Selasa, 7 Jun 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Usai Merapi, Okupansi Whiz Hotel Yogya Naik 70 Persen

Posted: 07 Jun 2011 01:10 AM PDT

PASCABENCANA erupsi gunung Merapi, kondisi sektor pariwisata di kota Yogyakarta kembali membaik. Potret ini terlihat dari tren membaiknya rata-rata tingkat hunian kamarhotel di Yogyakarta yang sempat terpuruk akibat bencana tersebut.

Tingkat okupansi kamar Whiz Hotel Yogyakarta, contohnya, sejak bulan April 2011 kembali meningkat signifikan. Jika pascaerupsi gunung Merapi angkanya anjlok hingga hanya berkisar 20 persen, kini okupansinya kembali pulih seperti sebelumnya, yakni berkisar 70 persen.

Pada akhir pekan atau liburan panjang, tingkat hunian kamar Whiz Hotel Yogyakarta bahkan mencapai 100 persen.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik Yogyakarta, melansir data yang menunjukan tingkat okupansi kamar hotel berbintang sempat menoreh catatan terburuk di bulan November 2010. Tingkat okupansi kamar hotel berbintang yang biasanya rata-rata berkisar 60 persen, sempat anjlok ke angka 17,4 persen.

Ndang Mulyadi, direktur operasional PT Intiwhiz International, anak usaha PT Intiland Development Tbk yang mengelola jaringan Whiz Hotel, menjelaskan meningkatnya tingkat hunian kamar hotel di Yogyakarta terjadi sejak tiga bulan terakhir. Tren tersebut selain disebabkan oleh faktor membaiknya kondisi sektor pariwisata, juga dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition (MICE) yang diselenggarakan di kota Yogyakarta.

"Di Whiz Hotel Yogya, peningkatan permintaan kamar bukan hanya terjadi pada akhir pekan, tetapi juga di hari-hari kerja. Kondisi ini menandakan mulai membaiknya sektor pariwisata dan mulai maraknya penyelenggaraan aktivitas MICE," kata Ndang Mulyadi.
Menurutnya, kondisi ini memberikan sinyalemen positif bagi potret industri perhotelan di Yogyakarta yang sempat terpuruk pascabencana erupsi Merapi. Pada saat itu tingkat okupansi kamar hotel rata-rata turun sebesar 40 persen. Kegiatan MICE yang menjadi salah satu andalan bagi industri perhotelan juga nyaris tidak pernah diselenggarakan.

Pulihnya tingkat hunian kamar hotel, khususnya di Whiz Hotel Yogayakarta, kata Ndang Mulyadi, disebabkan oleh sejumlah faktor. Pertama, membaiknya tingkat okupansi kamar hotel di kawasan regional Yogyakarta, seiring meningkatnya kembali jumlah kunjungan wisatawan. Faktor penyebab yang kedua yakni akibat dari sejumlah langkah terobosan yang dilakukan manajemen Whiz Hotel dari
sisi pemasaran dan mutu layanan.

Sebagai contohnya, penyediaan layanan online booking memberi pengaruh cukup besar dalam upaya meningkatkan dan mempermudah pemesanan kamar hotel. Whiz Hotel Yogyakarta tercatat berhasil meningkatkan jumlah tamu dari segmen pasar pemerintah dan korporat, serta dari pemesanan grup yang berasal dari sejumlah kota di Indonesia. Setiap minggu rata-rata terdapat satu pemesanan grup dengan permintaan jumlah kamar cukup banyak.

 "Para tamu yang menginap di Whiz Hotel Yogya mayoritas berasal dari domestik, yakni sebanyak 85 persen, sisanya wisatawan mancanegara. Kemudian kalau dari tujuan kunjungannya, angkanya masih relatif seimbang, antara liburan dan bisnis," tegas Ndang Mulyadi.

Manajemen Whiz Hotel menargetkan tingkat hunian kamar Whiz Hotel Yogyakarta tahun ini sebesar 75 persen. Mereka telah menyiapkan sejumlah upaya strategis, baik dari sisi pemasaran maupun perbaikan mutu layanan guna mencapai target tersebut.
Upaya ini antara lain yakni meningkatkan porsi jumlah pemesanan grup dengan cara memberikan sejumlah kemudahan dari sisi pemesanan dan fleksibilitas layanan. Upaya kedua adalah berusaha lebih fokus dalam menggarap pasar korporat dan pemerintahan. Ketiga, menawarkan layanan pemesanan awal bagi para tamu dengan memberikan beragam insentif yang menarik seperti mendapatkan diskon tarif lebih tinggi.

"Kami juga melakukan kerjasama strategis dan upaya co-branding lewat pemberian diskon spesial ke outlet-outlet tertentu. Kerjasama ini kami desain secara selektif, hanya dengan pihak-pihak yang juga berhasil menjadi ikon kota Yogyakarta," ujarnya lebih lanjut.

Industri Perhotelan Tumbuh Pesat Yogyakarta sebagai salah satu kota pariwisata favorit di Indonesia menyimpan potensi sangat besar bagi industri perhotelan. Tak heran jika industri perhotelan tumbuh subur, terlihat dari maraknya pembangunan hotel baru di kota Yogyakarta.

Menanggapi kondisi ini, manajemen Whiz Hotel optimistik potensi pasar di sektor perhotelan masih sangat menjanjikan. Kendati tingkat persaingannya cukup menantang seiring banyaknya pembangunan hotel baru berkonsep serupa dengan Whiz Hotel, namun potensi pasarnya diakui masih sangat besar.

"Ceruk pasar perhotelan di Yogyakarta masih sangat tebal. Biasanya, jika rata-rata tingkat hunian hunian kamar hotel di suatu wilayah (city accupancy) lebih dari 65 persen, ada periode tertentu kota tersebut akan kekurangan kamar hotel. Untungnya pelaku industri perhotelan di Yogya cukup solid dan saling mendukung. Jadi meskipun di satu sisi mereka saling bersaing, namun di sisi lainnya bisa saling bersinergi," tuturnya.

Tingkat kebutuhan kamar hotel di Yogyakarta diperkirakan akan meningkat cukup tinggi pada tahun ini. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta menargetkan jumlah kunjungan wisatawan ke kota Gudeg tahun ini sebesar 2,5 juta orang.

Target wisatawan tersebut meningkat dua kali pilat dibandingkan target tahun 2010 sebesar 1,25 juga orang. Pasalnya, kendatipun industri pariwisata Yogyakarta terpukul dampak bencara erupsi gunung Merapi, namun realisasi jumlah kunjungan wisatawan sepanjang 2010 angkanya mencapai 2,46 juta orang. Wisatawan domestik tercatat sebanyak 2,25 juta orang dan sisanya adalah wisatawan mancanegara.

Mengantisipasi tren tersebut Whiz Hotel Yogyakarta melakukan beberapa upaya peningkatan layanan untuk menangkap ceruk pasar. Salah satunya yakni membangun dan menyediakan fasilitas ruang rapat atau ruang serbaguna.

"Berdasarkan pengalaman ternyata kebutuhan terhadap ruang rapat cukup tinggi. Kami mencoba mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan menyediakan fasilitas ruang rapat di Whiz Hotel Yogyakarta. Potensi pasarnya cukup besar, karena banyak pihak yang menanyakan fasilitas tersebut," kata Ndang Mulyadi.

Ketersediaan fasilitas ruangan rapat tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar, khususnya di kota Yogyakarta. Ruangan yang memuat sekitar 70 orang ini selain bisa digunakan untuk ruangan rapat, dapat pula difungsikan sebagai ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk bermacam-macam keperluan.

(uky)Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Pemerintah Hentikan Impor Buah & Sayur dari Eropa

Posted: 07 Jun 2011 01:09 AM PDT

JAKARTA - Pemerintah menghentikan impor sayur dan buah-buahan dari Eropa menyusul merebaknya kasus infeksi bakteri Escherichia coli (E-coli) di kawasan tersebut.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan, lembaganya telah bekerja sama dengan Badan Karantina untuk mencegah masuknya sayur dan buah dari Eropa.

"Kita sudah bekerja sama dengan Badan Karantina bahwa kita tidak mengimpor sayur-sayuran," kata Endang, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/6/2011).

Endang juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu khawatir dengan isu penyebaran bakteri tersebut. Karena pencegahan tetap bisa dilakukan dengan pola hidup sehat.

"Kalau kita makan sayur dan buah dicuci terlebih dahulu lebih bagus, masak sayurnya dimasak. Tapi kalau mau dilalap ya dicuci dulu itu cukup menghilangkan bakteri," katanya.

Endang mengaku hingga saat ini belum ada laporan adanya pandemi yang diakibatkan bakteri E-coli di Tanah Air. Kebanyakan kasus yang muncul di Indonesia hanya kasus biasa yang diakibatkan kurangnya kebersihan seperti tidak mencuci tangan sebelum makan.

"Tapi katanya untuk E-coli Eropa strain berbeda, tapi sampai saat ini saya belum mendapatkan laporan bahwa ada strain itu di sini," tutupnya. (abe)
(ade)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan