yang mantan pemain nasional.

Mengenai alasan penggantian Alfred Riedl, Bob menjelaskan bahwa Riedl tak mengikat kontrak dengan PSSI, melainkan mengikat kontrak secara pribadi dengan Nirwan D Bakrie yang selama ini dikenal sebagai penyandang dana PSSI dan menduduki posisi Wakil Ketua Umum PSSI.

"Kami cari kontraknya tidak ada di PSSI. Riedl itu "agreement"-nya dengan Pak Nirwan Bakrie, bukan dengan federasi (PSSI). Jadi bagi saya itu susah, posnya dia itu sebagai apa. Kontrak pribadi, apa federasi, atau dengan Badan Tim Nasional atau dengan Pak Nirwan," jelasnya.

Mengenai asisten pelatih, PSSI tetap berpegang kepada keputusan Satlak Prima yang telah menunjuk Rahmad Darmawan.

PSSI sendiri mengutamakan Rahmad Darmawan yang lebih intens menangani Timnas, sedangkan Wim sebagai pendamping.

"Rahmad Darmawan oke, nanti setelah dia pulang dari Pra Piala Dunia, dia akan dipersiapkan untuk tim SEA Games. Semua ini sudah kami bicarakan dengan Iman Arif (Komisi Teknik BTN) dan Pak Nirwan."

"Pak Farid Rahman sudah melakukan kontak pada Selasa malam, intinya mereka menerima dengan baik apa pun keputusan kami. Dengan Riedl pun kami akan melakukan kontak pada hari ini atau besok pagi," demikian Bob Hippy.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Gedung Putih: Obama Dukung Upaya Mediasi Rusia Soal Libya

Posted: 13 Jul 2011 06:14 PM PDT

Presiden AS Barack Obama. (FOTO ANTARA/REUTERS/Jason Reed/Files)

Berita Terkait

Video

Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Rabu bahwa ia mendukung upaya Moskow untuk menengahi penyelesaian politik di Libya.

Presiden Amerika juga menyatakan siap untuk mendukung perundingan menuju transisi demokrasi asalkan pemimpin Libya Muammar Gaddafi mengundurkan diri, kata Gedung Putih.

Sekretaris pers Obama, Jay Carney, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa presiden menjelaskan posisinya tentang masalah ini dalam pertemuan dengan Lavrov di Gedung Putih.

Moskow menyatakan, masalah Libya harus cepat diselesaikan lewat meja perundingan, bukan kekuatan senjata, lapor Reuters.

Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebelumnya terlibat perdebatan menyangkut operasi udara negara-negara Barat di Libya, sementara pesawat tempur aliansi itu meningkatkan pemboman terhadap sasaran rezim Tripoli.

Sergei Lavrov menuduh NATO menginterpretasikan resolusi PBB tentang Libya sesuai dengan keinginannya, setelah berunding dengan Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen yang menunjukkan perbedaan, bukannya menjamin tercapainya penyelesaian bagi setiap keputusan yang telah disepakati.

Pertemuan NATO-Rusia yang diselenggarakan di kota Sochi di Laut Hitam Rusia dihadiri pada menit-menit terakhir oleh Preaiden Afrika Selatan Jacob Zuma, setelah KTT Uni Afrika yang baru saja selesai dalam upaya memperkuat rencana perdamaian regional untuk mengakhiri konflik Libya.

"Sejauh ini, tidak ada pengertian bersama tentang bagaimana resolusi itu dilaksanakan," kata Lavrov, mengacu pada resolusi Dewan Keamanan PBB yang membuka jalan bagi serangan udara di negara Afrika Utara itu.

"Kami ingin resolusi ini dilaksanakan secara benar tanpa memperluas interpretasi."

Rusia abstain dalam pemungutan suara resolusi itu di Dewan Keamanan, tetapi sejak itu mengecam atas waktu dan peningkatan serangan terhadap sasaran-sasaran pemerintah Libya. (AK/S004/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan